Semua Bab Menjadi Istri Antagonis: Bab 11 - Bab 20
48 Bab
Pt. 10 - SEPULUH
"Apa kau tak akan berhenti menatapnya?" Tanya Kayasaka judes. Sedari tadi memperhatikan Naya yang sibuk menatap wajah tampan Zavier tanpa henti. Gadis itu seakan baru bertemu Dewa Yunani yang ketampanannya tak tertandingi di muka bumi. "Lihatkan Noona? Hyung memang sensi sekali? Noona harus bersabar hidup dengan manusia seperti ini. Katakan saja jika suatu hari Noona bosan. Noona bisa tinggal bersamaku." Jawab Zavier malah nyengir. Memandang Naya yang jelas terpesona. Satu bantal sofa terlempar tepat mengenai wajah tampan Zavier. Membuat pemuda itu merutuk kesal menatap Kayasaka sang pelaku pelemparan dengan sengit. "Hey kenapa melemparnya? Kau ini tempramennya buruk sekali ya? Zaza pasti sakit." Kayasaka mendelik mendengar panggilan menjijikan itu. Panggilan yang Naya berikan pada Zavier beberapa menit yang lalu. Zavier sendiri tersenyum merasa ada yang membela. Lelaki itu lalu mendatangi Naya yang
Baca selengkapnya
Pt. 11 - SEBELAS
Faniya membuka matanya setelah seseorang memanggilnya dan menepuk pundaknya lumayan kencang. "Nona! Kau tertidur di bus ku!? Aku bisa dimarahi jika atasanku tau kalau aku tak suka mengecek bus malam hari. Cepatlah pergi Nona! Kau ini ada-ada saja!" Lelaki yang diduga sopir Bus itu terlihat marah-marah. Memaki Faniya yang tertidur di Busnya semalaman. Bukan hanya sopir bus itu, nyatanya Faniya saat ini juga terkejut. Semalam, dia hanya berniat pergi ke terminal depan untuk menyerahkan lamaran pekerjaannya. Tanpa diduga, Faniya nyatanya malah sampai ke kota ini lagi.Kota yang ingin dia tinggalkan. Bagaimana ini? Dia bahkan tak punya uang untuk kembali? Apa yang harus dia lakukan?Setelah berpikir, Faniya akhirnya memilih berjalan keluar dari Bus. Berjalan tak tentu arah dari terminal,  mungkin Faniya bisa mencari tumpangan gratis untuk pulang kembali ke desanya. Sebelum dia bertemu dengan Kayasaka atau
Baca selengkapnya
Pt. 12 - DUA BELAS
Sudah tiga hari setelah Gladys berkunjung ke rumahnya. Setidaknya Naya tau kalau reaksi tubuh Arranaya menunjukan trauma saat berdekatan dengan wanita itu. Dan sudah tiga hari ini Naya coba mengatasi traumanya. Karena sejatinya pemilik tubuh ini sudah berganti, jadi seharusnya tidak sulit mengganti ingatan baru tentang Gladys dan tak menyimpan memori lama yang mungkin mengerikan. Dan tepat tiga hari yang lalu, dia juga sempat membuka buku diary yang Arranaya tinggalkan.Buku yang sempat hilang saat Arranaya kecelakaan bersama Louis malam itu. Dan baru tiga hari yang lalu Louis kembalikan padanya. Di sana tertulis, kalau selama ini Gladys memperlakukan Arranaya dengan sangat buruk. Gladys kerap menyiksanya dan tak segan melukai gadis lemah itu.Entah kenapa, membaca itu semua membuat Naya ikut emosi. Dia seolah bisa merasakan perasaan tertekan dan depresi yang Arranaya rasakan. Dan setelah mengetahui fakta itu, dendamnya terhadap G
Baca selengkapnya
Pt. 13 - TIGA BELAS
Ada yang bilang sejauh apapun jarak. Dua orang yang ditakdirkan akan tetap bertemu. Dan itu terjadi pada Faniya dan Emilio yang saat ini malah bertemu di tempat yang tak terduga, rumah sakit. Emilio niatnya hanya ingin mewakili keluarganya untuk meminta maaf atas kecerobohan sepupunya sendiri, Eland Fernandes. Lelaki itu bahkan belum 24 jam di sini dan dia sudah membuat masalah. Eland malah menabrak orang di hari pertama kepulangannya dari luar negeri. Tapi Emilio tak menyangka kalau gadis yang sepupunya tabrak adalah Faniya. Gadis yang merupakan mantan sekretaris Kayasaka. Emilio kenal gadis dengan mata coklat itu karena bisnis. Dulu mereka sering bertemu untuk membahas pekerjaan sebelum hubungannya dengan Kayasaka memburuk. Setelahnya, Emil tidak tau keberadaan Faniya dan bahkan hampir melupakannya. "Kakak kau mengenalnya?" Emily menanyai Emilio yang hanya diam terkejut. Begitu juga Faniya yang mulai menetralkan
Baca selengkapnya
Pt. 14 - EMPAT BELAS
"Nyonya akan pulang?" Tanya Lusi pelayannya, yang langsung mendapat anggukan dari Naya. Setelah Kayasaka pergi, kini Naya bersiap menunggu Louis menjemputnya untuk pulang sementara ke rumah. "Apa perlakuan kami kurang baik sehingga Nyonya memilih pulang?" Tanya Bibi Marry khawatir, kini datang ke kamar membantu Naya bersiap. "Tidak Bibi, tentu saja tidak. Kalian sudah sangat baik padaku. Mana mungkin aku kabur hanya karena tak menyukai kalian?" Naya tersenyum, berpikir kalau pertanyaan Bibi Marry itu ada-ada saja. "Aku hanya ingin mengambil barangku yang sepertinya tertinggal dan lupa aku bawa di sana." Alibinya berbohong, dia tentu hanya ingin memastikan reaksi tubuhnya terhadap Gladys. Kalau perlu, dia akan melakukan pembalasan langsung sekarang. "Baiklah, Nyonya. Hati-hati saya harap anda cepat kembali." Ucap Bibi Marry sesaat setelah Louis datang dan sudah memanggil dari lantai bawah. Naya menga
Baca selengkapnya
Pt. 15 - LIMA BELAS
"Noona! Apa kau di rumah?" Zavier berteriak begitu memasuki Mansion mewah Kayasaka. Lelaki itu berteriak seolah itu adalah rumahnya sendiri. Lagi pula, siapa yang akan memarahinya? Kayasaka sedang ada di kantor sekarang. Jadi Zavier tak perlu repot-repot menjaga kesopanannya di rumah ini. "Maaf Tuan muda, apa anda sedang mencari Nyonya?" Tanya Bibi Marry yang datang ke ruang tengah setelah mendengar teriakan Zavier. "Iya Bibi. Apa Noona-ku ada di rumah? Aku harus menyampaikan sesuatu yang penting untuknya." Kata Zavier antusias. Tadi setelah pulang dari rumah sakit, otak jeniusnya mendadak punya ide cermelang untuk menghadapi situasi krisis saat ini. Bagaimana dia harus memberitahu Kayasaka soal Faniya tanpa perlu menyakiti Naya. Bibi Marry menggeleng pelan. "Saat ini Nyonya pulang ke rumahnya Tuan muda. Apa mungkin pesannya boleh dititipkan pada Bibi saja?"Zavier mengerutkan alis, pulang?
Baca selengkapnya
Pt. 16 - ENAM BELAS
"Hah?! Kau gila!?" Ujar Naya syok maksimal, masih ada di taman rimbun depan rumah peninggalan orang tuanya setelah ditarik Zavier paksa. "Iya Noona kau harus melakukan ini untuk menguji perasaan Hyung padamu bukan? Aku tak ingin kau ditinggalkan." Zavier masih berusaha mensugesti Naya untuk menyetujui rencana gilanya. "Apa kau bisa menjamin dia datang tepat waktu? Aku tidak yakin dia akan memilihku Zaza. Padahal aku biasa saja kalau dia memang ingin menemui Faniya." Tanya Naya sangat realistis, karena dia sadar mengubah perasaan seseorang tidaklah mudah. Dia tidak ingin berharap lebih, lalu tersakiti akhirnya. Bisa hidup tanpa terluka saja dia sudah bersyukur. Selama ini, dia hanya ingin mengubah Kayasaka menjadi lebih baik dan tak berpikiran untuk menyakiti atau mambunuhnya di akhir cerita nanti. "Aku tau kau baik. Tapi ketertarikan Hyung pada Kak Faniya bukan seperti yang Noona pikirkan.""Maksudny
Baca selengkapnya
Pt. 17 - TUJUH BELAS
Langit sedang cerah, tapi lelaki dengan kemeja putihnya yang basah terlihat sangat kalut. Memeluk wanitanya dengan erat. Sangat panik saat beberapa menit lalu wanita yang selalu tersenyum kearahnya sebelum pamit pulang mendadak henti napas karena tenggelam. Untungnya dia bisa melakukan pertolongan pertama, setidaknya menjauhkan wanita yang telah menjadi istrinya itu dari bahaya. "Cepatlah Zavier!" Kayasaka berseru kesal, saat mobil yang dikendarai Zavier rasanya melaju dengan sangat lambat. Sudah sejak lama dia tidak merasakan ketakutan ini. Ketakutan akan ditinggalkan seorang diri di dunia yang sangat kejam. Cukup Senandika dan Ibundanya saja yang pergi. Cukup Faniya saja yang sudah hilang dari jangkauannya. Tapi wanita ini ... wanita yang entah sejak kapan mengantarkan rasa hangat pada perasaannya. Dia ingin meminta Naya untuk tetap tinggal. Bagaimanapun caranya, dia ingin wanitanya tetap baik-baik saja. "Hyung!" Zavier ikut rusuh saat Kayasaka tanpa kata langsung turun dari mo
Baca selengkapnya
Pt. 18 - DELAPAN BELAS
"Kau mau pergi ke mana?" Tanya Kayasaka pada Naya yang sudah turun dari kasur sembari mendorong infusannya. "Aku bosan." Adu Naya jujur. Meskipun kamar VVIP ini mewah. Tapi sepanjang penglihatan hanya ada dinding dan jendela. Hanya ada tv yang sudah bosan dia tonton, Naya ingin merasakan sentuhan alam sesekali. "Aku ingin pergi ke taman. Aku rasa di sana akan menyenangkan.""Tidak boleh." Jawab Kayasaka tanpa menoleh karena sedang memindahkan berkas-berkas pekerjaannya. "Sebentar saja ... Ya?" Bujuk Naya lagi. Berharap Kayasaka akan luluh. "Tidak boleh, Nyonya Elaksi." Kata Kayasaka dengan penekanan. "Kayasaka, Kau benar-benar kejam!" Naya merutuk kesal, terpaksa kembali berbaring di ranjangnya atas perintah Kayasaka. Dia bahkan sudah merasa lebih baik, tapi lelaki ini bahkan tak membolehkannya sekedar jalan-jalan atau keluar dari ruangan. Padahal apa yang salah dari itu?Sepuluh menit berlalu, dan Naya sudah bosan sendiri. Kayasaka malah asik dengan semua dokumennya. Dari tadi
Baca selengkapnya
Pt. 19 - SEMBILAN BELAS
"Nomor ini sedang ada dalam panggilan lain."Zavier kesal, sudah beberapa kali dia mencoba menelpon nomor Emily. Tapi nomor wanita itu selalu berada dalam panggilan lain. Apa jadi nona muda Fernandes memang sesibuk itu? Atau dia sedang menelpon seseorang? Lain kali Zavier harus mencoba menyadap nomernya untuk tau siapa yang sedang Emily telpon. Jika ini adalah saingannya, Zavier akan coba menghancurkannya terlebih dulu. Rasanya dia sudah tidak bisa menunda lagi untuk segera menghancurkan keluarga Fernandes dari dalam. Selain mendukung ambisi Kayasaka, nyatanya Zavier juga punya dendam tersendiri. Dia tak akan pernah bisa melupakan kejadian itu, kejadian di mana orang tuanya meninggal karena tabrak lari yang dilakukan oleh salah satu keluarga Fernandes. Tabrakan maut yang menjadikannya yatim piatu untuk selamanya. Lelaki berdarah korea itu akhirnya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Jujur saja tubuhnya terasa lengket oleh keringat. Selama tiga hari ini Zavier hanya mandi seada
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status