"Jadi ... dia tidak sakit, Cin?" tanya Arya sekali lagi memastikan.Dokter perempuan cantik dengan name tag 'Cintya A.' Serta kacamata itu mengangguk. Dia tersenyum lebar."Iya, Ar. Istrimu hanya sedang hamil. Oleh karena itu dia gampang kelelahan dan pusing. Terlebih, dia juga anemia. Jadi, jangan biarkan dia stres dan bekerja terlalu berat dulu, ya?" peringat Dokter sekaligus sepupunya tersebut.Arya mengangguk pelan. "Jadi ... dia hamil, ya?" tanya pria itu lagi. Masih terdengar tidak percaya."Sana temui istrimu! Dia sudah sadar daritadi. Aku juga sudah memberitahukan soal kehamilannya," perintah Cintya sambil mendorong bahu Arya masuk ruangan.Dengan berat hati, pria itu masuk ke sana. Di sana, Arya mendapati Abia tengah tersenyum senang sambil mengelus perutnya yang masih rata. Begiru menyadari kehadiran Arya, Abia segera memegangi lengan pria itu sambil tersenyum cerah. Senyum yang jarang sekali Arya lihat dari bibir istrinya beberapa waktu belakangan."Mas, aku hamil. Kita ak
Read more