Membutuhkan uang 500 juta, Kaylee Aletha Edmont, wanita berusia 22 tahun itu terpaksa menjual dirinya pada seorang pria tampan dan mapan bernama Kenzo Alexander Amosu yang sudah mengincarnya. Kaylee melakukan itu semua demi membiayai pengobatan tunangannya bernama Axel, yang kini sedang terbaring koma di rumah sakit akibat penyakit yang dideritanya. Karena Kaylee tidak mau menyerahkan kehormatannya pada pria yang bukan suaminya, akhirnya Kenzo menjadikannya istri kontrak 500 juta. Mau tidak mau Kaylee menerima semuanya demi uang. Bagaimana kelanjutan pernikahan Kenzo dan Kaylee? Lalu, bagaimana dengan Axel ketika sadar dari koma mendapati sang kekasih sudah menikah dan menjual kehormatannya pada pria lain?
View MoreKenzo Alexander Amosu, seorang CEO 28 tahun dengan wajahnya yang sangat tampan itu menatap tajam ke arah wanita, yang merupakan pelayan di club langganannya tersebut.
Matanya tak henti menatap ke mana pun wanita itu melangkah sampai akhirnya senyum di bibir seksinya terpancar."Aku mau wanita itu. Bawa dia kemari!"Suaranya penuh ambisi, hingga kedua bodyguardnya langsung bergerak dan membungkukkan tubuh dengan hormat."Baik, Tuan!"Wanita bernama Kaylee yang tengah serius menuang bir ke dalam gelas pelanggannya dibuat terkejut ketika tiba-tiba tangannya diseret oleh dua orang berbadan kekar yang tidak dia kenal."Akh, apa-apaan ini? Lepaskan aku! Siapa kalian?" cicitnya, meronta tanpa daya karena tubuhnya yang kecil tak mampu menandingi kekuatan dua orang.Dua bodyguard Kenzo hanya diam tanpa banyak bicara, hingga akhirnya ia sampai di depan Kenzo. "Tuan, ini wanita yang anda inginkan!" lapornya melepaskan pegangan mereka dari tangan Kaylee.Kaylee terkejut dan sedikit terhuyung saat dua orang itu melepaskan lengannya, ia menatap Kenzo dengan ekspresi campuran antara kebingungan dan ketakutan. Ia tahu siapa Kenzo.Kenzo adalah pelanggan club tempatnya bekerja yang berbeda dengan pelanggan pada umumnya. Ia hanya akan datang ke club' jika sedang menginginkan seorang wanita untuk memuaskan birahinyaDia tipe pemaksa dan tidak bisa di bantah. Semua wanita tunduk padanya. "M-maaf Tuan, apa aku melakukan kesalahan? Kenapa mereka menarik 'ku?" tanya Kaylee hati-hati takut jika Kenzo tersinggung. Dan juga pikiran buruk sudah mulai berkelana, apa mungkin Kenzo menginginkan dirinya?Tanpa menjawab pertanyaan Kaylee, Kenzo beranjak dari duduknya dan mengitari tubuh wanita itu dengan tatapan penuh intimidasi."Siapa namamu?"Suara maskulin keluar dari bibir pria berkuasa itu. Ia berdiri di depan Kaylee dengan kedua tangannya yang dimasukan ke dalam saku. Matanya menyipit dan enggan sedikitpun berpaling dari wanita di depannya."Nama? Namaku Kaylee!" jawabnya terbata dan mulai menundukkan kepalanya.Tatapan tajam Kenzo membuat Kaylee seperti sedang ditelanjangi hingga tak mampu berkutik sama sekali. Setelah mendapatkan jawaban, Kenzo kembali duduk di sofa dengan sikap yang tenang, namun aura dominannya masih menguasai ruangan."Berapa nominal yang kamu inginkan? Katakan!" tanya Kenzo dengan suara tegas, menciptakan atmosfer menenggang 'kan di sekitarnya."No-nominal untuk apa, Tuan?" Kaylee bertanya dengan suara terbata, keringat mulai membasahi dahinya."Nominal untuk memuaskan 'ku di atas ranjang! Aku menginginkanmu untuk menemaniku!" jawabnya dengan tegas, tanpa rasa bersalah."APA?" Sepasang mata hazel itu terbelalak ketika mendengar apa yang Kenzo katakan. Jantungnya hampir saja melompat karena begitu syok .Bagaimana bisa ia di beri tawaran untuk memuaskan birahi seorang Kenzo Alexander Amosu. Kenapa harus dia? kenapa tidak mencari wanita lain?"Anda becanda, Tuan! Maaf aku tidak mau!" jawab Kaylee menolak dengan tegas."Tidak mau? Bukan jawaban itu yang aku inginkan!" jawab Kenzo masih menatap Kaylee."Terserah, yang jelas aku tidak mau. Anda sudah salah menawarkan hal itu padaku!"Kaylee mulai memundurkan langkahnya saat tatapan Kenzo bagaikan pedang yang siap menghunus dadanya. Pria itu bangkit dari duduknya dengan gerakan tiba-tiba, mendekati Kaylee yang sudah mulai waspada.Tanpa memberikan kesempatan pada Kaylee untuk merespons, Kenzo langsung mencengkeram erat rahangnya, membuat wanita itu terperanjat dan meringis kesakitan."Aargh, sakiitt!""Kamu pasti tahu, siapa itu Kenzo Alexander Amosu? Aku tidak suka di bantah. Dan aku tidak menyukai penolakan!" ujarnya pelan namun cukup membuat Kaylee merinding melihat wajah tampannya yang begitu menakutkan."Selama ini, tidak ada yang pernah berani menolakku!" tambahnya dengan wajah angkuh dan dingin."Aakhh, lepaskan aku! Aku tidak mau, anda bisa mencari wanita lain! Jangan paksa aku!" lirih Kaylee mulai kesulitan bernapas akibat cengkeraman Kenzo yang semakin mengeras.Kenzo melepaskan pegangan tangannya dari rahang Kaylee, hingga wanita itu terbatuk-batuk.Dengan langkah yang tenang, ia kembali duduk di tempatnya, memperhatikan dengan datar tanpa ekspresi, wanita yang masih berusaha menetralkan rasa sakit di lehernya."Aku memberimu kesempatan untuk menjawab 'iya! Jangan membuatku marah!" desis Kenzo geram karena tidak terima dengan penolakan Kaylee. Baginya itu adalah sebuah penghinaan.Kaylee yang sudah merasa baikan itu berdiri di depan Kenzo dengan napas memburu. "Bukankah sudah kubilang tadi, aku tidak mau! Tuan bisa mencari wanita lain!""Kalau Tuan pikir aku sama dengan wanita yang suka Tuan bayar, Tuan salah besar! Aku masih punya harga diri!"Dengan perasaan kesal Kaylee berlalu begitu saja. Kedua bodyguard Kenzo hendak mengejar, namun Kenzo mencegahnya."Biarkan dia pergi!" ucapnya pelan masih memperhatikan Kaylee yang sudah menghilang dari pandangannya.Kedua Bodyguard itu menganggukkan kepalanya dan kembali berdiri di samping Kenzo yang kini sudah menenggak wine di tangannya dengan seringai tipis.*****Di toilet, Kaylee menatap pantulan dirinya di depan cermin, melihat bekas lebam kebiruan di lehernya."Dasar pria brengsek! Benar-benar keterlaluan! Tidak akan kubiarkan dia merendahkan 'ku."Kaylee menarik napas dalam-dalam, mencoba meredam emosi yang masih melingkupi jiwanya akibat perlakuan Kenzo. "Dia pikir bisa membeli semuanya dengan uang!"Ia mencuci wajahnya di wastafel, Kaylee kembali berbicara pada dirinya sendiri, "Apa pun yang terjadi, aku harus kuat dan tidak boleh membiarkan pria sampah sepertinya bersikap kurang ajar lagi padaku! Tidak peduli seberapa berkuasanya dia."Baru saja ia berbalik hendak keluar, tiba-tiba saja seseorang masuk dan menutup pintu toilet dengan rapat."Hay, cantik!" ucapnya menyeringai ketika membalikkan tubuh."Apa-apaan ini? Siapa kamu?" tanya Kaylee begitu terkejut saat pria tua dengan perut buncit itu mendekatinya."Kamu tidak perlu tau siapa aku? Yang jelas, sudah dari tadi aku memperhatikanmu! Kamu sangat cantik, dan bagaimana kalau kita ...."Pria tua itu mengedipkan sebelah matanya dengan senyum menggoda."Lebih baik anda pergi atau aku akan teriak!" geram Kaylee mulai menjauhkan dirinya.Tatapan pria tua itu membuatnya takut. Tidak mau terjadi sesuatu yang buruk padanya. Kaylee tetap berusaha untuk berhati-hati.Ia merangsak maju hendak keluar, namun pria tua itu merentangkan tangannya membuatnya kembali memundurkan dirinya."Apa mau anda? Aku mohon biarkan aku pergi?" iba Kaylee merasa terjebak dan sulit sekali untuk keluar karena pria itu berdiri di depan pintu toilet."Tidak semudah itu sayang! Aku akan membiarkanmu keluar, tapi layani aku dulu!"Pria tua itu menurunkan resleting celananya dan Kaylee semakin ketakutan."Apa yang anda lakukan, Tuan? Tolong! Tolong siapapun, tolong aku!"Sekuat tenaga ia berteriak, berharap ada yang mau menolongnya. Keadaan toilet yang sepi membuat rasa khawatir dalam dirinya semakin besar."Berteriak 'lah sesuai hatimu! Di sini hanya ada kita berdua!""Jangan! Aku mohon, Tuan, lepaskan aku!"Ia terus memundurkan langkahnya saat pria tua itu sudah membuka sedikit resleting celananya hingga sesuatu di sana sedikit menyembul."Ha ... ha ... ha ... jangan takut, sayang! Sebentar saja! Ini pasti akan menyenangkan!" Pria itu terus menyunggingkan seringai menjijikan di mata Kaylee.Kaylee yang merasa terdesak, meraih apapun yang ada di dekatnya. Ia melemparkan tisu toilet, sabun pencuci tangan atau apapun yang bisa ia gunakan agar pria tua sialan itu tidak macam-macam padanya.."Berhenti! Pergi, aku mohon pergi!" jeritnya menggema di dalam toilet.Ketika pria tua itu mendekat, ia langsung menarik Kaylee ke dalam pelukannya. Ia memberontak, namun tenaganya kalah oleh pria tua itu. "Aku sudah tidak sabar, cantik! Sebentar saja!""Akh, aku mohon lepaskan aku, lepas!"Kaylee terus menjerit ketakutan. Air mata sudah berlomba-lomba keluar ketika tubuh rampingnya di dekap pria tua itu.Namun, saat pria tua dengan perut buncit itu hendak mencium Kaylee, tiba-tiba ....Kaylee merasa semakin terpuruk. Dia memilih Axel daripada Kenzo, suaminya yang ia cintai. Setelah seminggu tinggal di rumah Axel, mereka bahkan tak lagi berkomunikasi semenjak kejadian malam itu.Ia merasa terlalu lemah untuk keluar dari kamar. Dia duduk di tepi tempat tidur, menangis sendirian, terjebak dalam rasa sesal dan kebingungan. Tetapi kecemburuan itu membuatnya tidak memilih Kenzo.Tiba-tiba, pintu terbuka dan Axel masuk membawa nampan berisi makanan dan minuman."Kapan kamu akan berhenti menangis seperti ini? Apa kamu menyesal telah memilihku?" ucap Axel dengan nada sinis.Kaylee terkejut melihat perubahan sikap Axel. Dia merasa tak mengerti apa kesalahannya, tapi akhir-akhir ini Axel sering menyudutkannya dengan kata-kata kasar."Tidak perlu membahas itu. Aku sudah membuat keputusan," jawab Kaylee sambil menghapus air matanya."Aku tahu kamu masih mencintai suamimu. Kamu pasti menyesal telah memilihku!" jawabnya lagi
BUGH!"ARGH!"Kenzo terhuyung ketika Axel memukulnya. Sontak saja, pria itu tidak bisa menerima perlakuannya dan hendak membalas. Namun, Kayla berdiri di tengah mereka, menghalangi Kenzo dengan tegas, membuat pria itu terkejut sekaligus kecewa."Kamu membelanya? Kamu masih mencintainya?" tanya Kenzo dengan mata memerah, dadanya terasa sesak. Baru saja ia hendak menjalin hubungan baik lagi dengan sang istri, tetapi kejadian itu membuat hatinya kembali kesal."Cukup! Aku tidak membela siapapun. Berhentilah, aku mohon!" jawab Kaylee sambil menangis, mencoba meredakan ketegangan di antara mereka."Dia pantas dipukul, dia sudah menyakitimu!" sentak Axel, masih menatap tajam Kenzo yang sudah mengepalkan tangannya, siap untuk melawan."Tidak, cukup! Berhenti!" seru Kaylee dengan lantang, berusaha menghentikan pertengkaran mereka.Keduanya saling diam ketika Kaylee terus berteriak. Hanya emosi dan suasana tegang yang ada disekit
Kaylee menghampiri Axel yang sedang duduk di sofa dengan ragu. Dia terus meremas jemarinya, bingung apakah dia seharusnya pergi bersama Axel. Meskipun dia membutuhkan hiburan, dia merasa itu bukan keputusan yang baik."Kamu sudah siap?" tanya Axel, melirik Kaylee yang hanya diam dan berdiri di depannya. Pandangan wanita itu kosong."Kaylee!" panggil Axel lagi, mencoba mendapatkan perhatiannya."Ah, iya, ayo kita berangkat!" jawab Kaylee dengan paksa, mencoba tersenyum.Mereka berdua pergi menggunakan mobil. Sepanjang perjalanan, Axel terus berceloteh, tetapi Kaylee tetap diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri. Kesedihan masih melanda hatinya, membuatnya sulit untuk fokus."Kaylee!" panggil Axel berharap wanita itu mau membuka mulutnya.Kaylee menoleh ketika Axel memanggilnya. "Ya!" jawabnya singkat, mencoba menyembunyikan keraguan dalam suaranya."Aku mau, kita bersama seperti dulu. Maafkan aku yang sudah membuatmu menderita dan membuatmu harus menghadapi semuanya sendirian!" ujar A
Kenzo melangkah dengan berat menuju mansion miliknya setelah mencari Istrinya tanpa hasil. Wajahnya mencerminkan kelelahan dan kecemasan yang mendalam.Begitu memasuki ruang kerjanya, dia melemparkan jasnya secara sembrono dan melonggarkan dasinya yang terasa sesak di lehernya."Aku yakin ada sesuatu yang terjadi padanya! Aku tidak bisa terus seperti ini!" gumam Kenzo dalam keputusasaan, mencoba meredakan kegelisahan yang melanda pikirannya.Tangannya merogoh ponsel di saku celananya, menekan tombol panggil pada nama kontak Marko, salah satu bodyguardnya."Halo Marko, cepat cari di mana istriku berada, dan aku tidak mau mendengar alasan apapun. Kalian harus segera menemukannya!" perintah Kenzo dengan suara tegas seolah perkataannya itu tidak pernah bisa dibantah.Setelah memberi perintah, Kenzo menutup sambungan teleponnya dan berjalan menuju lemari minumannya. Dia mengambil botol Vodka dan gelas kecil, menuangkan minuman itu dengan gerak
Kenzo berjalan tergesa-gesa di lobi apartemen. Setelah berada di depan ia segera mengakses kartu apartemennya dan langsung masuk begitu saja tanpa menunggu dibukakan pintu."Kaylee!" Ia berteriak memanggil istrinya, membuka pintu kamar, kamar mandi dan di dapur pun wanita yang sedang ia cari itu tak kunjung ia temukan. "Kemana dia? Bukankah aku menyuruhnya untuk tetap tinggal di sini?" gumam Kenzo mulai merasa kesal. Saat sedang berpikir tiba-tiba matanya menangkap sebuah foto yang tergeletak di atas meja. Sontak saja pria itu langsung menyambarnya. Mendadak rahangnya mengeras dan tangannya mengepal dengan emosi yang menggebu-gebu. "Brengsek! Siapa yang sudah memberikan ini padanya?" Rasa khawatirnya pun terbukti jika seseorang yang tadi memotret dirinya di perusahaan ternyata memang berniat buruk. Buktinya sekarang foto itu sudah berada di apartemennya. "Jangan-jangan dia sudah melihat ini semua!"Merasa
Chapter 71Kaylee membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan perasaan kesal yang memenuhi hatinya. Ingatannya tentang apa yang baru saja dilihatnya di apartemen membuatnya merasa hancur. Dalam kebingungannya, ia bergumam pada dirinya sendiri, "Kenapa kamu bisa melakukan hal itu. Kenapa tidak memberiku kesempatan untuk memutuskan perasaan ini sampai kamu harus berselingkuh dengan wanita lain!" lirih Kaylee merenung.Beberapa saat kemudian, pintu kamar terbuka, dan Axel masuk membawa segelas susu dan semangkuk bubur."Kenapa kamu tidak istirahat?" tanyanya menatap wanita yang masih duduk di atas tempat tidur. "Ah, tidak! Aku belum ngantuk!" jawab Kaylee merasa canggung. Karena ia sudah menjadi istri Kenzo, hubungannya dengan Axel tidak lagi sehangat dulu."Ya sudah kalau begitu minumlah susu dan bubur ini. Ingat di dalam perutmu ada kehidupan lain, jangan biarkan dirimu kelaparan karena bukan hanya kamu yang menderita, tet
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments