Semua Bab MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA: Bab 41 - Bab 50
130 Bab
DAVID CEMBURU?
Riana berlari menghampiri ibunya. Jo mundur. Memberikan ruang agar Riana bisa berdekatan dengan ibunya. "Ibu kenapa? Jo ngapain Ibu?""Kenapa kamu nggak cerita ke Ibu?""Cerita apa? Riana baik-baik aja kok Bu.""Jangan bohong, Nak! Kamu terlibat hutang kan?"Riana membelalak seketika. Bagaimana bisa ibunya tahu? Riana langsung menatap Jo tajam. Brengsek kamu, Jo!"Nggak, Bu! Riana nggak punya hutang apa-apa. Riana masih kerja kayak biasanya," bohong Riana menenangkan ibunya."Kenapa kamu ambil hutang Nak? Apa karena ibu? Iya?""Nggak, Bu! Riana nggak pernah ambil hutang apa-apa! Demi Allah!" Riana menitikkan air mata sambil terus berusaha menenangkan ibunya."Jangan bohong kamu! Argh!" ibu Riana memegangi dadanya. Wajahnya begitu kesakitan menahan nyeri."Ibu? Bu! Ibu! Ibu!"Riana kacau melihat ibunya tak sadarkan diri. Jo berniat memeriksa ibu Riana tapi David mendorongnya. David melemparkan kunci mobilnya ke Riana lalu menggendong ibunya keluar. Walau kalut, Riana langsung berlari k
Baca selengkapnya
KAMU ITU EGOIS, JO!
"Lepasin tanganku!" Riana berusaha melepaskan diri dari genggaman tangan Jo tapi Jo malah menariknya pergi dan masuk ke dalam lift hotel yang jadi lokasi reuni kampus mereka."Kita mau ke mana Jo?!" Riana masih berusaha melepaskan diri. Sayangnya, genggaman tangan Jo sangat kuat. Membuat tangannya jadi sakit.Jo benar-benar baru melepaskannya saat mereka masuk ke dalam salah satu kamar hotel. Riana terkesiap melihat Jo yang mulai menggila. Pria ini sudah bukan Jo yang selama ini dikenalnya."Jo! Bukain pintunya Jo!""Aku cuma mau ngobrol bentar sama kamu Riana?" pinta Jo."Ngobrol apa? Terus kenapa harus di kamar hotel?""Biar kamu nggak kabur! Pasti kamu nggak mau kan ngobrol sama aku?""Udah tau gitu. Masih nanya!" jawab Riana ketus."Aku minta maaf, Ri. Aku beneran bingung. Gimana lagi caranya biar kamu mau nerima aku!""Tapi gara-gara kamu ibuku jadi masuk ICU! KAMU ITU EGOIS JO!" air mata Riana kembali meleleh. Ingatan dan rasa sakit hatinya kembali mencuat dalam dada."Riana, a
Baca selengkapnya
AKU AKAN MENIKAHIMU!
"Lhoh? Kok gelap?" Jo bingung saat masuk kembali ke kamar. Saat akan menyalakan lampu, seseorang memeluk erat dari belakang dan menghentikan gerakan tangan Jo."Jangan dihidupin lampunya, Jo," ujar Risa dengan suara yang sudah disetting seperti suara Riana dengan alat bantu pengubah suara."Kenapa, Ri? Nanti nggak bisa---""Bisa kok," Risa menarik tangan Jo dan mendorongnya ke atas kasur. Dengan cekatan tangannya membuka kemeja yang dikenakan oleh Jo."Ri?" Jo merasa bingung sekaligus gerah mendapati tindakan seperti itu. Namun, kegerahan Jo berubah menjadi hawa nafsu saat bibirnya bersentuhan dengan bibir Risa yang dia kira adalah bibir Riana.Jo meladeni pagutan yang dilayangkan oleh Risa di bibirnya. Semakin lama semakin memanas. Kedua tangannya pun ikut bergerak menjelajahi tubuh Risa dalam kegelapan. Memunculkan suara-suara desahan.Risa menjejalkan permen ke dalam mulut Jo lewat ciuman panas mereka. Jo menelan permen itu dan menjadi semakin gerah. Tak heran Jo langsung membantin
Baca selengkapnya
APA SALAHNYA KALAU MENGANDUNG ANAKKU?
"Ta-tapi aku kan yang beli!" Riana berusaha merebut kembali morning pill yang baru saja dibelinya. Namun, David malah membuangnya ke tempat sampah."DAVID!" teriak Riana.David menyerahkan dua lembar seratus ribuan ke pegawai apotek lalu menarik Riana keluar apotek. Dia mendorong Riana masuk ke dalam mobil."Apa-apaan sih kamu?!" Riana menatap marah David."Kamu yang apa-apaan! Kamu mau bunuh anak di kandunganmu?!""Aku nggak bunuh David! Pil itu cuma buat sel telur di tubuhku nggak sampai dibuahi oleh sp*rm*mu! Cuma itu! Nggak ada yang dibunuh di sini!" jelas Riana ilmiah sesuai dengan apa yang dibacanya di situs berita barusan."Apa salahnya memang kalau kamu mengandung anakku?!""Ya….ya…." Riana bingung harus menjawab seperti apa. Haruskah dia bilang tak ingin punya anak?"Ya apa?!" bentak David tak sabar. Riana langsung memejamkan mata ketakutan."Selama kita nikah siri, apapun yang terjadi, kamu nggak boleh minum obat-obat aneh macam itu!" tegas David."Tapi---""Nggak ada tapi-t
Baca selengkapnya
HONEYMOON DI JEPANG
Riana terlentang menguasai kasur. Sejak menikah, David tak pernah masuk ke dalam kamar. Hanya sebatas pulang dan mengambil baju. Setelah itu, pergi lagi. Entah kemana. Riana tak tahu.Hal itu membuat Riana menyesal kenapa dirinya harus menangis saat disuruh David pindah kamar. Padahal, David tak pernah mendekatinya sama sekali. Mencolek pun tidak."Haaaah…. Mungkin aku yang berlebihan? Apa aku minta maaf aja ya?" pikir Riana menyesal.Ya, memang sih jika dipikir-pikir, dirinya diberi obat perangsang. Secara otomatis sudah menyusahkan David. Dia cukup beruntung karena David mau menikahinya."Nggak! Kenapa aku ngebela dia? Dia kan udah gituin aku," Riana menggelengkan kepala kuat-kuat. Saat ini logika dan hatinya sedang bertarung. Haruskah menerima keberadaan David sebagai suaminya dengan ikhlas atau tetap memusuhi David dalam diam."Ah! Susah amat sih?! Kayak ngerjain UN matematika aja!" Riana memukuli boneka unicorn miliknya. Bonekanya kini berjajar jadi tiga. Tambahan satu saat David
Baca selengkapnya
KENAPA ADA BERCAK MERAH DI SPREI?
Tak hanya mencuci jari telunjuknya. Riana juga mencuci wajahnya. Walau saat ini tengah musim dingin. Dia merasa sangat gerah. Kedua tangannya bergerak-gerak mengipasi wajah.Butuh waktu agak lama baginya agar bisa kembali tenang. Namun, saat dia keluar kamar mandi, hatinya kembali berdebar. Semuanya karena David. Laki-laki galak itu sudah menungguinya di luar lalu meraih tangannya dan memasangkan plester luka di jarinya."Udah nggak sakit kan?" tanya David dengan tatapan serius."Iya. Kan cuma luka kecil juga," Riana menarik tangannya lalu berjalan kembali di meja.Riana berniat melanjutkan kembali makan kepitingnya. Namun, piring kepitingnya sudah tak ada."Kepitingku mana?""Makan yang lain dulu.""Tapi aku mau kepitingku," Riana menunjukkan muka memelas. Tapi memang dasarnya David itu keras. Dia tak menanggapi ucapan Riana. Sebaliknya, dia malah menaruh makanan lain di piring baru dan menyodorkannya ke Riana."Makan!" tegas David. Saking kagetnya Riana sampai cegukan.Riana pun mem
Baca selengkapnya
KENAPA KAMU BOHONG PADAKU?
David bangun. Menatap Riana yang tubuhnya gemetaran. Dengan wajah menahan tangis, Riana menoleh dan menatap David. Meminta penjelasan."Kamu… kamu bohong sama aku?" air mata Riana jatuh seketika.David memilih diam. Tak menanggapi Riana. Membiarkan gadis itu melanjutkan tangisannya.Masih basah di ingatan David saat malam mereka di hotel. Ya, tadinya David memang sudah sangat frustasi. Sudah membopong Riana ke kasur dan bertekad untuk menuruti permintaan Riana yang masih dalam pengaruh obat.Namun, David teringat lagi ucapan Riana yang hanya ingin memberikan mahkota kesuciannya pada suaminya saja. Bukan yang lain. Sekuat tenaga David mencoba mengedepankan otaknya. Menghadapi semua godaan yang diberikan Riana padanya dan berbalik arah membopongnya ke kamar mandi.Tubuh Riana langsung dia letakkan ke kamar mandi. Shower mandi dia nyalakan dan arahkan pada Riana. Sekeras mungkin. Membuat Riana kehabisan napas dan tak sadarkan diri. Setelahnya David terduduk lemas di lantai. Dia masih me
Baca selengkapnya
SELAMAT, JO! KAMU JADI AYAH SEKARANG!
Gia mencolek David yang masih duduk diam sambil meneguk red wine-nya. Tak peduli dengan David, Gia terus lanjut menyanyi sambil memainkan kecrekan yang disediakan oleh tempat karaoke."Nyanyi dong Vid!" Gia duduk di sebelahnya. David masih tak merespon."Udah pas nih lagunya sama kamu," Gia kembali memutarkan lagu lawas Dewa 19 yang berjudul Risalah Cinta itu."Diem banci!""Ya, salahmu sih pake sok-sokan bohongin orang. Kamu kira lagi main drama korea? Terus cewek yang kamu suka bisa klepek-klepek gitu? Ya nggak lah Beb! Ah!" Gia ikut mengomel menyalahkan David. Tak mau berdebat, David hanya mendiamkan Gia saja."Terus udah sembuh belum si Bebeb Riana? Duh, kalian pergi bulan madu kok malah gini sih jadinya. Traumatis!""Belum. Masih sakit dia. Makanya pulang.""Brengsek sih kamu Vid! Sakit hati sampe ke fisik tuh si Bebeb Riana!""Udahlah! Cerewet! Buruan ceritain laporan temenmu si Maru itu!""Iya deh," Gia meneguk birnya sebentar. “Beb, yang salah nembak si Manis itu orang Jepang
Baca selengkapnya
AKU MAUNYA RIANA YANG JADI ISTRIKU, RISA!
"Ini. Aku mau minta rujuk," Risa menyerahkan dokumen saat Jo mengunjunginya keesokan harinya. Ini adalah pertanda baik bagi Risa. Jarang sekali Jo mencarinya duluan."Apa kamu lakuin sesuatu ke Riana?" tanya Jo cemas. Terakhir kali Jo meninggalkan Riana sendirian di kamar itu. Dia khawatir Risa melakukan hal buruk pada Riana. Apalagi dia kesulitan menghubungi Riana setelah peristiwa itu terjadi."Jo! Kita lagi obrolin anak dan pernikahan kita! Jangan bahas perempuan itu lagi!" hardik Risa kasar. Rasa cemburu di hatinya meluap-luap. Dia sudah berusaha sejauh ini tapi Jo masih tak menunjukkan simpati sedikit pun padanya."Aku serius Risa! Kamu nggak ngapa-ngapain Riana kan?!" Jo meninggikan suaranya."Aku juga serius, Jo! Aku nggak mau anak ini lahir tanpa ayah!" Risa ikut-ikutan meninggikan suaranya."Oke. Kita rujuk. Kita nikah lagi. Anak itu bakal jadi tanggung jawabku," ujar Jo."Beneran?" raut wajah Risa langsung mengembang cerah. Secerah mentari di pagi hari."Ya. Tapi kamu harus
Baca selengkapnya
DIA SINGLE? KAMU NGGAK DIJADIIN SIMPENAN, KAN?
BRUK!"MAMA!" Rafa langsung berlari menghampiri Riana yang terjatuh di halaman sekolahnya."Aduh," telapak tangan Riana terasa panas karena jatuh di tanah."Nggak apa-apa kan?"Riana merasa tak asing dengan suara itu. Saat mendongak, ternyata ada Aldyn di dekatnya. Aldyn membantu Riana bangun. Sementara Rafa dan Jenny menunggu di dekat mereka."Makasih," ujar Riana."Ih! Mama kok nggak hati-hati sih? Nanti sakit lagi. Kapan Rafa bisa main sama Mama kalau Mama sering sakit-sakitan?" keluh Rafa."Mama cuma jatuh kok. Tenang aja," Riana membersihkan lututnya dan bajunya. Gara-gara masih kepikiran ucapan David, dia jadi tak bisa konsentrasi."Kemarin kena influenza ya? Kata Rafa kamu sampai nggak dibolehin ketemu siapa-siapa," tutur Aldyn."Iya. Kata dokter begitu. Kayaknya aku nggak cocok sama cuaca dingin di Jepang waktu liburan ke sana.""Liburan dengan siapa?""Sama Om! Tapi Rafa nggak diajak. Huh!" Rafa memasang muka manyun karena sering ditinggal.Aldyn mengacak-acak rambut kepala R
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status