All Chapters of Jerat Cinta Istri Lugu: Chapter 21 - Chapter 30
41 Chapters
Bab 21 Firasat
Nada dering, yang menandakan ada panggilan masuk dari ponselnya, membuyarkan lamunan Mila. Wanita itu perlahan bangkit dari duduk dengan berpegangan pinggiran ranjang. Diraihnya tas yang tergeletak di ranjang lalu mengambil ponsel yang ada di dalam. Nama Nadia tertera di layar ponsel."Assalamualaikum, Nad. Ada apa?" Mila berkata setelah telepon tersambung. Dia berusaha berkata dengan wajar, tetapi suara seraknya takbisa disembunyikan. Suara parau Mila, khas orang selesai menangis, membuat Nadia cemas. "Wa'alaikumsalam. Lu kenapa? Kenapa suara lu kayak orang habis nangis? Jangan-jangan, suami lu udah pulang dan berulah, ya?""Ah, enggak, kok, Nad. Hanya teringat kembali dengan calon anakku yang telah tiada." Mila tidak berkata jujur karena takut membuat Nadia khawatir.Di seberang telepon, terdengar suara desahan. Nadia takbisa berkata-kata, hanya mampu menghela napas panjang.Mila kembali bertanya, "Oh, iya, ada apa kamu menelepon?" "Nggak da papa. Gue cuman mo mastiin aja kalo lu
Read more
Bab 22. Karma kah ini?
"Mila mencari Mas Dandy, Ma," jawab Mila seraya berjalan memasuki halaman."Mencari Dandy? Emang suami kamu ke mana?" tanya Angel pura-pura, dengan nada sedikit ketus. Wanita berkulit putih itu masih tetap berdiri di depan pagar."Mas Dandy semalam tidak pulang, Ma. Makanya Mila ke sini. Siapa tau Mas Dandy tidur di sini." Mila berkata dengan polos. "Eeehm ... Ma, kita nggak masuk dulu?""Nggak usah. Di sini aja. Lagian Dandy nggak ada di sini." Angel berkata ketus. "Kamu 'kan istrinya, masak nggak tau suami kamu di mana? Istri macam apa itu? Memangnya kamu sudah hubungi dia?" cecar Angel sewot. Dia merasa ogah melihat menantunya."Sudah, Ma. Tapi ponsel Mas Dandy tidak aktif." Mila menatap melas sang mertua, raut wajahnya tampak sedih. "Ma ... tolong bantuin Mila nyari Mas Dandy," pinta Mila seraya memegang tangan mertuanya.Angel menepis tangan Mila. "Enak aja ... cari sendiri! Aku nggak peduli!Lagian aku lebih seneng dia sama cewek lain yang lebih tajir daripada sama cewek kere kay
Read more
Bab 23. Tak Sesuai Rencana
Wanita berambut sebahu itu terlonjak dan seketika terdiam. Dirinya tidak mau jika hal itu terjadi, tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya. Selain itu, Mila juga bingung harus ke mana jika Dandy sampai menceraikannya. Apabila pulang ke kampung halaman, dia malu dan takut dengan keluarganya.Begitu pun, dengan uang yang disimpan Mila dalam rekening bank, tidak pernah bertahan lama, hanya bertahan dalam hitungan minggu saja. Sisa gaji dari yang dia tabung, akan diambil semua oleh Dandy. Terkadang dia juga meminjam uang kepada Nadia bila uangnya telah habis semua sebelum waktunya menerima gaji kembali."Ya, Allah ... Ya Rabbi ... kuatkan Mila menghadapi semua cobaan ini. Berilah kelapangan pada hati hamba agar bisa menerima segala cobaan dan tidak durhaka kepada Mas Dandy." Mila terisak. Dia melangkah gontai ke kamar, lalu membuka lemari.Dielusnya bungkusan berisi perhiasan yang Mila simpan di bawah pakaian, hasil jerih payahnya saat bekerja sebagai pengasuh Kelvin. Hatinya teras
Read more
Bab 24. Orang ke Tiga
Mila menoleh ke arah yang Nadia tuju. Matanya membulat ketika melihat suaminya berjalan mesra dengan wanita cantik menuju mobil Dandy.Wanita seksi bergaun merah hati itu berjalan sambil menggandeng tangan Dandy. Gaun dengan lengan sebahu melekat ketat pada tubuhnya yang tinggi semampai dengan body bak gitar spanyol. Kerahnya yang rendah menampakkan leher yang jenjang dan mulus. Dia terlihat serasi saat berjalan berdampingan dengan suaminya, yang sama-sama putih warna kulitnya.Mila terpaku melihat penampakan di depan mata. Tatapannya tetap melekat pada mereka ketika turun dari motor. Detak jantungnya berdegup kencang. Perasaan wanita berkaos hitam itu tidak karuan. Tidak ada suara yang keluar dari bibirnya karena perasaan yang sangat terpukul. Dia bergeming di samping motor menyaksikan suami dan wanita seksi itu berlalu bersama melesatnya mobil yang dikendarai Dandy. Saking sesaknya dada Mila hingga tak kuasa untuk mengeluarkan suara. Hanya isak tangis yang terdengar, mengiringi kepe
Read more
Bab 25. Cemburu Buta
CEMBURU BUTANadia dan Aldi menatap Mila sambil berdiri. Entah sejak kapan mereka ada di sana.Mila tidak menyadari kedatangan mereka karena larut dalam perasaan yang pilu. Hingga elusan lembut dari Nadia menyadarkannya. "Jamil." Nadia berjongkok di sebelah Mila. Matanya menatap iba sekaligus sedih pada sahabatnya. "Hayuk!" Gadis itu merangkul Mila dan mengajaknya berdiri, lalu berjalan menuju rumah.Aldi mengikutinya dari belakang."Kalian ... kenapa ada di sini?" tanya Mila setelah mereka duduk di sofa ruang tamu.Nadia menoleh ke arah Aldi yang duduk di seberang meja. Dia menaikkan alis, pertanda meminta pendapat lelaki itu.Aldi mengangguk, pertanda mengiakan agar Nadia menjelaskannya. "Gini ceritanya, Bang Aldi tadi nelpon gue. Dia ngajak gue ke sini untuk melihat keadaan lu. Bang Aldi perasaannya nggak enak dan gelisah mikirin lu. Mau datang sendiri ... nggak enak katanya karena udah malam. Makanya, kami sekarang ada di sini," jelas Nadia seraya menggenggam tangan Mila.Mila m
Read more
Bab 26. Disekap
"Siapa yang berselingkuh? Aku nggak selingkuh, Mas. Justru kamu yang selingkuh.""Nggak selingkuh katamu? Lalu tadi itu apa, hah!? Berduaan, pegang-pegangan tangan! Apa namanya kalo bukan selingkuh?!" Dandy mendekati Mila lalu mencengkeram pipinya. "Dasar cewek kampung murahan!" hinanya lagi.Mila menarik tangan Dandy, mencoba melepaskan cengkreman. "Jaga omonganmu, Mas! Bukankah Mas Dandy yang selama ini selingkuh?" pekik Mila setelah cengkeraman di pipinya terlepas. "Dan pasti uang yang Mas minta selama ini untuk selingkuhan, Mas!" tuduhnya.Tawa Dandy menggema. "Untuk Shellin katamu?!""Oooh, namanya Shellin," batin Mila."Denger, ya, Mila, uang itu tidak ada apa-apanya bagi Shellin. Dia itu janda kaya raya. Kekayaannya takkan habis dimakan tujuh turunan. Malah aku yang punya hutang sama dia. Tapi, sekarang hutangku dah lunas karena mau berkencan dengannya dan bisa memuaskan dia." Dandy berujar bangga seolah itu adalah hal yang membanggakan."Lantas, uangku selama ini untuk apa?""
Read more
Bab 27. Kenyataan Pahit
Mila yang pingsan di kamar mandi mulai tersadar. Wanita itu mengerang sambil memegang kepala yang masih terasa pusing.Tanpa sengaja dia melihat tas selempang yang teronggok tak jauh dari posisinya sekarang. Lalu, Mila beringsut meraih tas tersebut. Tas yang tadinya berisi make up, dompet, dan ponsel itu kini telah kosong. Dia melihat alat-alat perias wajah yang tadinya ada di dalam tas telah berserakan di lantai. Begitu juga dengan dompet yang sudah tidak berisi lagi. Uang, kartu identitas, dan ATMnya telah raib. Namun, Mila tidak menemukan ponselnya."Mas Dandy, sungguh kejam! Bedebah! Biadab!" umpat Mila lirih.Tiba-tiba dia teringat dengan perhiasan yang disimpan dalam lemari. Dia menduga jika benda itu pasti juga dicari dan diambil oleh suaminya. Seperti halnya ponsel, uang, dan barang berharga lainnya. Wanita itu kembali terisak.Mila menangis meratapi segala apa yang terjadi. Dia tidak menyangka sama sekali bahwa ini akan menimpanya. Apa yang dia pilih dan dia pertahankan terny
Read more
Bab 28. Mencari Pertolongan
Di tengah kemelut hatinya, Mila teringat sesuatu. "Nadiaa! Iya, aku harus ke rumah Nadia dan minta tolong padanya." Senyum simpul terukir di wajahnya. Ada secercah harapan yang terbit di hati Mila guna memperbaiki hal yang telah telanjur itu. Mila mengusap air mata dengan punggung tangan. Semangat wanita itu kembali bangkit. Dia berdiri lalu berjalan gontai ke luar kamar."Ya Allah ... apalagi ini?" keluhnya ketika mendapati pintu depan terkunci. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Mila beranjak mencari kunci. Sekian menit, dia mondar mandir mengelilingi rumah untuk mencari benda tersebut, tetapi tidak juga ditemukannya. Mila berhenti dan isirahat sejenak di sofa ruang tamu sambil mengingat-ingat di mana kunci itu. Semakin mencoba mengingat, pening di kepala kembali dia rasakan. Namun, diabaikannya rasa itu dan terus mencoba mengingat. "Astagfirullah ... kuncinya pasti dibawa Mas Dandy. Sedangkan kunci serep pasti masih di bawah keset." Mila memijit pelipis karena rasa s
Read more
Bab 29. Kami Selalu Ada Untukmu
Aldi menatap sendu wajah pucat orang yang dicintainya, yang sedang terbaring tak sadarkan diri. Dia terjaga semalaman di rumah sakit demi menjaga Mila, takut jika tiba-tiba wanita itu siuman.Digenggamnya dengan erat tangan yang ditusuk jarum infus itu, tidak melepasnya sedetik pun. Wajah lelaki itu tampak frustasi mendapati keadaan orang yang dikasihinya babak belur. Perban yang melingkar di kepala wanita malang itu menambah rasa pilu di hati Aldi.Jam besuk dokter di pagi hari telah tiba, tetapi Mila belum juga sadar."Bagaimana keadaannya, Dok?" Aldi menanyakan keadaan Mila pada dokter yang sedang memeriksa wanita itu."Bapak tenang saja. Saudari Anda baik-baik saja. Tidak ada luka serius yang dialaminya. Hanya gegar otak ringan akibat suatu benturan pada kepala.""Syukur alhamdulillah," gumam Aldi gembira seraya mengusap wajah. Sang Dokter membenahi stetoskop. Sebelum beranjak, pria berjas putih itu berpesan, "Sebaiknya, pasien jangan diajak bicara banyak terlebih dahulu setelah
Read more
Bab 30. Jeruji Besi
Matanya terpejam, tetapi pikiran Mila melayang-layang entah ke mana. Melanglang buana menyusuri adegan demi adegan kelam yang telah dilaluinya. Malam kian larut, tetapi sejak tadi dia tidak bisa tidur juga, karena hatinya begitu gelisah dan bingung. Ingin sekali rasanya Mila melupakan semua yang telah terjadi dan memulai lagi dari awal. Pergulatan pun terjadi dalam benak wanita itu."Apa sebaiknya aku memaafkan segala kesalahan dan perbuatan buruk Mas Dandy selama ini, dan menganggap semua itu tidak pernah terjadi? Haruskah aku melupakan segala bentuk hubungan dengan Mas Dandy dan menganggap tidak pernah mengenalnya? Lalu ... memulai lembaran baru di kampung halamannya dengan status baru?"Ataukah aku harus memenjarakannya terlebih dahulu agar Mas Dandy jera dan tidak mengulang perbuatan buruknya selama ini? Barulah aku mengurus perceraian? Atau ...."Mila menggeleng keras. "Ah, tidak! Tidak akan! Aku tidak mau lagi berhubungan dengan Mas Dandy! Cukuplah sampai di sini penderitaanku,
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status