All Chapters of Warisan Jimat Kutukan : Chapter 31 - Chapter 40
166 Chapters
Syukuran Berujung Kuburan
Beberapa anggota keluarga Tini mulai mendatangi kediaman rumah Tini yang besar tersebut. Mereka ingin ikut acara syukuran dari rumah Tini yang di sarankan oleh ibunya. Dengan pakaian yang sudah rapi, mereka membawa makanan yang sebenarnya di rumah Tini pun sudah terdapat cukup banyak makanan.Beberapa tetangga Tini yang di undang dalam acara itu. Juga datang ke rumah Tini untuk memberikan selamat atas rumah baru Tini itu. Mereka terlihat mengagumi rumah Tini yang begitu besarnya. Apalagi saat Tini menunjukkan beberapa koleksi barang mewahnya pada para tetangganya. Mereka terlihat begitu kagum dengan kekayaan dari Tini.Kakak Tini yang bernama Irma mengingatkan Tini untuk tidak terlalu menyombongkan dengan apa yang di miliki oleh Tini saat ini. Sebab kesombongan dari Tini, bukan tidak mungkin akan membuat Tini mendapatkan hal yang buruk.Tapi Tini yang sudah tidak peduli dengan setiap nasehat dari keluarganya. Tidak memperdulikan semua kesombongan yang dia pamerkan. Baginya ini adalah
Read more
Kepulangan Lukas
Hampir 5 tahun menimba ilmu di sebuah pondok pesantren di salah satu daerah di pesisir Jawa. Lukas pun akhirnya kembali pulang ke rumahnya dengan membawa bekal ilmu yang luas. Penampilan Lukas juga jauh berbeda. Kini Lukas lebih terlihat agamais dengan jenggot tebal dan sedikit kumis tipis.Lukas adalah salah satu anak dari Darwis dan Ima yang merupakan anak dan menantu tertua dari Parmin. Dia adalah anak tertua dari seorang Darwis dan Ima. Lukas yang dulunya adalah seorang berandalan. Kini telah berubah drastis usai menimba ilmu di pesantren.Tiba di rumahnya, Lukas langsung mengucapkan salam. Tak lupa Lukas juga menyalami dan mencium tangan kedua orangtuanya. Dia menunjukkan betapa bahagianya seorang Lukas yang telah kembali ke rumah. Lukas harap bisa membagi ilmu yang telah dia dapat selamat di pesantren. Hingga ilmunya tersebut tidak akan kadaluarsa hanya pada dirinya saja. Tapi akan Lukas bagikan pada warga sekitar.Baik Darwis, maupun Ima juga berharap Lukas akan menjadi seorang
Read more
Lutfhi Ingin Jadi Pebisnis
Kekayaan yang telah di dapat Lutfhi hasil dari pemujaan pada genderuwo di dalam keris miliknya. Tidak serta merta membuat Lutfhi puas. Rasanya menjadi orang kaya, tapi tidak memiliki jabatan yang tinggi. Masih cukup kurang bagi seorang Lutfhi. Dia pun berniat menjadi seorang pebisnis sama seperti beberapa orang kaya yang selama ini mengunakan jasanya untuk membeli tanah warga.Lutfhi begitu percaya diri, sebab dia merasa dengan bantuan genderuwo yang ada di dalam keris. Semua usaha dari Lutfhi itu akan berjalan dengan mudah. Tidak akan ada rintangan berat yang mungkin saja akan di hadapi oleh Lutfhi di hari-hari mendatang.Lutfhi mengutarakan keinginannya itu saat sedang sarapan bersama dengan Tini dan kedua anaknya. Lutfhi pun mulai begitu berambisi untuk menjadi seorang pebisnis properti yang kaya raya. Tidak hanya kaya, tapi Lutfhi juga akan menjadi seorang yang terkenal. Mungkin poster wajahnya akan di pajang di setiap sudut jalan. Ucapannya akan di percaya sebagai sebuah kebenara
Read more
Pembantu Sehari Tini
Rumah Tini yang semakin besar, tentu sudah tidak mungkin lagi Tini sendiri untuk membersihkan rumahnya tersebut. Butuh seorang yang tentu memiliki kemampuan yang cukup mumpuni dalam membersihkan rumah Tini tersebut.Tini menghampiri Lutfhi yang sedang asyik memandikan burungnya. Dia terlihat menikmati setiap kicauan merdu dari burungnya. Hingga Lutfhi pun berulang kali meniru suara burung tersebut dengan begitu merdunya juga.Melihat kedatangan Tini dengan wajah yang sedikit kesal. Perlahan membuat kebahagiaan dari seorang Lutfhi memudar. Dia tidak lagi bahagia dengan apa yang di kerjakan, sebab Tini terlihat begitu murung."Ada apa, kenapa kamu terlihat begitu murung?" tanya Lutfhi."Aku capek Sayang. Semua pekerjaan rumah aku kerjakan. Belum lagi jadi istri dan ibu. Aku ingin seorang pembantu yang bisa membersihkan rumah ini." jawab Tini dengan wajah melasnya.Lutfhi berpikir. Apakah dia membutuhkan seorang pembantu di rumahnya yang besar tersebut. Tapi Lutfhi khawatir persekutuan y
Read more
Permintaan Izin
Darwis mendatangi kediaman ibu mertuanya. Dia bermaksud untuk mendirikan sebuah sekolah yang akan di gunakan untuk tempat Lukas mengajar. Sekolah agama itu nantinya akan menjadi tempat bagi Lukas dalam membagikan ilmu agama pada anak-anak di sekitar kampungnya.Permintaan dari Darwis itu langsung di setujui oleh ibu mertuanya. Dia menerima permintaan dari Darwis untuk menjadikan lahan yang luas itu sebagai bangunan sekolah. Dimana nantinya tempat itu pun akan menjadi ladang pahala bagi ibu mertuanya tersebut.Darwis begitu bahagia akan penerimaan ibu mertuanya dalam menghibahkan salah satu lahan miliknya. Dengan begitu, Darwis tidak harus pusing lagi dalam mencari lahan yang akan di gunakan untuk Lukas membuat sekolah agama miliknya. Kini Darwis hanya perlu mengumpulkan modal untuk membangun bangunan yang akan di gunakan untuk membangun sekolah nantinya.Kabar bahagia itu langsung di bawa Darwis menuju rumah. Orang pertama yang Darwis beritahu adalah istri. Ima, istri Darwis begitu se
Read more
Bertemu Anton
Anton dengan pakaian meyakinkan mendatangi kediaman rumah dari Lutfhi. Kedatangan dari Anton sendiri adalah untuk menghadiri undangan yang di berikan oleh Lutfhi pada dirinya. Lutfhi ingin membahas lebih detail lagi, mengenai bisnis yang akan mereka lakukan. Mengingat bisnis tersebut sarat akan nilai uang yang besar.Anton langsung di sambut baik oleh Lutfhi yang sudah menunggu dirinya sedari tadi. Berbagai hidangan makanan juga telah Lutfhi persiapkan di atas meja makan. Lutfhi begitu bersemangat untuk menyambut kedatangan dari seorang Anton. Hingga dia tidak sabar untuk membahas bisnis properti yang akan di buat bersama dengan Anton.Anton duduk di sofa kecil milik Lutfhi. Sementara Lutfhi dan Tini yang duduk secara berurutan di samping kanan Anton. Lutfhi dan Anton baru saling mengenal beberapa minggu saja. Ucapan Anton yang manis, berhasil membuat Lutfhi tergoda untuk menginvestasikan sebagian besar uangnya pada seorang Anton. Padahal Anton adalah seorang penipu ulung yang kerap m
Read more
Intervensi Tini Dan Luthfi
Dengan sebuah cangkul serta parang yang sudah di bawa oleh Lukas dan Darwis. Keduanya siap untuk membersihkan sebuah lahan yang di berikan pada Lukas untuk membangun sebuah sekolah agama. Lahan itu yang berada di dekat jalan, sempat di tawar dengan harga mahal oleh seorang warga. Tapi di tolak oleh nenek Lukas. Dia lebih ingin memberikan lahan itu pada Lukas untuk di jadikan tempat sekolah bagi anak-anak di kampungnya.Darwis dan Lukas terlihat begitu bersemangat membabat setiap tanaman liar yang ada di lahan tersebut. Memungut sampah yang ada. Sebelum membuangnya semua sampah itu ke tempat pembuangan akhir yang berada di ujung kampung.Seketika lahan yang awalnya di penuhi dengan tanaman liar. Kini sudah terlihat begitu bersih dan enak di pandang mata. Lukas dan Darwis pun begitu senang melihat semua yang ada. Mereka tidak sabar untuk mendirikan sebuah bangunan di lahan tersebut. Bangunan yang nantinya akan menjadi sekolah bagi anak-anak di kampungnya.Tini dan Lutfhi yang baru pulan
Read more
Dijahili Genderuwo
Ningsih adalah seorang pembantu baru yang yang bekerja di rumah Lutfhi dan Tini. Tidak seperti Surti yang merupakan warga kampung yang sama dengan Tini. Ningsih merupakan seorang pembantu yang di datangkan Tini dari kampung sebelah.Perawakan Ningsih yang terlihat tegas, seperti cocok untuk bekerja di rumah Tini yang sedikit angker. Hingga Ningsih pun di rekrut oleh Tini untuk menjadi pembantu barunya.Ningsih sendiri pernah mendengar hal-hal aneh yang ada di rumah Tini dari beberapa orang. Tapi Ningsih yang di kenal sebagai seorang yang pemberani, tidak terlihat takut dengan apa yang ada. Ningsih justru siap menghadapi setiap teror yang mungkin akan datang pada dirinya. Ningsih sama sekali tidak pernah takut dengan isu genderuwo yang berhembus ke telinganya.Hari ini Ningsih di tinggal sendiri oleh di rumah. Dia harus membersihkan rumah yang besar itu sendiri. Tanpa ada orang yang menemaninya. Kedua anak Tini dan Lutfhi sedang bersekolah. Sehingga Ningsih benar-benar sendirian di rum
Read more
Guna-guna Ibu Mertua
Akan sangat sulit bagi seorang Tini untuk merayu ibunya menyerahkan tanah miliknya yang telah di berikan pada Lukas untuk membangun sebuah sekolah. Kini satu-satunya cara yang bisa di lakukan oleh Tini dan Lutfhi adalah meminta bantuan genderuwo peliharaannya dalam mengubah keputusan ibunya tersebut. Dengan cara itu mungkin bisa di lakukan oleh Lutfhi dan Tini.Seperti biasanya, Lutfhi memasuki ruang praktek yang sering di gunakan untuk melakukan ritual. Ruangan yang di penuhi oleh benda mistis itu, terlihat menyeramkan. Tapi Lutfhi begitu menyukai berada di ruangan itu. Sebab dia merasa ruangan itu begitu cocok untuk di jadikan tempat meditasi. Merenung, sekaligus melakukan praktek guna-guna untuk seseorang yang akan di tuju.Lutfhi pun mulai dengan duduk di posisi kedua kaki menyilang satu sama lain. Kedua tangan Lutfhi di letakan di masing-masing kaki. Beberapa ajian mulai dibaca oleh Lutfhi untuk memanggil genderuwo yang masih bersemayam di dalam keris itu.Tak butuh waktu lama ba
Read more
Kematian Ibu Tini
Tak butuh waktu lama bagi seorang Lutfhi dan Tini untuk mendengar kabar kematian dari ibunya. Suara speaker dari masjid berbunyi, menyebut jelas nama ibu Tini yang sudah berpulang. Lutfhi terlihat begitu senang, sebab tumbal yang dia telah korbankan berhasil. Sehingga genderuwo peliharaannya akan semakin menuruti permintaan dari seorang Lutfhi. Menurut dalam hal kekayaan yang akan di minta oleh Lutfhi.Tini yang merupakan anak kesayangan dari ibunya, sempat merasakan sedikit rasa sedih di hatinya. Mendengar kabar ibunya telah berpulang rasanya terasa menyesakan dada seorang Tini. Apalagi yang membuat ibunya meninggal adalah Tini sendiri. Hal yang tak bisa Tini bayangkan sebelumnya."Kamu tidak senang dengan tumbal yang kita persembahkan?" tanya Lutfhi pada Tini."Apa kamu akan senang mendengar kabar kematian ibu kamu sendiri. Aku rasa setiap orang akan sedih saat orangtua mereka meninggal dunia." jawab Tini sedikit berderai air mata."Kalau Ibu dan Bapak aku masih hidup. Mungkin aku a
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status