Semua Bab My Lovely Bodyguard : Bab 51 - Bab 60

124 Bab

MLB 51 - Jangan Coba-coba Meluk Aku!

51Matahari belum naik sepenggalah ketika kelompok pimpinan Michael tiba di kediaman Edward Zheung. Lelaki tua bertongkat hitam menyambut kehadiran tim Indonesia dengan senyuman lebar. Edward menyalami Wirya dan Zulfi, kemudian memeluk keduanya secara bersamaan. Mereka sempat berbincang sesaat, kemudian Edward bersalaman dengan keempat pengawal junior yang sudah dikenalnya sejak beberapa tahun silam. To Mu mengajak semua orang berpindah ke ruang keluarga yang lebih luas dibandingkan ruang tamu. Mereka menempati empat set kursi hitam berbentuk huruf L, kemudian bercakap-cakap mengenai banyak hal. Edward menanyakan tentang kejadian di Guangzhou. Dia sangat penasaran dengan orang-orang yang merupakan mata-mata dari keluarga Zhang, yang berhasil menipu keluarga Yang. "Kakek tidak paham. Kenapa Yang Grup tidak sadar telah disusupi dan dirugikan sedemikian banyak?" tanya Edward menggunakan bahasa Indonesia yang cukup fasih. Dia tidak mau menyinggung perasaan Earlene hingga memutuskan un
Baca selengkapnya

MLB 52 - Jalankan Rencana B!

52Langit malam masih menurunkan hujan ketika seorang pria keluar dari mobil sedan hitam bersama keempat lelaki berjaket tebal. Mereka jalan tergesa-gesa sambil menutupi kepala masing-masing dengan tas ataupun jaket. Hingga tiba di dalam gedung tujuh lantai yang terlihat lengang. Beberapa orang bertubuh besar menghadang mereka. Setelah berbincang sesaat dengan pria berkacamata, para penjaga mengizinkan tamu-tamu memasuki lift untuk menuju lantai lima. Sesampainya di lantai tersebut, mereka kembali dihadang sekelompok orang berkaus hitam. Simon kembali menjelaskan maksud kedatangan tim-nya, hingga diperbolehkan meneruskan langkah menuju ruangan di ujung lorong. Sekian menit berlalu, Simon dan Grandel telah duduk berhadapan dengan pria tua berkumis yang merupakan tangan kanan bandar judi terbesar di Guangzhou. Keduanya menunggu pria di seberang meja yang sedang mengecek jumlah uang dalam koper kecil. "Bagaimana?" tanya Grandel. Dia sudah tidak bisa lagi menunggu dan ingin segera pe
Baca selengkapnya

MLB 53 - Siapa pun yang dianggap mengganggu, pasti akan disingkirkan

53Jalinan waktu terus bergulir. Hubungan Earlene dan Chyou berubah dingin. Semenjak perdebatan mereka tempo hari, Earlene yang marah pada Chyou, mengabaikan lelaki tersebut. Bahkan, dia tidak mau tidur sekamar. Chyou tidak mau memperburuk keadaan. Dia memutuskan untuk mengalah dan pindah ke ruang kerja. Pada semua pegawai, Chyou menjelaskan alasannya pindah adalah karena suasana hati Earlene yang memburuk. Pagi itu, Chyou terbangun dengan tubuh panas. Kepalanya berdenyut dan perut pun bergolak. Pria bertubuh jangkung bangkit dari kasur sembari meringis. Dia berdiri dan melangkah gontai ke toilet di depan kamar. Niat awal Chyou hanya membersihkan wajah seadanya, dan menuntaskan panggilan alam. Namun, perutnya tidak bisa diajak kompromi hingga semua isinya terpaksa dikeluarkan di kloset. Fadhil yang kebetulan sedang melintas, terkejut mendengar suara orang dari toilet di bawah tangga. Dia mendekati tempat itu dan mengetuk pintunya. "Koko, kenapa?" tanya Fadhil ketika pintu terbuk
Baca selengkapnya

MLB 54 - Kalau Tidak, Aku Akan Meninggalkanmu

54Seorang perempuan berambut sebahu, jalan tergesa-gesa melintasi lobi utama gedung apartemen di pusat Kota Guangzhou. Dia sempat berhenti di dekat pintu untuk mengecek kondisi di luar, sebelum meneruskan langkah menuju seunit mobil SUV hitam yang telah menunggu sejak tadi. Perempuan bersetelan celana panjang biru tua memasuki pintu tengah kendaraan. Belum sempat dia merapikan posisi duduk, mobil langsung bergerak menjauhi area tersebut. Perempuan berhidung kecil menoleh ke belakang. Selama beberapa saat dia memandangi gedung di mana tempatnya bernaung selama enam bulan terakhir. Dia sedih harus meninggalkan unitnya, karena sangat menyukai tempat itu. "Pakai sabukmu, aku mau mengebut," tukas Alvern yang menjadi sopir dengan didampingi Noel. "Kita mau ke mana?" tanya perempuan bernama Maggie yang berada di kursi tengah. "Jangan banyak bertanya. Kamu akan tahu nanti!" ketus Albern. Dia kesal karena mendapatkan tugas menjemput kekasih gelap Grandel dan mengantarkannya ke tempat pe
Baca selengkapnya

MLB 55 - Lemari Rahasia

55Selama tiga hari berikutnya, Earlene dan Jianzhen bergantian menemani Chyou di rumah sakit. Earlene dan keempat ajudannya akan menunggui pemilik CJC Grup dari pagi hingga sore hari. Malam menjadi tugas Jianzhen dan yang lainnya untuk menunggui Chyou. Demam yang diderita anak sulung Rembrand Cheung telah turun. Perut Chyou juga sudah membaik dan dia tidak muntah kembali. Diagnosa dokter dan hasil laboratorium menyatakan jika lambung Chyou bermasalah. Sebab itu pria tersebut diharapkan untuk mengonsumsi makanan khusus dan tidak boleh terlambat makan. Sore itu, Chyou dikejutkan dengan kedatangan orang tuanya. Dia menggerutu dalam hati karena merasa yakin jika Jianzhen telah membocorkan kondisinya pada keluarga. "Kapan kamu bisa keluar dari sini?" tanya Rembrand sambil memandangi putrinya lekat-lekat. "Besok, Pa. Aku masih harus menunggu pemeriksaan terakhir," terang Chyou. "Pulangnya ke rumah Nenek." "Tidak, aku mau pulang ke rumahku." "Makananmu kurang terjaga, ditambah lagi
Baca selengkapnya

MLB 56 - Berisik! Nurut Aja Udah!

56Suara lembut seorang perempuan membangunkan Earlene. Dia mengedip-ngedipkan mata, lalu memandangi Gretta dan Daisy yang tengah duduk di tepi tempat tidur. Earlene bergegas bangkit. Dia memindai sekitar, kemudian menyadari tengah berada di kamar Chyou di kediaman sang nenek di pusat kota.Seusai penyerangan kemarin malam, Earlene langsung dipindahkan ke rumah besar oleh Jianzhen, To Mu dan Yuze. Daisy dan yang lainnya khawatir akan ada penyusup lain yang bisa membahayakan keselamatan calon cucu menantu keluarga Cheung. "Bagaimana perasaanmu?" tanya Gretta sambil memandangi perempuan muda yang sedang merapikan rambut. "Sudah lebih tenang, Ma," sahut Earlene. "Chyou sedang dijemput Papa. Kamu, bisa mandi sekarang, lalu bergabung dengan kami di ruang makan." "Ehm, ya." Earlene mengingat-ingat sesuatu, lalu dia bertanya, "Apa Anjani sudah pulang dari kantor polisi?" "Ya. Dia masih tidur di kamar depan." "Daluh dan yang lainnya?" "Mereka juga masih tidur di kamar tamu." "Biarkan
Baca selengkapnya

MLB 57 - Bermuka Dua

57Rombongan puluhan orang yang mengenakan kemeja putih dan celana jin biru, bergerak menaiki pesawat sewaan. Semua orang memasang tampang serius dan menambah ketegangan suasana. Dante duduk berdampingan dengan Alvaro. Keduanya sama-sama memandangi layar ponsel di mana foto istri dan anak masing-masing menjadi wallpapernya. Kendatipun sudah sering berperang, tetapi Alvaro dan Dante meyakini, pertempuran yang akan dihadapi beberapa hari mendatang akan menjadi yang terbesar dalam sejarah hidup keduanya.Puluhan menit terlewati, pesawat telah mengudara. Hampir semua penumpang tidur, karena mereka harus mengumpulkan tenaga sekaligus menguatkan mental. Alvaro yang tidak bisa tidur, akhirnya mengambil buku ajaibnya dari tas ransel. Dia membaca ulang strategi yang akan digunakan dalam penyerangan nanti.Sudah sejak lama Alvaro menyusun rencana itu. Dia deg-degan karena khawatir pihak Xie bisa menahan serangan dan berhasil mengalahkan kelompoknya. Terutama karena area peperangan berada di
Baca selengkapnya

MLB 58 - Jarum Beracun

58"Apa tidak bisa penyerangan itu dibatalkan?" tanya Earlene sambil mengusap rambut kekasihnya. "Mereka yang menantang, Sayang. Kami hanya melanjutkan peperangan yang dulu," sahut Chyou sembari mengeratkan pelukan pada tubuh perempuannya yang kian berisi. "Aku sangat takut," cicit Earlene."Tenanglah. Kami tidak akan apa-apa. Varo dan tim-nya sudah berpengalaman dalam pertempuran semacam ini. Strategi mereka selalu berhasil." "Jangan terlalu sombong. Bisa saja kali ini kalian akan kalah." "Ya, aku sudah paham tentang itu. Tapi, aku juga yakin, rencana pelarian akan sukses. Terutama karena banyaknya tim pendukung, dan kita sangat paham lokasinya." Earlene mendengkus. "Aku tetap khawatir." "Jangan terlalu dipikirkan. Kamu fokus ke anak kita saja." "Ehm, mamamu membelikan susu untuk Ibu hamil, satu dus besar." Chyou tersenyum. "Mama sangat senang mau dapat cucu. Walaupun kadang dia masih mengomel, tapi aku tahu, Mama gembira." "Bibi Xia He memberiku banyak vitamin, dan ternyata
Baca selengkapnya

MLB 59 - Jangan Dengarkan Dia

59Ruang pertemuan terbesar di hotel milik keluarga Cheung, seketika penuh orang. Masing-masing kelompok diminta duduk berderet sesuai warna tim, yang terdiri dari hijau, kuning dan putih. Jianzhen yang menjadi pemimpin pasukan, menempati kursi di dekat podium. Demikian pula dengan Chyou, Alvaro dan Loko. Putra kedua Rembrand tersebut menyapa hadirin dengan bahasa Kanton, kemudian dia mempersilakan sang koko untuk menyampaikan beberapa hal penting. Chyou berdiri dan jalan mendekati papan putih besar, di mana telah ada keterangan skema A penyerangan. Dia menjelaskan detail tempat semua regu yang telah diatur, kemudian Chyou meminta para ketua kelompok untuk memperjelas hal itu pada anggota masing-masing. Lima belas menit berlalu, hampir semua orang telah meninggalkan ruangan menuju kamar masing-masing untuk beristirahat. Sementara semua ketua kelompok masih bertahan di tempat duduk, buat mendengarkan penjelasan selanjutnya.Alvaro meminta Chyou untuk tidak mengumumkan semua strategi
Baca selengkapnya

MLB 60 - Lepaskan Adikku!

60Puluhan orang turun dari belasan mobil SUV dan MPV yang diparkirkan beberapa puluh meter, dari kelab malam milik keluarga Xie di Macau. Mereka langsung berpencar menuju lokasi tugas masing-masing, sesuai strategi yang dibuat Alvaro.Semua orang menggunakan pakaian serba hitam yang disertai penutup kepala dan wajah gelap. Hanya pita putih, kuning dan hijau di lengan kiri masing-masing menjadi pembeda antar kelompok. Chyou yang berada di barisan kedua kelompok putih, berjongkok di belakang mobil sedan hitam yang diketahuinya sebagai milik Seamus. Dia memandangi banyak orang dari semua tim yang sibuk menggembosi seluruh mobil. Seunit mobil MPV hitam berhenti di depan kelab yang masih belum ramai. Tim terakhir yang menggunakan setelan jas hitam, turun dari kendaraan tersebut dan bergegas menyambangi petugas jaga di dekat pintu utama. Lionel dan Clement menunjukkan surat undangan pertemuan yang diterimanya dari Flint. Setelah memastikan keabsahannya, para penjaga mempersilakan putra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status