All Chapters of Perjalanan Menjadi Yang Terkuat: Chapter 11 - Chapter 20
78 Chapters
Kelompok Yami
Shingetsu duduk di tengah kamp nya, wajahnya terlihat tenang namun matanya menyala dengan kegilaan yang dalam. Anak buahnya yang melihat Kuro tewas di tangan Takeshi akhirnya dipanggil ke hadapannya."Datanglah padaku," desis Shingetsu dengan suara yang berat namun tenang.Anak buahnya mendekat, hatinya berdebar-debar. Dia tahu bahwa melaporkan kegagalan akan berakibat fatal, namun menyembunyikan kebenaran juga bukanlah pilihan yang aman di hadapan Shingetsu."Kuro... dia telah mati, tuan," ucap anak buahnya dengan suara gemetar.Shingetsu tidak langsung bereaksi, matanya menatap anak buahnya dengan tatapan tajam yang menusuk jiwa. Kemudian, dia tersenyum. Senyuman itu menyiratkan kepuasan yang mengerikan, seolah-olah kematian Kuro adalah bagian dari rencananya yang lebih besar."Kematian adalah bagian dari permainan kita, bukan?" kata Shingetsu dengan suara yang rendah, tapi penuh kekuatan. "Tetapi Takeshi... anak itu berani sekali. Dia melawan Kuro, dan membunuhnya."Anak buah itu m
Read more
Serangan Mendadak
Setelah pertemuan dengan Minamoto Haruo dan guru Fujiwara, Takeshi kembali ke ruang latihan Dojo dengan hati yang dipenuhi dengan perasaan campuran. Di dalam keheningan ruangan, di antara suara desiran angin yang lembut, dia duduk di atas dipan kayu, meletakkan katana pusakanya di depannya.Dalam keheningan, Takeshi merenungkan pertarungan tadi. Dia merasa terhormat bisa bertemu dengan Minamoto Haruo, salah pendekar pedang yang hebat. Namun, kehadiran Minamoto juga menimbulkan perasaan was-was di dalam dirinya. Apakah dia sudah cukup siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan?Pikirannya melayang ke masa lalu, mengingat pelatihan keras yang dia jalani di Dojo Byakko Battodo. Dia memikirkan guru-gurunya yang bijaksana dan nasihat-nasihat mereka yang tak terlupakan. 'Apakah aku sudah cukup baik?' pikirnya. Takeshi merenung tentang arti sejati dari kekuatan dan keberanian, dan perasaan hormatnya terhadap seni bela diri pedang.Kemudian, dalam keheningan meditasi, Take
Read more
Pertemuan Yang Tidak Terduga
Setelah kejadian yang menegangkan dengan serangan Ryuga, Takeshi merasa perlu untuk mengambil sedikit waktu untuk melepaskan ketegangan dan memulihkan diri. Dia berjalan keluar dari ruang latihan Dojo, mencari udara segar di luar. Di halaman Dojo, dia bertemu dengan Yuki.Yuki tersenyum ramah saat melihat Takeshi. "Hai, Takeshi! Bagaimana keadaanmu?"Takeshi membalas senyuman Yuki. "Yuki, Aku baik-baik saja, terima kasih. Sedang apa kamu di sini?"Yuki mengangguk ke arah pintu gerbang Dojo. "Aku berpikir untuk pergi ke pasar dan membeli beberapa bahan makanan untuk Dojo. Maukah kamu ikut denganku?"Takeshi mengangguk setuju. "Tentu saja, Yuki. Aku akan senang bisa membantumu."Mereka berdua kemudian berjalan bersama-sama menuju pasar yang ramai. Di sepanjang jalan, Yuki menceritakan berbagai hal yang terjadi di Dojo dan di sekitar kota. Takeshi mendengarkan dengan antusiasme, menikmati kehangatan dan keceriaan Yuki.Ketika mereka sampai di pasar, suasana ramai dan riuh membuat Takeshi
Read more
Duel
Guru Fujiwara mengambil nafas dalam-dalam sebelum mulai berbicara. "Shingetsu adalah ancaman yang serius bagi kedamaian dan keamanan di wilayah kita," ucapnya dengan serius. "Dia adalah pemimpin dari kelompok Yami yang telah lama menjadi musuh kita."Masahiro tampaknya menangkap beratnya situasi. "Apa yang kita tahu tentang Shingetsu dan kelompoknya?" tanyanya, ingin memahami lebih dalam tentang lawan mereka.Guru Fujiwara menjelaskan dengan rinci tentang sejarah Shingetsu dan kelompok Yami. Dia menceritakan bagaimana mereka telah lama menjadi ancaman bagi Dojo dan wilayah sekitarnya, melakukan berbagai tindakan kejahatan untuk mencapai tujuan mereka yang jahat.Takeshi, yang telah mendengar tentang reputasi buruk Shingetsu, merasa semakin termotivasi untuk bertindak. "Kami tidak boleh membiarkan Shingetsu dan kelompoknya merusak perdamaian dan keamanan di wilayah ini," ucapnya dengan tegas.Masahiro juga menyatakan kesediaannya untuk berkontribusi dalam memerangi Shingetsu. "Diriku b
Read more
Waktunya Telah Tiba
Masahiro dan Guru Fujiwara memandang satu sama lain sebelum Guru Fujiwara mulai menjelaskan. "Katana pusaka memiliki kekuatan yang jauh melampaui katana biasa," kata Guru Fujiwara dengan serius. "Mereka tidak hanya merupakan senjata fisik, tetapi juga memancarkan aura spiritual yang kuat.""Katana pusaka sering kali terkait dengan sejarah dan legenda yang kaya," tambah Masahiro. "Mereka memiliki kekuatan magis yang dapat memberikan kekuatan ekstra kepada pemiliknya dalam pertempuran."Guru Fujiwara mengangguk setuju. "Tidak semua orang dapat menguasai kekuatan katana pusaka dengan benar. Itu membutuhkan kesabaran, kebijaksanaan, dan keberanian yang luar biasa. Katana pusaka membutuhkan penghormatan dan keterikatan yang dalam dari pemiliknya."Takeshi mendengarkan dengan penuh perhatian, mencoba memahami lebih dalam tentang kekuatan yang terkandung dalam katana pusakanya. "Jadi, bagaimana aku bisa menggunakan kekuatan katana pusaka ini dengan benar?" tanyanya.Guru Fujiwara tersenyum.
Read more
Penyerangan Dimulai
Takeshi, yang awalnya merasa ragu tentang keputusan Yuki untuk ikut bertarung, memutuskan untuk menyatakan keberatannya kepada guru Fujiwara. Meskipun dia menghormati semangat dan kesetiaan Yuki, dia merasa bahwa pertempuran melawan Shingetsu dan kelompok Yami akan menjadi sangat berbahaya, terutama bagi seseorang yang bukan pendekar."Dia tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam pertempuran seperti ini," kata Takeshi kepada guru Fujiwara dengan serius. "Kami tidak boleh membawa dia ke dalam bahaya yang tidak perlu."Guru Fujiwara mendengarkan kekhawatiran Takeshi dengan cermat, tetapi dia juga memahami bahwa setiap anggota Dojo Hiten Ryu memiliki peran penting dalam pertempuran yang akan datang. Dengan penuh perhatian, dia menjawab, "Takeshi, saya mengerti kekhawatiranmu. Namun, Yuki adalah bagian tak terpisahkan dari tim ini, dan dia telah menunjukkan semangat yang luar biasa. Saya yakin dia akan berjuang dengan tekad yang sama kuatnya seperti kita semua. Lagi pula dia juga punya
Read more
Pertarungan Dimulai
Takeshi, Masahiro, Yuki, dan guru Fujiwara segera menyadari bahwa mereka menghadapi musuh yang tangguh. Mereka harus bekerja sama dengan hati-hati dan menggunakan semua keterampilan mereka untuk menghadapi ancaman yang ada."Dengan kekuatan dan keterampilan kita yang digabungkan, kita pasti bisa mengalahkan mereka," kata Takeshi dengan tekad.Masahiro mengangguk setuju. "Kita harus tetap waspada dan mengandalkan satu sama lain untuk melindungi diri kita sendiri dan satu sama lain," ucapnya dengan serius.Dengan keberanian dan tekad yang kuat, mereka bersiap untuk menghadapi serangan musuh yang menantang. Pertempuran yang sengit dan penuh dengan ketegangan pun dimulai, dengan keberanian dan keterampilan mereka diuji sampai batasnya.Yuki merasakan gelombang amarah memenuhi dirinya ketika matanya menatap Yamato. Dia tidak bisa menyembunyikan gemetar di tangannya, yang mengisyaratkan keinginannya untuk melampiaskan kemarahan yang membara.Yamato, yang memperhatikan reaksi Yuki, tersenyum
Read more
Masahiro Mulai Serius
Takeshi menyadari bahwa mereka harus berpikir cepat dan bekerja sama dengan lebih efektif jika ingin mengalahkan Yamato. Dia merencanakan serangan balik yang terkoordinasi dengan Yuki, mencoba menemukan celah dalam pertahanan lawan mereka."Yuki, kita harus menyerang bersama-sama pada hitungan ketiga," bisik Takeshi dengan suara pelan.Yuki mengangguk, memahami rencana Takeshi. Mereka berdua menunggu dengan sabar, mengamati setiap gerakan Yamato dengan cermat.Ketika hitungan mencapai tiga, Takeshi dan Yuki melancarkan serangan bersama-sama, saling memberikan dukungan satu sama lain. Mereka bergerak dengan kecepatan dan keahlian yang luar biasa, menciptakan serangan yang sulit untuk ditanggapi oleh Yamato.Yamato terkejut oleh serangan balik mereka, tetapi dia segera mengumpulkan diri untuk melawan. Pertarungan pun berlanjut dengan intensitas yang meningkat, dengan Takeshi dan Yuki bekerja sama untuk mencoba mengalahkan lawan yang tangguh ini.Sementara itu, di pertarungan Masahiro me
Read more
Flashback Yuki, Kemarahan Takeshi
Pertarungan antara mereka berlanjut, semakin memanas dan semakin seru. Angin bertiup kencang, membuat dedaunan berjatuhan dan pohon pohon menari. Takeshi dan Yuki memberikan yang terbaik dari kemampuan mereka, bertekad untuk melindungi diri mereka sendiri dan melawan Yamato sampai titik darah penghabisan.Dalam serangkaian serangan bertubi-tubi, Yamato berhasil melancarkan serangan yang akurat, mengarahkan katana nya tepat ke arah bibir Takeshi. Teriakan terdengar dari Takeshi saat katana Yamato melukai bibirnya, menyebabkan darah mengalir deras.Takeshi merasakan sakit yang menusuk, tetapi tekadnya tidak goyah. Dia memegang bibirnya yang terluka dengan tangan gemetar, menahan rasa sakitnya dengan gigih. Meskipun wajahnya terasa basah oleh darah, matanya masih memancarkan tekad yang kuat.Yamato hanya tersenyum puas melihat kesakitan Takeshi. "Ini hanya awal dari apa yang akan kalian hadapi," katanya dengan nada menantang.Takeshi menatap Yamato dengan tatapan tajam, keinginannya untu
Read more
Puncak Pertarungan Takeshi melawan Yamato
Di tengah-tengah gemuruh pertarungan, Yuki terus melawan dengan tekad yang kuat, meskipun dengan satu tangan dan dengan bantuan Takeshi. Dia mempertaruhkan segalanya untuk memastikan bahwa kejahatan yang telah menimpa keluarganya tidak akan luput dari balasannya. Dengan setiap serangan katana, dia mengingatkan dirinya sendiri akan tujuannya yang mulia: melindungi desa dan membalaskan dendam atas kematian ayahnya.Takeshi melihat Yuki terluka dan mendengar kisah tragis tentang ayah Yuki yang dibunuh oleh Yamato. Sambil bertarung wajahnya dipenuhi dengan kemarahan yang mendalam, dan matanya memancarkan determinasi yang membara saat dia menatap Yamato dengan tatapan tajam. 'Dunia ini busuk!' pikirnya.Seketika kekuatan yang sangat besar mengalir dari katana pusakanya ke tubuh Takeshi, membuatnya semakin percaya diri untuk mengalahkan Yamato.Tanpa berkata-kata, Takeshi melangkah maju dengan langkah yang mantap. Setiap gerakan tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan yang menakutkan, dan katana
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status