All Chapters of MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA: Chapter 51 - Chapter 60
130 Chapters
BELAJAR MENYENANGKAN HATI DAVID
"Lhoh, ada Om Gia main ke sini!" teriak Rafa senang saat masuk ke dalam rumah. Bocah itu meloncat duduk di sisi Gia."No! No! No! Panggil Teh Gia. Bukan Om. Okay, darling?" Gia mencubit pipi Rafa."Kata Om David, Om Gia cowok. Panggilnya tetep Om Gia.""Hiiiih! Si David ini emang harus dipotong anu-nya deh. Bisa-bisanya ngajarin gitu si Rafa," omel Gia. Bibirnya manyun tak jelas.Riana menutup bibirnya dengan tangan kanannya. Berusaha menahan tawa. Matanya memilih menatap ke arah lain agar tak ketahuan Gia kalau dirinya sedang tertawa."Denger ya, Rafaku yang ganteng, berbudi luhur, sayang Mama, Papa, dan Teh Gia.""Sayang Om David juga," imbuh Rafa menyela Gia."Iye. Iye. Sayang semua orang di rumah ini dah. Cinta tanah air, rajin menabung, dan banyak makan.""Suka main kelereng juga," lanjut Rafa."Iya. Pokoknya Rafa yah. Kalau panggil urang jadi Teh Gia atau Tante Gia. Jangan panggil-panggil Om lagi.""Kenapa?""Tante cantik kan?""Cantik kan Mama.""Nanti nggak Om- eh Tante kasih
Read more
AKU BISA MAKAN KAMU
"Ini Bos data bulan ini," Jono menyetorkan data klien untuk bulan Februari."Udah dilunasi semua?""Yang di kolom merah masih belum Bos. Apa mau seperti biasa?""Iya. Kalau nggak lunas, ya sita aset. Nggak ada aset, bisa jual orangnya. Harga organ dalam juga makin mahal di pasar.""Siap, Bos," Jono mengundurkan diri.Sudah jadi rahasia perusahaan jika ada klien yang tidak bisa bayar harus membayar dengan tuntas. Entah dengan aset atau dijual tubuh dan organnya. Hal ini sudah jadi kesepakatan bersama secara turun temurun di keluarga Golden dalam mengembangkan perusahaan. Karenanya, keturunan keluarga Golden bisa bebas memilih pasangan mereka. Tak perlu mencari keturunan hebat dalam rangka berbisnis. Semuanya karena sistem bisnis keluarga Golden yang sudah mengakar kuat untuk menyedot kekayaan klien secara konsisten dengan jasa layanan yang selalu memuaskan.Namun, para penerus usaha utama keluarga Golden harus mengalami persaingan yang berdarah-darah. Saling menjatuhkan sampai melukai
Read more
BERARTI KAMU CINTA MATI SAMA AKU?
"Da-david...!" Riana terkejut David menggelendengnya begitu saja ke kasur.Kedua tangan David memegang pinggang Riana lalu mengangkatnya ke atas kasur. Tubuh Riana langsung tergeletak dalam kondisi telentang.Riana menutup mata saat wajah David semakin mendekati wajahnya. Dia tak tahu harus berbuat apa. Sudah jelas pasti David menginginkannya sekarang. Meskipun hatinya belum siap, David pasti….."???"Riana perlahan membuka matanya. Tak ada David di hadapannya. Saat menoleh, tampak David sudah tertelungkup di sampingnya. Hanya tangannya saja yang memeluk Riana dari samping.Kedua mata Riana mengerjap-ngerjap. Takjub David tidak menyentuhnya. Perlahan jantungnya yang tadi berdetak cepat seperti kendaraan balap motor mulai kembali normal lagi.Hampir aja, batin David. Rasanya tadi dia sudah hampir gila ingin mencium Riana. Berdua dengan Riana seperti ini membuatnya gila. Apalagi dia sudah melihat Riana dengan lingerie-nya. Laki-laki normal manapun pasti tak bisa menolaknya."Da-david?"
Read more
KAMU KAN SUAMIKU, KAMU HARUS BAYARIN UTANGKU DONG
"Hmm," Riana semakin mendekap erat tubuh David. Dinginnya AC kamar membuatnya membutuhkan kehangatan lagi. Apalagi pagi hari di Bandung memang sangat dingin. Membuatnya secara otomatis semakin mendusel ke arah David."Hm?" Riana merasakan lututnya menyentuh sesuatu yang aneh. Sesuatu yang terasa menonjol dan keras. Semakin ditekan justru semakin mengeras.Riana bangun. Disingkapnya selimut yang menutupi tubuhnya dan tubuh David. Tangannya bergerak-gerak mencari hal aneh yang mengenai lututnya tadi.Pandangan Riana melihat sesuatu menonjol di antara dua paha David. Tonjolannya menyembul dari celana boxer yang digunakan oleh David."AAAAAAA!" jerit Riana membangunkan David."Ada apa?" David menatap Riana yang masih syok."Itu… apa…?" Riana menunjuk sesuatu yang menyembul dari dalam celana boxer David.Pandangan David bergerak mengikuti arah tangan Riana. Segera dia menutupi bagian bawah dirinya dengan selimut, saat sadar bahwa yang dimaksud Riana adalah juniornya yang ikut terbangun di
Read more
KAMU SUDAH BERUBAH, RIANA
Di antara semua dokter yang ada di Bandung, kenapa harus dia? Itulah yang saat ini dipikirkan oleh David dan Riana.Jelas sekali kesunyian panjang muncul di antara mereka bertiga. Masing-masing dari mereka memikirkan hal berbeda. Meski memalukan, David cukup senang dokter yang mengurusnya adalah Jo. Dalam kondisi ini, sudah menjelaskan bahwa Riana adalah miliknya.Riana sendiri merasa agak khawatir karena Jo-lah yang datang. Sementara, dirinya dalam keadaan bangun tidur, rambut basah karena adegan rebutan shower dengan David tadi, dan hanya mengenakan kimono tidur. Tapi, jika mau memikirkan sisi positif, Riana bisa menunjukkan pada Jo bahwa dirinya sudah move on. Artinya, Jo tak akan memiliki pikiran aneh untuk mendekatinya lagi. Dia pun akan terbebas dari akal licik Risa yang sudah dua kali menjebaknya.Sebagai korban patah hati, di sini Jo-lah yang memang dibanting berkeping-keping perasaannya. Andai saja dirinya menolak permintaan temannya untuk datang ke hotel ini dan memeriksa pa
Read more
KISS ME
Aduuh. Pelan-pelan," rengek David pada Riana."Maaf. Maaf," Riana menyelesaikan olesan salepnya di punggung dan bahu David."Uuuh," wajah David lebih melega. Riana membantu David mengenakan kaos singlet dan kemejanya. Ini adalah bagian dari bentuk tanggung jawab Riana karena sudah membuat tulang punggung dan pergelangan kaki David bermasalah.Setiap hari Riana membantu David mengoleskan salep, menyuapinya makan, dan membantu mengenakan pakaian. Tapi, untuk urusan mandi, Riana minta bantuan perawat laki-laki dari rumah sakit. Selain tak kuat memapah David. Riana juga belum siap batin jika harus melihat anu-nya David saat sedang membantunya mandi.Kedua tangan David melingkar di pinggul Riana. Diperhatikannya Riana yang fokus mengancingkan kemeja. David mendorong tubuh Riana mendekat sehingga kepalanya bisa mendusel di antara kedua belah pegunungan kembar milik Riana."David… jangan gini ah," pinta Riana. Ini memang bukan pertama kalinya David melakukan hal seperti ini. Namun, Riana mas
Read more
JANGAN TERLALU AKRAB DENGAN ALDYN
"Haaah…. Haaah…." napas Riana kembang kempis saat David melepaskan cumbuan di bibirnya.Sementara David tersenyum lebar. Dia menjatuh kepalanya tepat di dada Riana. Mendusel sambil memeluk Riana erat dalam kondisi rebahan berdua di atas ranjang."Kamu kenapa sih?" Riana tak paham dengan sikap David. Sayangnya yang ditanya tak mau menjawab. Malah hanya mendusel saja."Jangan dekat-dekat Aldyn," larang David sekalinya angkat bicara."Kok? Kamu cemburu?" tebak Riana."Iya. Makanya jangan dekat-dekat," begitulah cara David menegaskan perasaannya pada Riana. Sangat jelas dan tanpa ada sesuatu yang ditutup-tutupi."Kita cuma temenan David. Nggak usah mikir aneh-aneh.""Cara dia mandang kamu beda, Riana.""Nggak. Dia emang ramah gitu. Tapi nggak pernah ngobrol yang menjurus gitu kok. Sopan dia," Riana berusaha meyakinkan David. Ya, dia tak menyangka David akan mudah cemburu padanya seperti ini. Dia imut banget, batin Riana sambil mengusap-usap pipi David."Oke," David berusaha menerima penje
Read more
KAMU MILIKKU
Di luar hujan memang semakin deras. Beberapa kali kilat menyambar. Begitu pula dengan petir. Riana sendiri tak bisa tidur dengan nyenyak. Pikirannya takut jika tiba-tiba listrik mati.Riana turun dari kasur. Dia membuka-buka laci dapur untuk mencari lilin. "Ketemu," Riana mengambil lilin dan piring untuk bawahan lilin serta korek api. Setelahnya, dia kembali ke kamar lagi.Saat melangkah menuju ke kamar, Riana merasa diikuti oleh seseorang. Tapi saat menoleh tidak ada siapapun. Jantung Riana berdegup kencang.Nggak ada hantu kan ya di tempat begini? batin Riana resah.JEDER!Riana menutup rapat-rapat telinganya. Secepatnya berlari kecil ke dalam kamar. Jantungnya sudah memburu cepat karena rasa takutnya yang meningkat."Hah… hah… hah!" Riana menutup pintunya rapat-rapat. Tapi tak berani mengunci. Entah kenapa otaknya membayangkan akan ada hantu yang keluar tiba-tiba dari kolong tempat tidurnya. Membuatnya bergidik ngeri tanpa alasan jelas.Riana segera menyalakan lilin. Tepat ketika l
Read more
KITA MANDI BARENG AJA
David melepaskan bibir Riana lalu berguling membalikkan posisi Riana tepat di bawahnya. Dipandanginya wajah Riana yang merah menatap sayu kepadanya. Napasnya yang tersengal-sengal mengeluarkan uap tipis karena suhu sekitar yang memang masih dingin.Sambil mengusap-usap pipi Riana, David mengecupi pipi dan bibir Riana beberapa kali. David merasa Riana memang cukup agresif kali ini. Sangat bukan Riana yang dia kenal. Apa karena dia masih cemburu padaku? batin David."Kamu mau lakuin itu?" ajak David."Di-di sini?" Riana langsung menutup mukanya. Malu."Ya, balik ke villa. Gimana?" tawar David.Riana masih terdiam. Jantungnya seperti mau meledak. Haruskah kuiyakan?Riana melirik David di antara jemarinya yang menutupi wajahnya. Sesaat Riana menelan ludahnya sendiri."Nggak masalah sih kalau nggak mau. Kita bisa balik lagi. Nyamperin Aldyn," senyum tipis David tampak sangat ikhlas memandangi Riana.CUP! David mengecup dahi Riana yang tertutupi jemari. Setelah itu, dia bangun. Tak lagi men
Read more
KITA LANGSUNG NIKAH RESMI YA?
Riana sudah berendam di dalam bak mandi dengan menggunakan handuk. Dalam posisi membatu, dia menunggu kedatangan David.KREKSuara pintu terbuka. Riana tahu David sudah melangkah mendekat. Sesaat Riana mengintip dari sudut matanya. Tampak David sudah bertelanjang diri. Hanya ada handuk yang menutup bagian bawah perut hingga pahanya. Kulit kuning langsat David tampak seperti lelehan madu menggoda bagi Riana saat ini.David masuk ke dalam bak mandi. Mengambil posisi duduk di belakang Riana. Selama beberapa menit, Riana tak merasakan ada perubahan aneh dari perilaku David. Tak sedikit pun David menyentuhnya. Membiarkan dirinya sibuk menggosok badan seorang diri. Bingung. Riana pun menoleh ke belakang. Penuh rasa penasaran meskipun malu juga."Kenapa? Udah selesai mandi?" tanya David saat Riana menoleh ke belakang."Eh…, nggak. Hmm, itu…""Apa?""Anu…""Mau dibantu bersihin badan? Sini kubantu?" tanpa basa basi David langsung mengambil alih tangan kanan Riana dan mulai membersihkannya den
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status