Semua Bab Membawa Lari Anak Duke: Bab 21 - Bab 30
45 Bab
Keracunan
"Salam Duke..." Verona membungkuk hormat"Dia..!! Dia pasti yang melakukan nya Alexander!" Jerit Rosella begitu Verona dan Emma sudah tiba dikamarnya"Tenang lah Rosella!" Ujar AlexanderVerona menatap Rosella yang kini wajah dan tangannya sudah memerah dengan beberapa benjolan di sekitarnya. Ah.... Pagi yang menyenangkan, rasanya Verona ingin tertawa keras saat ini."Aku ingin bertanya kepada mu, Rosella mendapatkan gejala seperti alergi dari makanan, ia mengatakan jika penyebabnya adalah dari makanan yang kau sajikan saat acara Lucius dan Lily""Darimana kau mendapatkan makanan itu?" Tanya Verona kepada Rosella"Saat aku di dapur, aku melihat beberapa makanan yang ada di acara itu""Kenapa pula kau memakan nya tanpa izin dari ku"Rosella terperangah"Jika memang itu disebabkan oleh makanan yang ku sajikan saat acara lalu kenapa aku, Lucius, Lily, Emma, dan pelayan pribadi ku yang lainnya serta beberapa dari pelayan kediaman ini tidak mengalami hal yang sama dengan mu?"Alexander ten
Baca selengkapnya
Bergulat
"Mari Duchess" Ucap Jarvis sembari mengulurkan tangannya untuk Verona yang akan menuruni kereta kudaDi depan sana ia sudah disambut oleh Bibi Marry dan beberapa dari pekerja nya."Salam Duchess, Semoga kebahagiaan dan kesejahteraan Lexton selalu menyertai anda" Hormat Marry"Terimakasih Bibi Marry""Mari masuk Duchess" Ajaknya"Maaf bila kediaman saya tidak seindah dan senyaman kediaman Duchess, tapi saya berjanji akan menjamu anda dengan sebaik mungkin ""Tidak masalah bibi Marry, Disini sangat nyaman dan sejuk. Aku menyukai nya" Jawab Verona begitu ia dipersilahkan masuk menuju taman belakang kediaman bibi MarryBibi Marry hanya tinggal di kediaman nya dengan putra nya dan beberapa dari para pekerja nya. Ia adalah seorang janda, Suaminya gugur beberapa tahun lalu dalam peperangan."Jadi... Aku akan membicarakan soal kerjasama diantara kita" Ujar Verona begitu ia selesai meminum beberapa teguk tehnyaBibi Marry mendengarkan" Silahkan Duchess...""Mungkin beberapa minggu kedepan buti
Baca selengkapnya
Kekesalan Verona
"Kenapa kau membiarkan mereka pergi? Sudah ku katakan aku belum selesai dengan ibu dan anak kurang ajarnya itu!" Kesal Verona sembari memukul lengan AlexanderSaat ini mereka semua dalam perjalanan pulang, kereta yang dinaiki oleh Verona dan Alexander terpisah dengan yang lainnyaSebelumnya Verona tidak sempat menolak untuk satu kereta dengan Alexander karena pria itu sudah membopong tubuh nya dari akademi sampai menaiki kereta kuda"Kau sudah memberinya pelajaran, lantas kau ingin wanita itu berakhir seperti apa lagi?". Alexander kini sibuk mengoleskan salep pada luka cakaran yang berada di punggung tangan Verona"Lepaskan! Aku bisa melakukannya sendiri!" Verona mengambil alih salep yang berada di tangan AlexanderEntah sudah seperti apa penampilan nya sekarang, rambutnya sudah acak-acakan, bajunya robek di bagian pundak serta cakaran yang berada di leher dan punggung tangan nya.Alexander memilih diam ketika ia melihat Verona yang tengah mengobati lukanya sendiri"Seharusnya kedua m
Baca selengkapnya
Bertemu Annabelle
"Emm...aku sangat gugup" Verona meremat erat tangan Emma yang digenggam nya "Duchess tidak perlu khawatir, ada saya" Pintu kediaman Winfrey terbuka, menampakkan seorang prajurit yang menghampiri mereka "Duchess dipersilahkan masuk" Verona menatap Emma sejenak kemudian memantapkan langkahnya masuk ke dalam "Silahkan menunggu sebentar, Lady Annabelle sedang bersiap" Keduanya mengangguk dan prajurit tersebut pergi meninggalkan mereka "Bagaimana jika ia tidak suka aku mengunjungi nya?" "Jika tidak, Duchess tidak mungkin dipersilahkan masuk" "Ya....siapa tau dia terpaksa" "Duchess berhenti lah berfikir buruk" Emma ini tidak tau saja jika saat ini ia tengah dilingkupi perasaan takut dan khawatir akan reaksi dari sahabat yang pernah ia sakiti itu Merasa seperti tengah diperhatikan Verona menoleh ke arah tangga, awalnya wajahnya biasa-biasa saja melihat wanita yang berada di anak tangga tersebut, namun ingatannya masuk secara tiba-tiba dan dirinya refleks berdiri dari tempat duduk
Baca selengkapnya
Mengobati
"Shhh.... Akhhhh!!""Diam!...apa kau mau semua orang mendengar suara mu itu?""Ughhh...shhh pelan-pelan saja, kau harus lembut""Tidak jika kau masih saja bersuara""Ahhhrghh... Tapi ini sakit, kau menekankannya terlalu kuat" geramnya"Maka diamlah Alexander jika tidak ingin luka mu semakin ku tekan"Verona kesal sendiri dengan tingkah Alexander yang terus menerus bersuara erotis di depannya, entah memang benar itu suara kesakitan nya atau memang dibuat buat oleh Alexander sendiriBahkan wajahnya merah padam mendengar suara Alexander, apa jadinya jika diluar sana mereka mendengarkan suara Alexander? Bisa-bisa mereka berpikir jika ia dan Alexander tengah menghabiskan malam yang panjang dengan begitu panasVerona melanjutkan untuk mengoles kembali luka Alexander dengan pelan kemudian membalut tubuh tegap nan kekar itu dengan perban"Sebenarnya darimana kau mendapatkan luka ini?""Kau baru bertanya sekarang?"Verona memutar bola mata malas "Tinggal jawab saja, apa susahnya?"Alexander me
Baca selengkapnya
Keputusan kembar
Atmosfer yang berada di ruang keluarga cukup menyesakkan bagi mereka, kegugupan akan jawaban dari kedua anaknya membuat Verona bergerak gelisah. Berbeda dengan Alexander yang duduk dengan tenang sembari meminum tehnya"Kami...." Ucap LuciusLily memutar bola mata malas, kemudian menyikut lengan Lucius dan mendekat untuk berbisik "Aku saja yang mengatakan nya" saran LilyLucius segera menggeleng dan kembali membuka suara nya "Kami memilih untuk tetap di akademi Naga Merah"Suara Lucius seolah berdengung di telinga Verona, ia berusaha tenang dengan menutup matanya sejenak dan mengambil nafas dalam-dalamSetelah nya ia kembali memandangi kedua anaknya itu, sungguh Verona berharap jika Lucius salah memilih kata atau ia yang memang salah mendengar nyaSedangkan Alexander menikmati reaksi dari wanita yang duduk di seberang nya. Alexander sendiri tidak terkejut dengan jawaban mereka karena sedari awal ia tahu betul bahwa keputusan nya tidak salah"Lucius, Lily.... Apa yang ibu dengar tadi be
Baca selengkapnya
Jamuan Lady Meredith
"Ya Tuhan, tidak salah lagi. Anda memang seorang Duchess of Gilbert" Puji seorang lady yang tengah menatap nya kagum sembari tangannya membelai pelan lengan gaun Verona"Terimakasih pujiannya lady" jawab Verona dengan senyum yang ia rangkai sebaik mungkinPergaulan kelas atas tidak akan menjadi masalah baginya. Dirinya yang pernah hidup di lingkaran orang-orang berpengaruh di negaranya dulu membuat Verona tidak asing dengan perkumpulan yang membentuk sebuah lingkaran dengan meja yang dipenuhi oleh berbagai macam makanan dan minuman.Hal-hal semacam ini tentu tidak luput dari pembicaraan yang hangat dengan dibumbui oleh percikan kebohongan untuk menambah kesan meyakinkan dari sebuah cerita yang keluar dari mulut mereka.Verona tidak akan heran dengan mereka yang berada di depannya ini saling memuji satu sama lain kemudian tak berselang lama akan saling menginjak dan melucuti kehormatan masing-masing di belakangJamuan kali ini di adakan di kediaman Lady Meredith, seorang Countess yang
Baca selengkapnya
Academy
Hari-hari berlalu kian cepat. Tak terasa hari ini adalah hari kepergian Lucius dan Lily pergi training selama dua bulan. Verona dan semua orang kepercayaannya pergi untuk mengantar Lucius dan Lily, tak terkecuali sang Duke yang kini tengah memperhatikan istrinya itu yang sedari tadi enggan melepas kedua tangan anaknya. "Jangan lupa makan, jangan terlalu lelah, jangan memaksa melakukan apapun jika kalian tidak mampu melakukannya, jangan lupa istirahat yang cukup, jangan lupa-.' "Iya ibu iyaaa, cukup oke?." sela Lucius. "Tapi ibu belum selesai mengatakan nya." "Bahkan ibu sudah mengulangnya sebanyak empat kali." sahut Lily. Verona cemberut, tangannya masih menggenggam erat tangan putra putrinya itu. Dirinya tidak rela jika Lucius dan Lily pergi meninggalkan nya sendirian, meski itu hanya dua bulan. Rasa khawatir kembali ia rasakan, bagaimana sepulangnya mereka dari akademi, mereka memilih untuk tinggal daripada harus bolak balik dari kediaman menuju akademi?, sudah pasti hari-har
Baca selengkapnya
Dibully
"Salam, Duchess" sapa sang tabib kepada Verona yang tengah selesai dengan makanannyaVerona mengangguk sebagai jawaban nya, matanya beralih menatap Alexander yang berada di samping tabib"Jika kau sudah selesai dengan makanan mu, tabib akan memeriksa mu setelah ini" ujar Alexander"Aku baik-baik saja Duke, ku rasa aku hanya perlu beristirahat lagi dan akan membaik dengan sendirinya nanti"Alexander mengabaikan ucapan Verona. Iya pun menoleh kepada tabib sebagai instruksi nya untuk segera memeriksa keadaan VeronaVerona menghela nafas dengan sikap seenaknya Alexander, sepertinya dirinya akan terbiasa dengan sikap menyebalkan Alexander. Baiklah, anggap saja untuk menghargai usaha pria itu karena mau repot-repot membawa tabib kemari untuk memeriksa keadaan nya. Verona mengalah dan membiarkan sang tabib mendekatinya dengan tas yang Verona yakini berisi segala macam peralatan dan obat-obatanSedangkan Alexander masih setia berdiri melihatnya yang tengah duduk bersandar sembari sang tabib m
Baca selengkapnya
Memilih kamar
Suasana kamar yang sebelumnya dipenuhi gelak tawa kini menjadi senyap setelah mereka mendengar penuturan dari Lucius. Keterkejutan tidak hanya menghiasi wajah Jared melainkan dari anak-anak yang berada di dalam kamar itu jugaDiluar perkiraan mereka jika Lucius hanya akan diam tanpa menanggapi ocehan mereka seperti sebelumnya, tetapi bocah lelaki itu mengeluarkan ultimatum yang membuat wajah Jared sendiri tiba-tiba pucat. Bisa saja mereka hanya menanggapi ucapan Lucius hanya bualan semata namun bocah dengan surai cokelat nya itu menyorot tajam ke arah Jared sembari melangkahkan kakinya untuk mendekat kearah sang targetMereka yang berada di dekat Jared memilih mundur dan membiarkan Jared berdiri sendirian di depan ranjang Theo, Theo sendiri sudah meringsut mundur bersama yang lainLucius dengan tangan terkepalnya hampir menyingkirkan jarak diantara nya dengan Jared sebelum suara melengking dari seorang bocah menghentikan langkahnya"Gawat!!! Petugas malam sedang menuju kemari!"Sontak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status