Semua Bab Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Bab 51 - Bab 60
143 Bab
Bab 51
Nerissa dan Ana sedang menonton film bersama. Tadi Nerissa meminta Kiki untuk membelikan cemilan. Jadi kini mereka menonton sambil memakan cemilan.“Sepertinya aku salah jika menonton denganmu.” Ana tertawa ketika melihat adegan di dalam film.“Apa yang salah?” Nerissa tidak mengerti apa yang dikatakan oleh temannya itu.“Iya, karena kamu sudah pernah melakukannya.”Untuk sejenak Nerissa terdiam. Dia merasa bingung dengan ucapan temannya. Tentu saja yang dimaksud adalah hubungan suami-istri. Sejujurnya memang Nerissa belum pernah melakukan hubungan suami-istri. Dengan mantan suaminya maupun dengan Naven. “Katakan, bagaimana malam pertama dengan Pak Naven? Apa dia tahu jika kamu masih perawan?”Ana memang tahu tentang kisah masa lalu Nerissa. Namun, belakangan ini banyak hal yang tidak diceritakan pada Ana. Jadi kali ini Nerissa tidak tahu harus menjawab apa.“Iya, dia sangat terkejut ketika mengetahui aku masih perawan.” Terpaksa Nerissa berbohong karena tak mau membuat temannya itu
Baca selengkapnya
Bab 52
Nerissa cukup kecewa ketika tidak bisa olahraga pagi. Entah kemalangan apa yang menimpanya. Sampai-sampai kolam renang dan tempat gym sedang diperbaiki.“Bagaimana jika kita olahraga di sini saja? Kita lihat video dari internet saja.” Ana memberikan saran pada Nerissa. Mendapati saran dari Ana, membuat Nerissa merasa tidak ada salahnya jika berolahraga di rumah. Dia sudah memakai baju olahraga. Jadi tinggal olahraga saja.“Baiklah, ayo.” Nerissa menerima ide Ana.Kiki yang melihat dua wanita hendak berolahraga, merasa tidak nyaman. Pastinya dia tidak berani keluar jika masih ada di dalam apartemen.“Karena Bu Nerissa akan olahraga di sini, saya keluar saja.” Kiki langsung berinisiatif mengatakan pada Nerissa.Mendengar suara Kiki, membuat Nerissa menoleh. Dia merasa ada baiknya jika Kiki keluar. Karena dia akan lebih leluasa.“Iya, kamu keluar saja sana cari sarapan. Nanti jika aku selesai olahraga, aku akan mengabarimu.” Nerissa pun mengizinkan Kiki untuk pergi.Segera Kiki pergi
Baca selengkapnya
Bab 53
Naven segera membuka pintu. Namun, dia hanya membuka sedikit, kemudian menyembulkan kepalanya keluar.“Tunggu sebentar. Aku masih ganti baju.” Naven meminta Evlyn untuk menunggu lebih dulu.“Kamu sedang tidak pakai baju?” Evelyn menyeringai.Naven melihat ke arah tubuhnya. Sejak tadi dia memang hanya memakai handuk saja. Belum memakai baju.“Iya, jadi jangan masuk. Aku akan segera keluar.” Naven langsung menatap tajam. Dia takut sekali Evelyn masuk.“Baiklah.” Evelyn menekuk bibirnya kesal. Dia pikir bisa masuk ke kamar Naven saat pria itu tidak pakai baju, tapi ternyata Naven langsung melarang.Naven langsung segera menutup pintu. Tak mau sampai Evelyn masuk.Saat pintu ditutup, Naven melihat ke arah tubuhnya bagian bawah. Di balik handuk yang melilit tubuhnya, dia melihat sesuatu yang menonjol.“Astaga, kenapa juga begini?” Naven keheranan. Tak biasa-biasanya miliknya seperti ini.Terpaksa Naven menunggu sebentar agar miliknya itu tidur dulu. Barulah dia pakai baju dan keluar.Di w
Baca selengkapnya
Bab 54
Naven memikirkan apakah Nerissa memikirkan suara yang terdengar itu atau tidak? Dia merasa takut Nerissa berpikir yang tidak-tidak ketika mendengar suara itu.“Kamu kenapa? Kenapa tidak segera dimakan?” Evelyn melihat Naven yang memainkan makanannya dan tidak kunjung memakan makanannya.“Iya, aku makan.” Naven segera memasukkan makanan ke dalam mulutnya.“Kamu memikirkan apa sebenarnya?” Evelyn merasa jika pikiran Naven sedang tidak di sini. Entah apa yang dipikirkan oleh pria itu.“Aku tidak memikirkan apa-apa.” Naven mengelak. Dia segera memakan makanannya.Evelyn berusaha untuk tetap tenang dan biasa saja. Tak mau memikirkan apa yang sebenarnya dipikirkan Naven.“Setelah ini kita menyelam. Aku ingin melihat pemandangan bawah laut.” Evelyn tak sabar untuk menikmati bawah laut.“Iya, baiklah.” Naven mengganggu.Usai makan mereka segera ke pantai yang bisa menyelam. Merek menikmati melihat terumbu karang di sana.Sayangnya, Naven kembali tak fokus. Hingga naik ke permukaan lebih dulu.
Baca selengkapnya
Bab 55
“Apa perlu kita ke dokter?” Evelyn menatap Naven.Mendapati pertanyaan itu jelas membuat Naven bingung. Dia tidak benar-benar sakit. Hanya pikirannya memang sedang tidak baik-baik saja karena memikirkan Nerissa.“Tidak perlu, aku tidak apa-apa. Hanya butuh istirahat saja.” Naven menggeleng.“Tapi, sejak tadi kamu tidak enak badan terus.” Evelyn tampak memaksa.“Tidak apa-apa.” Naven berusaha meyakinkan Evelyn. Jika sampai dibawa ke dokter dan diberikan obat, yang ada dia akan minum obat tanpa sakit. “Baiklah, sebaiknya kamu istirahat. Kita tidak perlu jalan-jalan dan keluar malam. Aku takut udara malam justru membuatmu semakin sakit.” Ada guratan kekhawatiran dari raut wajah Evelyn. Baru kali ini Naven sakit.“Apa kamu tidak apa-apa jika tidak pergi jalan-jalan?” Naven memastikan kembali.“Iya, tidak apa-apa. Aku mengerti sekali kamu sedang tidak enak badan. Jadi tidak baik jika memaksakan.”“Atau kamu jalan saja dengan asistenmu. Aku akan di sini.”“Mana bisa aku tenang jika kamu di
Baca selengkapnya
Bab 56
Kiki mengantarkan Nerissa dan Ana ke apartemen. Seharian berbelanja membuat Nerissa merasa lelah sekali. Jadi Nerissa dan Ana langsung tidur sesaat setelah pulang berbelanja.Tepat jam enam sore Nerissa bangun. Saat dia keluar, dia melihat lampu yang masih gelap. Masih ada sinar dari luar. Tapi, karena di luar sudah mulai gelap, sinar yang masuk sangat sedikit.Nerissa yang keluar, mencari keberadaan Kiki. Seharusnya jam segini, Kiki sudah menyalakan lampu.Saat sedang mengayunkan langkah untuk menyalakan lampu, Nerissa melihat seseorang tidur di sofa. Dia mengira itu Kiki sedang tidur. Karena tidak mau mengganggu, Nerissa membiarkan lampu tetap mati.Langkah Nerissa diayunkan ke dapur karena dia ingin mengambil minum. Nerissa memilih mengambil minum di lemari pendingin. Karena ingin mengambil minuman manis.Nerissa mendapatkan jus jeruk saat membuka lemari pendingin. Pas sekali untuk mengobati rasa hausnya. Dengan pintu lemari pendingin yang masih terbuka, dia meminum segelas jus. Ke
Baca selengkapnya
Bab 57
“Sudah-sudah. Jangan banyak tanya.” Nerissa langsung mendorong tubuh Ana untuk masuk ke kamar.Ana langsung diam. Dia paham jika pasti Nerissa dan Naven sedang bermesraan dengan Nerissa. Maklum karena masih terbilang pengantin baru.Nerissa yang masuk ke kamar segera mandi. Bergantian dengan Ana. Kepulangan Naven yang mendadak memang membuat Nerissa cukup terkejut. Namun, mau bagaimana lagi, karena sang suami sudah di rumah.Ana yang selesai mandi pun bersiap merapikan pakaiannya. Karena Naven sudah pulang, tentu saja itu membuatnya berpikir jika lebih baik jika pulang. “Na, kamu mau ke mana?” Nerissa merasa terkejut ketika melihat Ana merapikan pakaiannya.“Pak Naven sudah pulang. Jadi aku rasa jika tidak ada salahnya jika aku pulang.”Mendengar ucapan Ana, tentu saja Nerissa kecewa. Namun, Ana memang di sini untuk menemaninya saat Naven tidak ada. Jadi wajar jika Ana memilih untuk pulang.“Baiklah kalau begitu.” Nerissa mengangguk, tak menghalangi niat Ana untuk pulang.Nerissa dan
Baca selengkapnya
Bab 58
Saat mendengar suara tersedak, Nerissa dan Ana langsung mengalihkan pandangan pada Naven. Mereka saling pandang ketika melihat Naven tersedak.“Pak Naven tidak apa-apa?” Kiki panik ketika Naven tersedak. Dia tahu pasti apa yang membuat Naven tersedak.“Tidak.” Naven langsung menggeleng.Saat mendengar Naven tidak apa-apa, Nerissa pun langsung tenang. Dia kembali melihat postingan Evelyn itu.“Lihat ada orang di sini. Apakah dia kekasihnya?” Tiba-tiba Nerissa menemukan seseorang di slide foto terakhir.Naven membulatkan matanya ketika mendengar ucapan Nerissa itu. Jantungnya berdegup kencang, takut Nerissa menemukan foto dirinya di dalam foto Evelyn.“Ki, tolong antarkan Ana pulang. Ini sudah malam.” Akhirnya Naven mengambil jalan tengah untuk cepat meminta Ana pergi agar Nerissa tidak melihat foto Evelyn terlalu lama dan menemukan dirinya.“Baik, Pak.”“Hadiahnya ada di sana. Bawakan sekalian.” Naven mengarahkan ke sudut ruangan, di mana letak hadiah untuk Ana yang ingin diberikan.Ne
Baca selengkapnya
Bab 59
Bab 59 Naven langsung menelan salivanya ketika mendengar ucapan Nerissa itu. Sejenak dia ingat ucapan Nerissa tadi bersama Ana. Namun, tidak menyangka jika Nerissa memerhatikan baju pria yang berada di foto.Lebih bodohnya Naven dengan percaya dirinya memamerkan kemeja itu pada Nerissa. Jika sudah begini, tentu saja membuat Naven bingung harus apa. Dia belum siap jika Nerissa tahu siapa Evelyn sebenarnya.“Kamu tahu tas-tas branded itu banyak sekali ditiru. Pasti pria yang di foto itu meniru desain desainer yang membuat kemeja itu.” Bukan Naven namanya jika tidak bisa memberikan alasan dan tentu saja alasannya masuk akal.Nerissa merasa jika alasan Naven itu cukup masuk akal. Dia sering sekali lihat tas palsu beredar. Jadi wajar jika desain baju ditiru juga. Jadi dia percaya saja yang diucapkan oleh Naven.“Sayang sekali bayar mahal-mahal, tapi desainnya ditiru.” Nerissa merasa justru sayang pada uang yang dikeluarkan. Lebih baik membeli baju yang ditiru orang. Lebih baik desain umum
Baca selengkapnya
Bab 60
Langkah Nerissa langsung terhenti ketika mendengar suara Naven. Tak menyangka jika Naven belum tidur. “Baik, saya kembali.” Terpaksa Nerissa kembali ke sofa dan duduk di sana. Mata Nerissa semakin berat. Dia benar-benar sangat mengantuk sekali. Namun, dia belum bisa pergi sebelum Naven tidur. Sesekali dia menguap karena mengantuk. Rasanya dia ingin sekali segera pergi ke kamarnya untuk merebahkan tubuhnya. Sayangnya, dia harus sabar menunggu. “Pak Naven sudah tidur?” tanyanya. “Belum.”Mendengar jawaban itu, Nerissa hanya bisa pasrah. Dia kembali menunggu Naven. Karena mengantuk, Nerissa menyandarkan kepalanya ke punggung sofa. “Pak Naven sudah tidur?” Beberapa saat kemudian Nerissa bertanya. “Belum.” Mendapati jawaban itu membuat Nerissa lelah menunggu. Dia terus menguap. Karena terlalu nyaman bersandar di punggung sofa, lama-lama Nerissa memejamkan matanya. “Pak Naven sudah tidur?” Kembali Nerissa memastikan kembali. Suara Nerissa terdengar lirih karena sudah mengantuk.Ka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status