Semua Bab Istri 500 Juta: Bab 21 - Bab 30
76 Bab
Chapter 21
Kenzo benar-benar sedang tidak membual. Ia sudah menyuruh para pelayannya untuk mengemasi barang-barang miliknya, termasuk milik Kaylee ke dalam koper. Hari ini tepat pukul 10.00 siang, mereka akan terbang ke City Neuron. Negara dimana Kenzo harus menyelesaikan pekerjaannya, dan untuk sementara waktu meninggalkan Adenville."Tuan, apa kita akan berangkat hari ini juga?" tanyanya hati-hati takut jika Kenzo akan marah ketika ia terus bertanya.Semuanya begitu mendadak, Kaylee tidak mempersiapkan apapun. Setidaknya, jika Kenzo memberitahu lebih awal, mungkin ia akan menemui Axel untuk pamit, bagaimanapun caranya."Kamu pikir, untuk apa aku menyuruh mereka berkemas sekarang, kalau kita berangkat tahun depan!" Jawaban bernada sinis itu lagi-lagi hanya mampu membuat Kaylee mengembuskan napasnya dengan kasar. Saat ini ia hanya bisa berdiam diri, duduk di depan suami kontraknya tanpa melakukan apapun.Kenzo tak membiarkannya menghilang
Baca selengkapnya
Chapter 22
Setelah menempuh perjalanan yang singkat namun melelahkan, limousine yang membawa Kenzo dan Kaylee akhirnya tiba di Bandara Celestial Vista, Adenville. Dengan cepat, keduanya keluar dari mobil dan melangkah masuk ke bandara. Dua bodyguard Kenzo selalu setia mengikuti di belakang, memastikan keamanan majikannya.Kenzo juga sudah memerintahkan orang kepercayaannya, untuk menjemput Limousine miliknya di bandara, karena Digo dan Marko juga harus ikut dengan mereka. Ia melirik sekilas pada Kaylee yang saat ini terus diam dan tak berbicara sepatah katapun. Wanita itu masih marah padanya, karena ucapannya yang menyakitkan tadi."Baguslah, lebih baik diam daripada telingaku panas mendengar ocehannya!" batin Kenzo mendengkus. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan pasport, pemeriksaan keamanan, dan pemeriksaan lainnya, mereka akhirnya sampai pada tahap boarding. Kenzo dan Kaylee melangkah menuju gerbang keberangkatan yang sesuai dengan nomor
Baca selengkapnya
Chapter 23
"APA SATU KAMAR?"Kenzo menyeringai dan siap memangsa istri kontraknya. Namun, secepat kilat Kaylee mendorong tubuh Kenzo dan langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi. Brak!"Astaga, apa yang dia lakukan!" Kenzo mengumpat kesal ketika hasratnya yang sudah di ubun-ubun, tidak bisa tersalurkan ketika Kaylee melarikan diri. "Apa yang kamu lakukan, hah? Kamu berani menolakku!" teriak Kenzo mengetuk pintu kamar mandi."KELUAR!""Maafkan aku, Tuan! Kalau Tuan mau marah padaku, silakan! Tapi tolong untuk hari ini ijinkan aku tidur. Aku lelah sekali!"Kaylee menjawab pertanyaan Kenzo dibalik pintu setengah berteriak. Kenzo yang berada diluar itu hanya mampu menggelengkan kepalanya dan sadar jika dirinya benar-benar tidak memberikan wanita itu istirahat sebentar saja. Ia sendiri tidak tahu, kenapa itu bisa terjadi padanya."Jadi, kamu sudah berani melawanku sekarang?" "Maafkan aku, Tuan!" jawab K
Baca selengkapnya
Chapter 24
Langit gelap, awan mendung menutupi matahari yang semakin tenggelam di balik cakrawala. Angin berhembus pelan, membawa aroma bunga yang menyegarkan. Gemericik air hujan mulai terdengar, seperti seruling alam yang memainkan lagu lembutnya.Tetesan-tetesannya jatuh dengan irama yang teratur, menyentuh tanah dengan lembut dan mengalir di antara rerumputan hijau. Suara gemuruh pelan petir menjauh, meninggalkan suasana damai yang menghiasi alam. Kaylee merasakan tubuhnya kaku ketika ia terbangun dari tidurnya pada pukul 17.45 sore. Dengan perlahan, ia merentangkan kedua tangannya ke atas, mencoba untuk meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal akibat tidur terlalu lama. "Akh, akhirnya aku bisa tidur tenang tanpa banyak gangguan."Ia bergumam bahagia karena belum menemukan Kenzo di kamarnya. Bergegas Kaylee membersihkan diri di kamar mandi karena waktu sudah berganti malam.Cukup lama berada di kamar mandi, ia segera memakai pakaiannya dan k
Baca selengkapnya
Chapter 25
Istri 500 Juta Chapter 25Kenzo menghela nafas lega saat ia mengusap bibirnya dengan tisu setelah menyantap habis Chupe de camarones. Pandangannya beralih pada Kaylee yang terpaksa memilih makanan lain di hadapannya. "Kemana para pelayan itu?" tanyanya memecah keheningan hingga Kaylee menyudahi akitivitas makannya."Mungkin sedang beristirahat!""Panggil mereka kemari! Bisa-bisanya membuat soup ini hanya satu. Mereka di bayar untuk melayani majikan!" sentak Kenzo merasa kesal karena ia pikir, kedua pelayanannya tidak bekerja dengan baik."Maaf Tuan, soup itu aku yang membuatnya!"Kenzo tertegun mendengar ucapan istri kontraknya. "Kamu?""Ya, aku yang membuatnya. Aku pikir, Tuan tidak suka makanan seperti itu. Jadi, aku buat satu saja untukku. Lagian di atas meja ini masih banyak makanan yang lebih lezat dari soup yang kubuat!" ucap Kaylee menjelaskan panjang kali lebar."Ckk ... beraninya kamu membaca isi pikir
Baca selengkapnya
Chapter 26
Ketika bulan Desember tiba, atmosfernya berubah menjadi adegan yang dipenuhi dengan keajaiban putih. Musim salju tengah menyapa kota Zyron, City Neuron.Butiran-butiran kristal es melayang lembut dari langit, menari-nari di udara sebelum akhirnya mendarat di halaman-halaman dan jalanan. Seperti yang dikatakan semua orang, jika Negara City Neuron mempunyai empat musim. Dan kini musim salju telah tiba. Begitupun dengan waktu yang begitu cepat berlalu.Pernikahan Kenzo dan Kaylee sudah berjalan selama dua bulan. Sikap Kaylee sudah jauh lebih baik, dia menerima semuanya dan dia juga menerima jika nanti Kenzo membuangnya ketika kontrak berakhir. Yang jelas, semenjak Kenzo menjaganya ketika ia sakit, di saat itulah hati Kaylee luluh dan berusaha untuk menuruti perkataan suaminya, melakukan sesuatu dengan baik, meskipun suatu saat mereka harus berpisah."Masak apa?" Diva yang sedang sibuk itu seketika terperanjat melihat majikannya s
Baca selengkapnya
Chapter 27
"Bisakah Tuan sehari saja tak meminta itu dariku!" tanya Kaylee yang kini berada di dalam dekapan Kenzo. Keduanya baru saja menyelesaikan pertempuran mereka."Memangnya kenapa? Kamu sudah tidak mau melayaniku lagi? Bukankah aku membayarmu untuk ....""Ya, aku tahu Tuan, aku hanya istri 500 juta!" potong Kaylee dengan wajah ditekuk. Entah kenapa dia gampang sekali tersinggung. Tidak paham dengan apa yang di rasakannya saat ini. APA DIA SUDAH JATUH CINTA PADA KENZO?ITU TIDAK MUNGKIN TERJADI.DAN TIDAK BOLEH TERJADI!Karena ia menikah hanya untuk uang, dan tidak mungkin Kenzo akan membalas cintanya kalau sampai itu terjadi dalam dirinya."Kalau sudah tahu, kenapa terus bertanya?"Kenzo tertawa dalam hati setelah berkata seperti itu. Kaylee beranjak dan mengambil handuk yang berada di sebelahnya."Ini sudah siang! Aku mau mandi dulu, dan tolong ijinkan aku keluar, stok makanan sudah habis!"Tanpa
Baca selengkapnya
Chapter 28
Dengan napas tersengal-sengal, Kaylee menutup matanya erat-erat, dipenuhi kecemasan yang memenuhi pikirannya."Bukalah matamu, kita baik-baik saja!" titah Kenzo membuat Kaylee tersadar.Setelah beberapa detik yang terasa seperti se-abad, ia akhirnya mengumpulkan keberanian untuk membuka mata perlahan-lahan.Pandangannya seketika terpaku pada pemandangan di sebelahnya. Pohon itu tumbang di atas mobil lain berada di sebelah mobil Kenzo. Hatinya berdegup kencang dalam ketakutan, takut jika terjadi sesuatu pada mereka."Apa mereka baik-baik saja!" tanya Kaylee sangat khawatir."Tidak apa-apa, mereka baik-baik saja! Tidak usah cemas!"Merasa lega bahwa pohon itu tidak terlalu besar sehingga hanya merusak kap mobil, dan mereka baik-baik saja."Bagaimana kita keluar dari sini! Langit semakin gelap? Aku, aku benar-benar takut berada di sini!" racaunya terus menggosok-gosokkan tangan."Aku sudah menghubungi polisi. Semog
Baca selengkapnya
Chapter 29
Kenzo mengulas senyum penuh kepuasan setelah merasakan pelayanan istimewa dari istri kontraknya. Sementara wanita yang merupakan istrinya itu terus saja menekuk wajah, karena kesal pada Kenzo yang tidak tahu situasi dan kondisi.Bisa-bisanya setelah terjebak dalam badai salju, Kenzo masih meminta "jatah" padanya, dan tak membiarkannya istirahat sedikitpun."Aku pergi dulu! Tadi Vincent menghubungiku, katanya ada masalah lagi di kantor!" ucap Kenzo segera memakai pakaiannya. Kaylee masih berada di depan cermin, mengeringkan rambutnya setelah pertempurannya tadi di kamar mandi."Diluar cuacanya sangat dingin, Tuan yakin akan tetap pergi?" tanya Kaylee menoleh "Tentu saja! Itu adalah kewajibanku sebagai pemimpin perusahaan!" jawabnya tegas tanpa menoleh.Melihat pria yang berstatus sebagai suaminya itu terus bergelut dengan dasi, dan ponsel yang berada di telinganya. Dengan cepat ia menghampirinya dan mengambil alih untuk memakaikan dasi dengan benar.Kenzo menyimpan ponselnya ke dalam s
Baca selengkapnya
Chapter 30
Kenzo keluar dari mobilnya dengan langkah mantap, memancarkan aura kepercayaan diri dan wibawa. Ketika ia melangkah menuju pintu masuk, langkahnya tegap, tanpa menoleh sedikitpun."Selamat pagi, Pak!""Pagi, Pak!"Para staff yang berada di sekitarnya dengan cepat memberikan hormat--membungkukkan tubuhnya. Kenzo tidak memperlihatkan kesan terkejut atau bangga dengan penghormatan tersebut, namun ia tetap menunjukkan sikap yang dingin dan penuh kekuasaan."Vincent, di mana Richardo?" tanya Kenzo ketika sudah sampai di ruangannya, dan Vincent baru saja masuk."Pak Richardo melarikan diri, Pak! Tadi saya belum sempat mengatakan ini, tapi Bapak sudah mematikan teleponnya!"Brak!"Brengsek!"Emosi Kenzo semakin menggebu ketika tahu, Richardo berhasil kabur. Seharusnya pria itu sudah ia jebloskan ke dalam penjara, namun karena Kenzo ingin memberi pelajaran padanya sendiri agar ia mengakui kesalahannya, tetapi malah ia s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status