All Chapters of Cahaya di Bandung: Chapter 1 - Chapter 4
4 Chapters
Prolog
Rambut hitam panjangku bergoyang lembut oleh angin sejuk Bandung saat aku melangkah keluar dari bandara Bandung. Langit cerah, dengan sinar matahari yang hangat menyapaku, memberikan sambutan yang akrab di kota ini. Aku baru saja tiba di Bandung untuk memulai babak baru dalam hidupku, dan setiap detik terasa penuh harapan dan kegembiraan. Dalam rombongan mahasiswa baru, aku merasakan euforia dan kegembiraan yang melanda saat kami menuju kampus untuk mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa, atau yang biasa disebut ospek. Semua mata memancarkan semangat dan keingintahuan akan petualangan baru yang menanti. Aku merasa kecil di antara keramaian ini, tapi semangatku tak terbendung. Kampus yang terletak di tengah kota ini mempesona dengan arsitektur indah dan pepohonan hijau yang memberikan nuansa sejuk. Aku berjalan dengan langkah-langkah penuh semangat, menghirup udara segar Bandung yang selalu kudengar begitu indah. Ospek dimulai, dan di setiap sudut kampus, mahasiswa baru berkumpul unt
Read more
Bandung
-3 Agustus 2019- Aku berlari menuju gerbang keberangkatan, keringat mengalir deras di wajahku, dan dering ponselku terus mengganggu ketenangan. Ransel di punggungku dan koper yang kusut terus kuayun-ayun di sampingku. Keberangkatan tinggal beberapa menit lagi, dan aku masih berjuang menuju antrian. "Kurang dari lima menit," gumamku dalam hati, menyesuaikan langkah dengan waktu yang semakin menipis. Saat aku tiba di depan pintu pesawat, aku menyempatkan diri untuk mengangkat telepon. Itu pasti dari mamaku yang tak bisa mengantar ke bandara karena urusan dengan dua adikku yang harus diurusnya. "Halo, Ma. Iya, gak apa-apa. Aku sudah di depan pesawat, gak ketinggalan kok," ucapku sambil bernafas terengah-engah, mencoba menenangkan hati mamaku yang khawatir anak sulungnya tertinggal pesawat. Aku melihat pesawat putih bersih di depanku, menatapnya sejenak. Ini adalah pesawat yang akan membawaku ke Bandung, kota yang selama ini hanya menjadi gambaran dalam mimpiku. Rambut panjangku berkib
Read more
Rocky (1)
Pagi itu, gerbang kampus menyambut kami dengan dinginnya udara Bandung yang terus bermain-main. Dengan topi lingkar super kreatif yang terbuat dari kertas bekas catatan kuliah dan kalung alam dari rerumputan, aku merasa seperti karakter di film fiksi ilmiah. Untungnya, Jihan dan Lita ikut bersama, juga dengan gaya busana yang tak kalah kreatif. Senin pagi di Bandung punya daya magisnya sendiri, terutama ketika kabut tipis menyelinap di antara gedung-gedung tua kampus. Ospek telah dimulai, dan aku merasa seperti anak kecil yang bersemangat menghadiri pesta ulang tahun. Tapi, kini aku tidak sendirian dalam petualangan ini, melainkan bersama dua teman baru yang energetik. Berjalan di belakang Jihan dan Lita, aku merasa seperti pengikut setia di dalam rombongan. Tiba-tiba, kantong plastik belanjaanku yang sudah semakin tipis ini melorot, menghamburkan kue cubit yang kudapatkan sebagai bekal sarapan pagi. "Astaga, bahaya ini," ucapku, sambil berjongkok mencoba mengumpulkan kue-kue yang be
Read more
Rocky (2)
Pagi ini dengan semangat dan antusiasme yang sama, kami berusaha menyusun rencana untuk bisa lebih dekat dengan Kang Roky. Kami ingin tahu lebih banyak tentang pria misterius ini dan mungkin, siapa tahu, kami bisa menjadi teman baiknya. Rencana-rencana konyol pun muncul, mulai dari mencari tahu hobi hingga menemui secara tidak sengaja di tempat-tempat tertentu. Di tengah-tengah perencanaan kami yang cukup kocak, aku menyadari bahwa Kang Roky tidak hanya menjadi sosok yang menarik bagi Jihan dan Lita, tetapi juga untukku. Perasaan aneh mulai tumbuh di dalam diriku, dan aku tidak bisa menghindari rasa penasaran terhadap pria tersebut. Babak baru dari kisah kami di Kota Bandung pun dimulai, dipenuhi dengan tawa, rasa ingin tahu, dan mungkin, hanya mungkin, sebuah cerita cinta yang tak terduga. Hari-hari di kampus terus berjalan dengan kelancaran yang semakin asik. Ospek di bawah pimpinan Kang Roky benar-benar membuat kampus Bandung terasa seperti dunia petualangan yang tak terlupakan.
Read more
DMCA.com Protection Status