All Chapters of The Return Of Blood Moon Pack: Chapter 31 - Chapter 40
114 Chapters
Bab 31. Helena
Pagi hari kami dijamu sarapan bersama dengan Alpha Adam dan Luna Cassandra, ternyata mereka juga memiliki seorang anak laki laki yang usianya hampir sama denganku dan Alex. Atau mungkin dia berusia dua atau tiga tahun lebih tua. Dia adalah Xavier. Calon penerus dari Silver Moon Pack.Usai sarapan Xavier mengajak kami berkeliling istana mereka, kami pun dibuat kagum atas kemewahan istana tersebut. Kami mengelilingi seluruh ruangan yang ada di istana itu dan berakhir di ruang perpustakaan mereka yang besar."Ini adalah perpustakaan kami, tidak hanya buku-buku bacaan tapi juga terdapat catatan penting dari para alpha pendahulu kami, ada juga buku harian dari kakek buyutku, dan juga album foto seluruh keluargaku turun temurun." Xavier menjelaskan tentang isi perpustakaan tersebut.Aku berdecak kagum melihat sekeliling bangunan perpustakaan ini, sepertinya mereka adalah keluarga yang hobi membaca, sehingga membangun sebuah perpustakaan sebesar ini dan juga design bangunya mewah dan artisti
Read more
Bab 32. Siapa Aku?
"Paman, jika Helena Anderson dan Richard John Larsson adalah benar kakek dan nenek buyut kita, lalu apakah kita juga werewolf? mengingat mereka berdua adalah werewolf"Aku kembali membuka pembahasan mengenai leluhurku dengan Paman Taylor saat kami hanya berdua saja di ruang santai yang berada diantara kamarku dan kamar Paman Taylor.Setelah pembicaraan di ruang perpustakaan, mereka mengadakan rapat di ruang kerja Alpha Adam untuk membahas mengenai penyerangan ke penjara rahasia milik Diamond River Pack, hanya aku dan paman Taylor yang tidak di ikut sertakan, karena mereka juga tidak akan menyertakan kami dalam team mereka besok, dan tentu saja itu atas permintaan Alex.Sebenarnya ini sangat menyebalkan untukku, karena aku penasaran apa yang akan mereka rencanakan untuk besok, tapi sesungguhnya aku juga sependapat dengan Alex, karena jika aku dan Paman Taylor ikut bisa saja kami hanya akan menjadi beban bagi mereka. Akhirnya harus pun menerima keputusan Alex bahawa aku dan Paman Taylor
Read more
Bab 33. Xavier
Xavier menepati kata-katanya, dia membuatku melawanya. Xavier juga mampu membangkitkan amarahku sehingga aku terpancing untuk menyerangnya.Aku langsung menyerangnya dengan tendanganku keatas dan hampir mengenai kepalanya, Xavier menangkap kakiku namun dengan cepat aku memutar badan dan kembali menyapukan tendangan, kali ini tepat mengenai dada Xavier."Ternyata kau boleh juga Vaness, kurasa aku tak perlu menahan diri kali ini""Kau lawan saja aku" ucapku karena karena ingin segera mengakhiri pertandingan ini.Xavier mundur beberapa langkah, namun aku tak memberinya ruang, aku mencecarnya dengan serangan bertubi tubi, dan kali ini dia terjatuh di bawahku, namun hanya sesaat, detik berikutnya Xavier bangkit dan memutar tubuhku juga melipat tanganku ke belakang, aku meringis, namun aku tak kehilangan akal, ku hentakan kepalaku ke belakang dan mengenai kepalanya dengan keras, dia kembali mundur dan tanganku terlepas bebas, aku memutar kembali tubuhku, bersiap untuk menyerangnya kembali,
Read more
Bab 34. Menandaimu
Karena aku tak ingin membuat keributan di tempat orang, aku buru-buru berjalan menghampiri Alex dan duduk di kursi kosong di sebelahnya. Makan malam kali ini diliputi suasana tegang, atau mungkin hanya aku saja yang merasakanya?.Aku memang masih merasa tidak enak akan sikap Alex terhadap Xavier, disamping khawatir dengan apa yang akan terjadi esok hari, sekaligus aku juga merasa aneh dan sedikit risih akan sikap Xavier yang sering kali kedapatan sedang menatapku."Semua sudah siap untuk misi kita besok, kuharap kalian semua mempersiapkan diri"Alpha Adam membuka percakapan. Untuk itu aku sangat berterimakasih padanya, karena mampu mencairkan suasana diantara kami."Kami semua juga sudah siap alpha" jawab Alex.Aku menoleh ke arah Alex yang duduk disampingku, dia pun sedang menatapku. “Tak ada yang perlu kau khawatirkan sweety, semua akan baik-baik saja”Aku hanya menganggukan kepala, entah apa yang dimaksud Alex dengan mengatakan semua akan baik-baik saja. Apakah dia merasakan ketega
Read more
Bab 35. Bertemu Helena
Entah berapa lama aku tak sadarkan diri. Saat aku membuka mata, aku merasa saat ini aku tengah duduk di kursi empuk, tubuh dan kepalaku bersandar pada sandaran sofa di belakangku, lalu aku melihat sekeliling sepertinya ini adalah sebuah rumah.“Dimana aku?”Aku menatap dengan penuh keheranan karena apa yang kulihat bukanlah seperti istana Silver Moon Pack.Aku berdiri dan mulai mengamati keadaan sekeliling, dan aku mulai beranjak memasuki lebih dalam rumah yang entah kediaman siapa. Langkahku sampai pada halaman belakang rumah tersebut, disana terlihat pekarangan yang luas, dengan taman bunga yang indah, dan yang lebih menakjubkan pandanganku adalah, taman itu di penuhi bunga anggrek, bunga favoriteku, ada berbagai macam varian anggrek tertanam disana, ini sungguh pemandangan yang benar benar memanjakan mataku."Kau menyukainya?"Aku terkejut mendengar suara dari arah belakangku, suara lembut dan keibuan. Serta merta aku berdiri dan membalikan tubuhku melihat sumber suara tersebut, se
Read more
Bab 36. Satu Proses Lagi
Aku menatap Helena dan tetap menunggu hingga ia melanjutkan kembali ceritanya."Pada saat Richi akan menghembuskan napas terakhirnya, dia mengucapkan sumpah di depan Henry bahwa suatu hari nanti keturunanya yang akan membalas dendam, tidak perduli butuh berapa generasi untuk itu, dan Richi juga bersumpah untuk meminta keadilan kepada Moon Goddess atas apa yang menimpanya, karena dia sama sekali tidak bersalah. Richi memimpin rakyat Blood Moon Pack dengan arif dan bijaksana, memperlakukan rakyatnya dengan penuh kasih, dan setelah Moon Goddess mempertemukanya dengan wanita yang menjadi matenya, dia juga memperlakukan pasangan jiwanya itu dengan cinta yang tulus, itulah sebabnya dia tidak terima dengan ketidak adilan yang menimpanya, dan saat itu juga Moon Goddess turun dan memberikan restunya untuk sumpah yang diambil, tepat di hadapan Henry, yang membuat Henry gemetar ketakutan"Helena terdiam sesaat dan memejamkan matanya, aku masih menunggu dia melanjutkan ceritanya, karena aku penas
Read more
Bab 37. Pertanyaan Xavier
"Apa yang kau pikirkan sayang?"Suara Alex menginterupsi pikiranku. "Alex, bisakah kita hanya berbincang bincang? Aku ingin kau menceritakan tentang dirimu"Akhirnya itu yang keluar dari bibirku, sangat berbeda dengan apa yang ada dalam pikiranku saat ini."Kau bisa menanyakan apapun sweety, dan aku akan menjawabnya dengan jujur," sahutnya sambil terus melanjutkan kegiatan bibir dan tanganya diatas tubuhku."Alex please"Aku memandangnya tajam saat kurasakan satu tanganya menyusup ke dalam piyamaku dan menemukan dua gundukan disana. Perlahan dia melepaskan remasanya dari sana, aku mendekat dan menyandarkan kepalaku di bahunya.Entah apa yang kupikirkan saat ini, satu sisi aku ingin segera mendapatkan kembali sisi werewolfku untuk menolong Helena dan juga keluargaku. Tapi di sisi lain aku merasa aku belum siap untuk berubah menjadi seekor serigala.“Jika apa yang hendak kau tanyakan memerlukan waktu panjang untukku menjawab, maka sebaiknya kau cari waktu lain sweety, karena waktu kita
Read more
Bab 38. Alpha Dedrick
“Ahaha... tentu saja semua perempuan suka pada pria romantis Xavier.” Aku tertawa untuk menutupi rasa gugupku.“Tapi... seorang perempuan tidak mungkin menginginkan beberapa pria romantis sekaligus kan? kami kaum perempuan jika sudah jatuh cinta pada pasanganya maka akan menerima pria itu walaupun dia tidak seromantis pria di luaran sana” lanjutku.Aku tidak ingin Xavier berharap banyak padaku, terlebih dia juga adalah seorang werewolf. Aku tak ingin sejarah keluargaku terulang kembali. aku sudah memantapkan hatiku untuk menerima Alex.Xavier memalingkan wajahnya dariku saat mendengar jawabanku. Aku tak begitu peduli pada apa yang mungkin dipikirkanya. Kini aku harus fokus pada pencarian mama dan Kak Dimi. Ada tugas besar yang kami emban, yaitu membangun kembali Klan Blood Moon Pack sesuai harapan dari Alpha Richard John Larsson, kakek buyutku.“Apa sudah ada update dari mereka Xavier?”Aku berusaha mengalihkan pikiran Xavier dari pembahasan kami sebelumnya, dan kembali pada topik ut
Read more
Bab 39. Rencana Kembali Ke Wisconsin
"Apa yang akan kita lakukan sekarang Alex?""Kita harus kembali ke Wisconsin secepatnya, aku khawatir terjadi apa apa di pack, karena pack kita pasti yang akan menjadi sasaran pertama dari Alpha Dominic. Aku yakin mereka tidak akan langsung menyerang Silver Moon Pack karena untuk itu mereka pasti akan berpikir dua kali, saat ini Silver Moon Pack adalah klan werewolf terbesar, kekuatan mereka tidak ada apa apanya"Saat kulihat Alex telah menyelesaikan makan malamnya, akhirnya kuputuskan untuk menceritakan semua yang aku alami pada saat aku dalam keadaan pingsan setelah Alex menandaiku.“Alex, ada yang harus kuceritakan padamu”“Apa itu? Katakanlah” Alex menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan menatapku.Dan selanjutnya aku menceritakan kejadian yang ku alami dalam mimpi, soal aku bertemu dengan Helena dan tentang kebenaran siapa dan apa aku ini yang sebenarnya, kulihat Alex tampak terkejut dan mengernyitkan dahinya.“Sudahlah sweety, jangan kau pikirkan hal itu, kita fokus dul
Read more
Bab 40. Hadiah Dari Xavier
Aku pun menceritakan kembali tentang mimpiku kepada Alpha Adam, atas permintaan Alex.“Alpha Alex, sebaiknya kau menginterogasi Alpha Dedrick mungkin dia mengetahui sesuatu, dan jangan lupakan juga untuk menyertakan ayahnya Martha, sepertinya mereka banyak mengetahui masalah ini”Kami berdua mengangguk menyetujui saran dari Alpha Adam. Akhirnya kami memutuskan untuk membawa Alpha Dedrick dan orang tua Aunty Martha ke Wisconsin.Selanjutnya obrolan mereka pun merambah ke kerjasama antar pack dan juga bisnis. Diketahui Alpha Adam memiliki bisnis besar di berbagai macam sektor industri, sepertinya selain memiliki pack terbesar Alpha Adam juga memiliki banyak kekayaan, tak heran dia mampu membangun istana yang sangat megah dan mewah ini.Aku pamit undur diri untuk menemui Paman Taylor, karena kupikir disana aku hanya bengong tak mengerti tentang pembahasan bisnis dan lain lain. Aku mempercepat langkahku menuju kamar Paman Taylor, dan mengetuk pintunya. Aunty Martha membukakan pintu dan me
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status