“Dan aku mau!” tandas Javas mencengkram lengan atas Zehra, menariknya ke arah ranjang, namun segera dapat penolakan dari Zehra yang memberontak tak tentu arah. Kekuatan jantan Javaslah yang membuat ia tertahan."Sayang" Bibir Javas kini berada di dekat telinga Zehra. Membisikkan kata dengan sangat sensual. "Aku merindukanmu." "Jangan...." Zehra memejamkan mata. Jelang malam yang hujan dan dingin, suasana sepi, tubuh Javas yang kokoh dan luapan emosi yang telah lelah dibendung membuat gadis itu kewalahan. "Jangan lakukan ini, Jav! Atau aku akan teriak!" Penolakan Zehra berubah menjadi erangan saat tangan Javas menangkup dadanya di balik seragam. "Aku merindukanmu, kembalilah padaku." Ucapan Javas seperti sebuah alarm. Zehra berbalik, berusaha menjauh, tapi jemari kokoh lelaki itu menahan pinggangnya. "Nggak. Kita sudah selesai!" "Kita nggak pernah selesai. Jika sudah selesai, kamu nggak akan mendatangiku dan menerima sentuhanku, di apartemenku, apartemen kita!" "Aku… aku cuma mau
Last Updated : 2025-08-24 Read more