All Chapters of Warisan Jimat Kutukan : Chapter 21 - Chapter 30
155 Chapters
Lutfhi Makin Kaya
"Ini bonus buat mas Lutfhi." ucap Pak Arif memberikan uang hampir setengah milyar."Sekali lagi terima kasih Pak Arif atas bonus yang di berikan. Saya senang bisa berbisnis dengan Pak Arif." balas Lutfhi menjabat tangan Pak Arif.Tak hanya Lutfhi yang mengucapkan terima kasih pada pak Arif. Tapi seorang Tini juga turut mengucapkan banyak terima kasih pada pak Arif. Dia begitu bahagia dengan apa yang telah di lakukan oleh pak Arif pada Lutfhi. Bonus yang besar itu, semakin membuat Lutfhi kaya raya.Tak hanya bonus yang di dapat Lutfhi dari pak Arif saja. Tapi Lutfhi juga sudah di janjikan oleh seorang Riza sebuah bonus besar akan kesuksesan Lutfhi mendapatkan tanah untuk proyek perumahan miliknya tersebut. Lutfhi dan Tini yang sudah di tunggu di sebuah kafe oleh Riza. Siap datang menuju kafe yang telah di pesan oleh Riza.Tidak lagi menaiki motor atau angkutan umum. Untuk bertemu dengan Riza. Lutfhi sudah menggunakan sebuah mobil mewah yang dia beli hasil bonus yang dia dapatkan. Sehin
Read more
Ucapan Agung Jadi Peraka
Lutfhi dan Tini terlihat melewati kediaman rumah Agung. Dengan tentengan paper bag berwarna coklat. Lutfhi dan Tini begitu bahagia membawa bungkusan berisi pakaian mahal yang mereka beli di salah satu toko ternama tersebut.Kedua pasangan suami istri itu berpapasan dengan Agung yang baru keluar dari gerbang rumahnya. Agung terlihat seperti ingin pergi bertemu dengan rekan bisnisnya. Dengan pakaian yang begitu rapi, serta sebatang rokok yang berada di tangan kanannya.Lutfhi yang sakit hati dengan ulah Agung yang melakukan santet terhadap dirinya. Memilih untuk tidak menyapa mantan bosnya tersebut. Begitu juga dengan Tini yang sering di hina oleh Agung saat dirinya belum memiliki apapun. Keduanya pun memperlihatkan wajah kebencian pada seorang Agung.Agung yang merasa tidak di hargai oleh Lutfhi dan Tini yang dahulu makan uang Agung untuk hidup sehari-hari. Langsung membuang ludahnya di belakang tubuh Lutfhi. Tak ketinggalan kalimat bernada sindiran diucapkan Agung pada Lutfhi. Hingga
Read more
Keinginan Ibu Tini
"Tin... Tini... Tin... Ibu haus nak." Ujar Ibu Tini dengan suara lirihnya.Suara ibu Tini tersebut terdengar oleh anaknya yang lain. Dia pun langsung menghampiri ibu Tini untuk menanyakan apa yang di butuhkan oleh ibunya tersebut."Ibu butuh apa?" tanya anaknya dengan begitu panik."Tini mana.. Dia dimana?" tanya ibunya kembali.Anak ketiganya itu pun bingung. Sebab Tini sejak ibunya jatuh sakit, hingga sekarang. Belum juga datang untuk menjenguk ibunya sendiri. Padahal ibu Tini terkenal begitu sayang pada Tini. Akan sangat heran, jika Tini masih belum menjenguk ibunya tersebut. Mungkin itu yang membuat ibu Tini begitu sedih dengan kenyataan pahit yang harus di alaminya.Wajah ibunya sudah sangat kurus, mungkin itu faktor asupan makanan dari ibunya yang sudah mulai berkurang. Ketika sakit, memang ibunya sudah jarang makan. Sehingga tubuhnya kini mulai kurus kering. Itu yang menjadi kekhawatiran bagi anak-anaknya. Tapi tidak dengan Tini yang masih enggan menjenguk ibunya yang hampir se
Read more
Santet Untuk Agung
Berbagai peralatan sudah di siapkan Lutfhi untuk memanggil genderuwo yang ada di dalam keris miliknya. Peralatan itu meliputi dupa, kembang 7 rupa dan pastinya beberapa jimat yang memang sudah di siapkan Lutfhi untuk melakukan santet pada seorang Agung.Kini Lutfhi tinggal mengambil keris yang menjadi tempat bersemayam genderuwo berbadan besar tersebut. Lutfhi sudah tidak sabar untuk melakukan santet pada seorang Agung. Mengingat Agung telah melakukan hal yang menurut Lutfhi tidak beretika pada dirinya.Di saat semua peralatan untuk menyantet Agung sudah tersedia. Lutfhi pun bersiap untuk melakukan santet yang pedih pada seorang Agung. Baginya ini akan jadi santet yang paling menyakitkan untuk Agung. Sama halnya ketika Lutfhi di santet oleh Agung. Lutfhi ingin Agung merasa apa yang Lutfhi rasakan saat itu.Lutfhi mulai membaca beberapa jimat yang memang harus di baca olehnya. Jimat-jimat yang Lutfhi baca adalah jimat untuk memanggil genderuwo peliharaan miliknya. Dengan bertemu langsu
Read more
Kematian Agung
Wajah Agung yang hitam, sempat menjadi pertanyaan banyak orang di kampungnya. Sebab kematian Agung di nilai janggal oleh orang-orang. Hanya wajah Agung yang berwajah hitam, sementara bagian badan Agung tidak menghitam seperti wajahnya. Ini yang menjadi pertanyaan banyak orang, termasuk orang-orang di kampung Agung.Tidak ada yang curiga pada Lutfhi dan istrinya yang telah menyantet Agung. Tapi Lutfhi dan Tini terlihat panik, ketika beberapa warga membicarakan kematian Agung. Hingga beberapa warga mulai curiga akan sikap aneh Lutfhi. Apalagi kini Lutfhi memiliki kehidupan yang jauh lebih mewah. Hingga banyak yang penasaran dengan kekayaan yang di miliki oleh Lutfhi tersebut. Lutfhi harus menjelaskan akan kekayaan yang di milikinya. Sebab kekayaan yang Lutfhi dapat begitu instan. Sehingga banyak warga yang penasaran dengan kekayaan yang Lutfhi dapat tersebut.Melihat gerak-gerik Lutfhi yang sedikit janggal, beberapa warga akhirnya mulai curiga akan kematian Agung yang di sebabkan oleh L
Read more
Lutfhi Tidak Bisa Tidur
Angin berhembus dengan begitu kencangnya. Menerbangkan dedaunan yang ada di sekitar rumah. tetesan gerimis menari kesana-kemari mengikuti arah angin yang tak beraturan.Lutfhi nampak gelisah di atas kasurnya. Malam yang semakin larut, tapi Lutfhi tidak kunjung tertidur. Padahal kedua matanya terlihat begitu lelah. Namun otaknya tetap tidak merespon untuk tertidur. Sehingga sulit bagi Lutfhi untuk bisa tertidur seperti yang di harapkan olehnya.Lutfhi menggaruk kepalanya. Dia terlihat benar-benar frustasi di buat malam ini. Bagaimana tidak, dia terlihat tidak bisa tidur seperti yang di harapkan olehnya.Tini yang sudah terlelap tidur di samping kiri Lutfhi, akhirnya terbangun. Sebab Lutfhi yang tak kunjung tidur. Terus memainkan handphone miliknya. Apalagi Lutfhi menonton beberapa video di salah satu aplikasi. Jelas suara bising dari video itu semakin membuat Tini tidak dapat tertidur dengan nyaman. Dia pun akhirnya terbangun dari tidur pulasnya tersebut."Kenapa kamu tidak tidur?" tan
Read more
Pindahan
Hampir dua bulan di bangun, rumah baru Lutfhi dan Tini pun akhirnya telah usai. Rumah megah dengan bangunan tiga lantai itu, membuat iri para tetangga yang ada di sekitar rumah Lutfhi. Mereka begitu iri dengan rumah mewah yang di miliki oleh Lutfhi.Tini dan Lutfhi yang dua bulan tinggal di rumah kontrakan. Membawa hampir satu truk penuh barang-barang mewah yang mereka beli hasil dari bonus yang Lutfhi dapatkan dari penjualan tanah. Barang-barang mewah yang Tini dan Lutfhi miliki, kembali membuat tetangga di sekitar rumah mereka iri. Apalagi dengan lagak Lutfhi yang terlihat tengil, semakin membuat tetangga di sekitar rumah mereka semakin membenci sosok Lutfhi dan Tini yang sombong.Tidak ada warga yang membantu pindahan dari Lutfhi. Mereka tidak peduli dengan kesusahan yang di alami oleh Lutfhi ketika memindahkan barang-barang miliknya. Sampai seorang pemuda berniat menolong Lutfhi, tapi langsung di tolak oleh Lutfhi secara mentah-mentah. Lutfhi khawatir pemuda itu akan mencuri salah
Read more
Saran Syukuran
Dengan langkah yang tertatih. Ibu Tini datang ke rumah Tini dengan berjalan kaki. Dia terlihat begitu lelah saat tiba di rumah Tini. Selama ini ibu Tini mengharapkan kedatangan Tini dan Lutfhi untuk menjenguk ibunya tersebut.Wajah tidak senang langsung di perlihatkan oleh Lutfhi dengan kedatangan dari ibunya. Keduanya terlihat kurang nyaman dengan kedatangan ibunya tersebut. Mereka pun begitu acuh saat ibunya mulai masuk ke rumah. Apalagi Lutfhi yang terlihat begitu benci melihat ibu mertuanya yang telah secara mentah-mentah menolak memberikan keris sakti itu pada dirinya. Lutfhi memilih masuk kedalam kamarnya, di banding harus mengobrol panjang lebar dengan ibu mertuanya tersebut.Tini yang juga kecewa pada ibunya. Dengan sangat terpaksa menemani ibu mertuanya itu untuk mengobrol di ruang tamu. Wajah Tini tetap tidak berubah, dia terlihat tetap kurang senang dengan kedatangan dari ibunya tersebut. Dengan kedua tangannya yang di lipat keatas perut, Tini menjawab pertanyaan dari ibuny
Read more
Mencari Peralatan Ritual
Malam Jum'at telah tiba, ini adalah malam yang harus di lakukan oleh Lutfhi dan Tini dalam memandikan keris sakti yang mereka miliki. Lutfhi pun sudah menyiapkan ruangan khusus di lantai tiga, untuk dirinya melakukan ritual pesugihan dengan keris warisan dari keluarga Tini tersebut.Beberapa peralatan untuk ritual masih cukup kurang. Hingga Tini di perintah Lutfhi untuk memberi peralatan ritual yang masih kurang itu di pasar. Peralatan seperti dupa, lilin merah besar, kembang 7 rupa hingga kemenyan. Menjadi peralatan yang masih belum ada di kamar tersebut. Tini pun harus segera pergi ke pasar untuk membeli semua peralatan ritual yang di butuhkan oleh Lutfhi tersebut.Dengan sebuah motor mewah yang di milikinya. Tini membawa salah satu anaknya untuk belanja ke pasar. Perhiasan Tini yang bergelantungan di seluruh tubuhnya. Membuat beberapa orang menyebut Tini sebagai toko emas berjalan. Hampir di setiap bagian tubuh Tini, di temukan berbagai jenis perhiasan mewah yang memiliki harga fan
Read more
Ritual Pemandian Keris
Di sebuah kamar yang telah di buat menjadi tempat ritual. Tini dan Lutfhi sudah siap melakukan ritual. Peralatan seperti dupa, kembang 7 rupa serta menyan sudah berada di hadapan keduanya. Tinggal Lutfhi menaruh keris di hadapannya.Tini yang mengikuti ritual pemandian itu, langsung terlihat begitu khusyuk membaca doa-doa khusus yang di perintahkan oleh dukun kancil. Doa yang di ucapkan Tini untuk melakukan pemujaan terhadap genderuwo yang ada di dalam keris tersebut.Perlahan suasana di ruangan itu berubah. Lampu yang awalnya menyala dengan begitu terangnya, perlahan mulai redup mendapatkan aura mistis dari genderuwo tersebut. Kembang 7 rupa yang telah di masukkan kedalam sebuah ember kecil. Tiba-tiba bergoyang dengan sendirinya. Entah siapa yang menggoyangkan ember tersebut, tapi air dalam ember itu perlahan mulai tumpah sedikit demi sedikit.Keris yang awalnya berada di hadapan Lutfhi. Tiba-tiba melayang di depan Lutfhi. Keris itu pun menceburkan kedalam kembang 7 rupa. Tini yang a
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status