All Chapters of The Hot Personal Trainer: Chapter 81 - Chapter 90
100 Chapters
Chapter 2. Pertemuan Tidak Terduga
Drrt... Drrt... Freya membuka matanya yang terasa berat, setelah mendengar dering sebuah ponsel siang itu. Tangannya meraba-raba sekitar yang kosong dan akhirnya menemukan benda pipih yang ia cari. "Mommy?" Kedua netra Freya terbelalak saat melihat nama itu muncul di layar, Freya segera menempelkan cepat ponsel itu ke telinga dan tak sengaja jarinya menekan loudspeaker. "Bagaimana acara pameran lukisanmu di San Sebastian, Freya? Apakah semuanya berjalan lancar, humm?" tanya ibunya Freya di seberang dengan antusias. Freya menggeliat, namun hal itu membuat matanya kembali membola. Saat dadanya yang terbuka ditumpuki segepok uang. "Uang si-siapa ini?" gumam Freya dengan jantung berdebar kencang. Samar-samar kejadian semalaman terulas, ketika seorang pria asing menggaulinya dengan brutal. Keringat dingin praktis bercucuran di wajah Freya, dengan tangan gemetar Freya mengintip ke bawah selimut. "Aaaaaaa!" Setelah mendapati tubuhnya polos tanpa sehelai benang, Freya tak bisa membendun
Read more
Chapter 3. Gadis Galak
"Tapi karena akulah penawar tertinggi lukisanmu. Jadi, kau harus memberikannya padaku Nona Freya," ucap Zico penuh kemenangan sembari melirik MC lelang, "Bukan begitu, Tuan Oliver?" Oliver mengangguk. "Tuan Duarte benar, Nona Estrada. Anda harus menjualnya sesuai kesepakatan, karena Anda telah menyerahkan lukisan itu kepada kami untuk dilelang."Pernyataan Zico dan Oliver, praktis menghentikan langkah Freya yang akan pergi bersama Grace. Amarah di dada wanita itu meluap, seketika teringat Zico yang telah menidurinya dan meninggalkannya begitu saja dengan sejumlah uang. Shit! Freya bukan jalang. Freya langsung berbalik badan menatap Oliver. "Saya akan menjualnya, tapi bukan pada pria itu!" tunjuknya tanpa melihat Zico. Tetapi kemudian Freya terperanjat, saat jari telunjuknya dipegangi seseorang. Rautnya seketika berubah merah padam, setelah tahu Zico lah pelakunya. "Kenapa hanya aku yang tidak boleh membeli lukisanmu Nona Freya?" tanya Zico dengan tatapan datar. "Jangan lancang me
Read more
Chapter 4. Oh, Freya!
"Apa kau sudah mengabari kakakmu, Yoel? Bagaimana tanggapannya? Co mau pulang ke Salvador, kan?" tanya Agatha penasaran menunggu jawaban sang putra yang mendadak terdiam. Yoel berlari keluar dari kelab malam, karena tak ingin mom nya itu rewel mendengar berisik di sana dan curiga kalau ia sedang menemani Zico di kelab. "Sudah, Mom. Tapi Kakak belum menjawabnya," lapornya sembari menutup bagian lubang sound ponsel. Agatha menghela napas dalam-dalam. "Semoga Co berubah pikiran." Tapi kemudian, ia memprotes sang putra. "Jangan katakan kau sedang menemaninya di kelab!""Hehe, hanya minum saja Mom. Aku tidak mau dianggap cupu oleh kakak Co.""Kebiasaan!" damprat Agatha, "Nasihati Co supaya tak celap-celup sembarangan, Yoel! Kasihan Nyonya Bey di sana pasti sedih melihat putra kesayangannya begitu."Yoel menggaruk rambutnya yang tak gatal, bukan karena mendengar omelan sang mommy. Tapi ia tengah fokus melihat Freya yang sedang memasuki pintu kelab bersama Grace dan Jerry setelah turun dar
Read more
Chapter 5. Terlalu Sayang Untuk di lewatkan
Brakkk! Zico menutup pintu dengan punggungnya, tergesa membawa Freya ke atas ranjang tanpa melepaskan tautan bibir wanita itu. Telapak tangan Zico menyatu dengan telapak Freya yang diangkatnya ke atas kepala. Zico merubah ciumannya turun ke leher Freya, menghisapnya lebih kuat hingga meninggalkan hickey yang begitu pekat. "Ahhh... Ahhh!" desahan Freya yang terdengar sensual, sungguh membuat Zico gila. Wanita ini terlalu menggoda untuk dilewatkan, sekali Zico merasakan kelembutan Freya. Ia pun ketagihan, ingin merasakannya lagi dan lagi. Mendapati Freya tak menolak sentuhannya, dari setiap desahan yang terus ia keluarkan. Zico meloloskan kaos wanita itu. Dari bahu kecupan Zico bergerilya turun menemui dada membuncah Freya, di balik kaitan bra yang berhasil ia lepaskan."Oh... Mi amor..." Zico kalap melahap gundukan dengan puncak merah mudah yang beralas lidahnya. Tubuh Freya melenting di atas ranjang, ia menggigit bibir bawahnya. Sebenarnya Freya dalam keadaan sadar ketika Zico m
Read more
Chapter 6. Fakta Mengejutkan
"Bolehkah aku duduk di sini Mi amor?" "Mi amor?"Freya, Grace dan seorang pria teman mereka, kontan membulatkan mata saat Zico tiba-tiba mengambil duduk di sisi Freya. "K-kau??" Freya menuding Zico sambil mengerjap tak percaya, tapi kemudian ia berubah marah teringat malam panas yang dilakukan berdua. "Suka sekali menodongkan jarimu kepadaku, Mi amor." Zico tersenyum menggoda yang membuat Freya ketakutan. Grace membuka rahangnya lebar, seperti pria di depan Freya yang langsung meletakkan segelas wine yang ia tenggak. Freya ingat kalau Zico hobi mengisap jarinya, maka itu ia buru-buru menarik jarinya. Kecemasan di wajah Freya diamati oleh pria yang duduk di seberangnya itu. Ia menaruh curiga dengan tatapan tak suka pada Zico yang menggoda Freya terus menerus. "Ia siapamu Nona Freya?" tanyanya dengan melirik Zico. "Bukan siapa-siapa, Nolan. Dia hanya kenalan saja." Freya bahkan tak mempedulikan keberadaan Zico."Syukurlah... Kalau kau masih single. Aku jadi tidak merasa sungkan men
Read more
Chapter 7. Menghilang
"Benar Tuan, Nona Estrada itu adik tiri Anda." Kalimat itu seperti gong yang dipukul terus menerus ke kepala Zico. Sejak mendengar kabar buruk itu, Zico seperti mayat hidup. Tak hanya selera makannya yang hilang, pikirannya kacau dan sulit untuk tidur. Kecemasan berlebih membuat Zico tak tenang, demi meredakannya ia meminum alkohol begitu banyak sampai mabuk berat."Kasihani lambungmu, Nak. Jangan terlalu banyak minum."Peringatan halus yang ditujukan untuknya dari seorang pria setengah baya yang duduk di sebelahnya itu hanya dianginkan Zico. Satu botol sampanye yang dipegang dan hampir meluncur ke mulutnya, tahu-tahu ditahan oleh pria itu sehingga Zico terpaksa menoleh. Pria itu seusia Aldrich, mungkin jauh lebih muda setahun atau lebih tua sedikit menurut Zico. Saat ia memperhatikan wajahnya yang terbilang tampan di usianya dengan mata berkunang-kunang. "Memangnya kau siapa ikut campur urusanku? Lepaskan tanganmu dan biarkan aku minum!" "Aku akan melepaskanmu, jika kau mau cer
Read more
Chapter 8
“Maksudmu Tuan Zico?” “Ah, iya.” Freya mengangguk kikuk dengan pipi semerah udang rebus. “Ka-kalau begitu, aku pergi dulu ke toilet, permisi Tuan Yoel.”Freya pikir kabur adalah jalan terbaik demi menghindari rasa malunya di depan Yoel. Ia berjalan tergesa seolah takut di toilet wanita penuh antrean, padahal di lorong sepi cuma ada Yoel dan Freya. “Tuan Co tidak ikut bersama kami. Ia sedang pergi,” kata Yoel membuat Freya refleks menghentikan langkah kaki. “Pergi ke mana? Liburan ke luar negeri?” tebak Freya tak mampu membendung lagi penasarannya. Freya berbalik meski canggung, menatap Yoel yang terlihat tersenyum tapi sedih.“Menghilang. Dan itu semua terjadi gara-gara kau!” tuding Yoel menahan amarah di setiap penekanan kalimatnya. Tatapannya tajam membuat Freya heran. “Kenapa kau menyalahkanku? Jangan seenaknya menuduhku Tuan Yoel. Harusnya aku yang marah, karena bosmu itu telah beberapa kali membuatku kacau!” Freya yang egonya tinggi pun tersinggung. “Memanasinya… Dengan berc
Read more
Chapter 9. Luka
Zico hanya menoleh sesaat pada Freya yang terlihat marah. Sementara teman bercinta Zico terlihat panik menurunkan rok nya ke bawah yang malah ditahan Zico. “Sheilla, kau kenapa? Tidak ada siapa-siapa di ruangan ini selain kita berdua,” bisik Zico di telinga Sheila dengan suara parau. Telapak tangan besar Zico meremas gundukan Sheila, berusaha memancing lagi hasratnya yang pupus karena Freya tiba-tiba datang. “Ahhh… Tapi Tuan… Bagaimana dengan wanita itu?” tanya Sheila campur aduk, tak munafik juga menikmati sentuhan panas dari Zico.Bagaimana mungkin Zico membiarkan penyatuannya kembali dengannya jadi tontonan orang? Apalagi ia seorang wanita. Ini sungguh gila.Semuanya berseberangan dengan naluri Sheila yang merupakan sekretaris Zico. Meskipun kali ini adalah kesempatan emas bagi Sheila berhasil merasakan betapa gagahnya Zico, yang selama ini ia impikan. Kelihatannya Sheila mulai dilanda bimbang. “Biarkan saja, saya tidak mengenalnya. Mari kita lanjutkan!” tukas Zico dengan menar
Read more
Chapter 10. Kebenaran yang Menyakitkan
"Freya, kau datang ke sini bersama siapa?" Seorang perawat di rumah sakit jiwa itu menyapa Freya yang baru tiba di depan koridor menuju ke sebuah kamar yang ia tuju. "Sendiri Suster Elise," jawab Freya dengan senyum tipis. Suster Elise membalas senyuman Freya dengan hangat ketika Freya merangkul lengannya. Ia tahu jika Freya sedang ada masalah berat, Freya akan berakhir datang ke rumah sakit jiwa ini.Bukan untuk berobat karena memiliki gangguan mental atau berkonsultasi. Melainkan untuk menemui seseorang. "Kenapa Freya? Kalau ada masalah, ceritalah padaku."Freya menggeleng, "Aku ingin bertemu dengan Aaron saja, Suster," kelitnya tak ingin bercerita. "Ya sudah kalau begitu. Mari aku antar!"Sebelum sampai di kamar seseorang, Freya harus melewati lorong. Di mana banyak orang gila sedang sibuk dengan khayalannya sendiri, terkadang suka usil sehingga Freya harus mempersiapkan mental. "Ada artis datang... Artisnya datang! Siapkan kamera, mari kita wawancarai!" Satu orang gila memega
Read more
Chapter 11. Kemurkaan Zico
Reaksi Zico yang semula terkejut berubah menjadi emosi memuncak. Tatapannya dingin menyoroti Beyonce dan Raiden yang terlihat akrab dari mobilnya dengan tangan meremas jok duduk. Zico tak menyangka jika pria seusia papanya yang pernah ditemuinya di kelab malam Brogotta itulah yang menjadi suami mamanya. Karena anak buahnya tak berhasil menemukan identitas suami Beyonce saat ini. "Brengsek!! Aku bahkan larut mengobrol dengan si pria itu yang sudah merebut mamaku dari papa!" geram Zico. Ia mengempas punggungnya dengan kasar ke sandaran bangku. Sembari mengerang, ia menjambak rambutnya dan meluapkan semua panas di dadanya saat kepalanya terasa ingin meledak. Kalau tahu dari awal, Zico pasti akan menghajar Raiden sampai puas. Lalu berarti? Freya adalah putri dari Beyonce dan Raiden.Selama ini Beyonce telah diam-diam berkhianat dari Aldrich. Berselingkuh dengan Raiden lalu menghasilkan anak Freya? "Arrrkhhhh!!" Zico meraung penuh emosi. Tak sanggup membendung kecamuk dalam tubuhnya ya
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status