Home / Romansa / Terjerat Kontrak Cassanova / 74. Tertawan Nikmat

Share

74. Tertawan Nikmat

Author: Intans Ranum
last update Last Updated: 2025-08-24 21:32:48

“Dan aku mau!” tandas Javas mencengkram lengan atas Zehra, menariknya ke arah ranjang, namun segera dapat penolakan dari Zehra yang memberontak tak tentu arah. Kekuatan jantan Javaslah yang membuat ia tertahan.

"Sayang" Bibir Javas kini berada di dekat telinga Zehra. Membisikkan kata dengan sangat sensual. "Aku merindukanmu."

"Jangan...." Zehra memejamkan mata. Jelang malam yang hujan dan dingin, suasana sepi, tubuh Javas yang kokoh dan luapan emosi yang telah lelah dibendung membuat gadis itu kewalahan. "Jangan lakukan ini, Jav! Atau aku akan teriak!"

Penolakan Zehra berubah menjadi erangan saat tangan Javas menangkup dadanya di balik seragam. "Aku merindukanmu, kembalilah padaku." Ucapan Javas seperti sebuah alarm.

Zehra berbalik, berusaha menjauh, tapi jemari kokoh lelaki itu menahan pinggangnya. "Nggak. Kita sudah selesai!"

"Kita nggak pernah selesai. Jika sudah selesai, kamu nggak akan mendatangiku dan menerima sentuhanku, di apartemenku, apartemen kita!"

"Aku… aku cuma mau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Kontrak Cassanova   74. Tertawan Nikmat

    “Dan aku mau!” tandas Javas mencengkram lengan atas Zehra, menariknya ke arah ranjang, namun segera dapat penolakan dari Zehra yang memberontak tak tentu arah. Kekuatan jantan Javaslah yang membuat ia tertahan."Sayang" Bibir Javas kini berada di dekat telinga Zehra. Membisikkan kata dengan sangat sensual. "Aku merindukanmu." "Jangan...." Zehra memejamkan mata. Jelang malam yang hujan dan dingin, suasana sepi, tubuh Javas yang kokoh dan luapan emosi yang telah lelah dibendung membuat gadis itu kewalahan. "Jangan lakukan ini, Jav! Atau aku akan teriak!" Penolakan Zehra berubah menjadi erangan saat tangan Javas menangkup dadanya di balik seragam. "Aku merindukanmu, kembalilah padaku." Ucapan Javas seperti sebuah alarm. Zehra berbalik, berusaha menjauh, tapi jemari kokoh lelaki itu menahan pinggangnya. "Nggak. Kita sudah selesai!" "Kita nggak pernah selesai. Jika sudah selesai, kamu nggak akan mendatangiku dan menerima sentuhanku, di apartemenku, apartemen kita!" "Aku… aku cuma mau

  • Terjerat Kontrak Cassanova   73. Pertemuan Tak Terduga

    Ricky tidak bergeming, dia hanya lurus menatap Javas yang juga memandangnya tanpa emosi yang bisa ditebaknya. Sejenak dia mengalihkan matanya ke Theo lalu kembali ke Javas. "Langsung saja, untuk orang yang sesibuk anda pasti ada sesuatu yang terlampau penting, jadi apa yang anda inginkan?” ujar Ricky setelah berhasil digiring oleh Theo dengan dalih akan menawarkan projek sebagai brand ambassador produk susu pria di pusat kebugaran langganannya.Javas meletakkan map merah yang berisi surat kesepakatannya dengan Zehra. “Apa kamu tahu apa isi map ini? "Zehra sempat bercerita denganku tentang surat kesepakatan yang mengikatnya padaku.” Ricky menyeringai penuh kemenangan karena membuat Javas cemburu akan keterbukaan Zehra dengan dirinya.“Aku sempat marah dan kecewa padanya namun pada akhirnya aku memilih memaklumi keputusannya, walau bagaimanapun ia begitu mencintai ayahnya meski ia terluka parah karena ayahnya. Maka dari itu aku tetap akan menikahinya. Yang membuatku terusik, perjanjia

  • Terjerat Kontrak Cassanova   72. Rencana Zehra

    Zehra merintih kesakitan setiap Ricky menciumnya demi menutupi bekas Javas yang menimbulkan ruam kemerahan di kulinya. Pria itu benar-benar kalap menggerayangi seluruh permukaan tubuh Zehra. Tarikan napas puas Ricky terdengar jelas setelah tarikan dia berhasil menyatukan dirinya dengan Zehra. Bertahun-tahun dia menunggu momen ini, momen dimana Zehra berbaring pasrah di bawahnya dengan kaki terbuka, momen saat dia berada di dalam Zehra, berkeringat bersama, saling bercumbu, saling menggerayangi, dan saling menikmati demi kepuasan bercinta. Ricky diam merasakan sensasi yang lama dirindukannya. Saat ini tidak ada saling, hanya dia seorang yang akan mencapai kepuasan itu. Sesering apa pun dia mencoba dan mengecap wanita lain, ternyata tidak ada yang senikmat Zehra, mungkin karena selama ini Zehra adalah wanita yang ia cintai sekaligus wanita yang menolaknya untuk dibawa ke ranjang, dan sensasi itu luar biasa.Seks itu subjektif. Tergantung bagaimana individu menilai pasangannya. Sensasi

  • Terjerat Kontrak Cassanova   71. Dilecehkan

    Zehra diliputi kecemasan, aura penindasan terlihat jelas dari sorot mata Javas. Zehra memang tidak pernah mengijinkan siapapun masuk ke sana, tempat itu tidak diciptakan untuk kesenangan sesaat para pria mesum sejenis Javas, tempat itu untuk mengeluarkan apa pun yang tidak dibutuhkan tubuh Zehra, bukan untuk dimasuki milik siapa pun. Menyadari dirinya dalam bahaya, Zehra beringsut mundur. Tapi sayang Javas Lebih cekatan memutar tubuhnya tengkurap lalu mengunci kedua tangan Zehra di belakang. "Jangan lakukan itu Javas, kumohon!" isak Zehra tidak bisa bergerak, sebab dia kalah tenaga. "I'll be the first there," ujar Javas mengikat tangan Zehra dengan tali bra-nya. Telinganya menuli, isakan Zehra malah membuatnya semakin bersemangat memberi pelajaran pada wanitanya yang berani mencium pria lain di depannya. Javas menarik pinggul Zehra mendekati miliknya yang sudah keras dan berhasrat. Tarikan kasar Javas otomatis menekuk kaki Zehra dan kepalanya menahan beban tubuh bagian depannya.

  • Terjerat Kontrak Cassanova   70. Hari Terakhir Kesepakatan

    “Kesepakatan sialan itu bisa kita ubah-”“Nggak! Aku nggak mau ada yang berubah!” Zehra menatap Javas dalam dan berani. Kemudian ia mulai menyunggingkan senyuman tipis, “Aku mau kembali hidup normal tanpa ada rasa bersalah, atau khawatir akan menyesal nantinya.”“Menyesal? Setelah banyak hal yang udah aku kasih ke kamu?!”Zehra mengangguk kecil masih tersenyum tipis, “Gimana sama kamu? Memangnya kamu belum mau berpacaran sama orang yang kamu inginkan dan punya hubungan serius sama dia?”“Dia? Siapa yang kamu maksud?”“Wanitamu … yang bernama Leticia?”***40 hari kemudian Zehra terbangun karena suara berisik yang ditimbulkan oleh aktivitas Javas, yang saat ini sedang berjalan mendekatinya. “Selamat datang, Jav. Kamu sampai terlalu pagi, tau!” sambut Zehra dengan suara mengantuk.“Habis dari mana kamu semalam?”“Apa? Aku?.... Kenapa kamu tanyain itu tiba-tiba?”“Dan kemarin malam juga, sama siapa kamu pergi dan apa yang kalian lakukan?”"Nafas kamu bau alkohol! Sebaiknya kamu tidur

  • Terjerat Kontrak Cassanova   69. Sebuah Jawaban

    Beberapa bulan kemudian“Jadi, kenapa kamu masih aja terlambat?”Zehra senyum tertahan atas sambutan Javas padanya yang terkesan sinis. “Aku… itu karena aku agak kesulitan dapat taxi onlinenya.”“Oh, ya? Bukannya karena kamu abis bertemu dengan teman kencanmu itu?”Zehra mengerjapkan matanya dua kali, ingatannya berputar saat ia kepergok sedang makan berdua di restoran mall oleh Elkan, salah satu sahabat Javas, dan tentu saja itu ia ia lakukan saat Javas tengah keluar kota dan menarik napas sebelum bicara. “Teman-temanku adalah teman-teman dia juga, dan jelas aku nggak bisa menghindari dia begitu aja ketika kami nggak sengaja makan siang di tempat yang sama, Jav!” Zehra lekas menjelaskan. Berharap kejujurannya bisa dipercaya oleh pria itu meski dengan kemungkinan yang sangat tipis."Kami… Cuma makan siang, nggak lebih…" Mata Javas menyipit tajam. Geraman terdengar dari dalam dadanya. Pengakuan Zehra membuat kecemburuan di dadanya semakin bergemuruh. Javas bangkit dari singgasananya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status