'Sepertinya memang benar... dari arti senyumannya itu... Dia memang sengaja memprovokasiku,' batin Verlyn kesal. Ia memejamkan mata, menarik napas panjang, lalu mengembuskannya perlahan. Setelah membuka mata kembali, senyuman lebar mengembang di wajahnya, membuat Fadaron tampak bingung. "Anda benar, Tuan Fadaron," ujar Verlyn tiba-tiba. Suaranya cukup nyaring hingga membuat orang-orang di sekitar mereka langsung menghentikan bisikan dan menoleh. Kaze ikut menoleh, matanya menatap Verlyn dengan bingung. "Verlyn, apa maksudmu? Kau tak perlu menanggapi ucapan Tuan Fadaron. Beliau hanya bercanda..." ucap Kaze dengan lembut. Verlyn menoleh, matanya membulat seolah baru menyadari sesuatu. "Oh, begitu ya? Jadi Tuan Fadaron hanya sedang bercanda, Ayah?" tanyanya memastikan. Kaze mengangguk pelan sambil tersenyum. "Iya, Verlyn. Kau cukup mendengarkan saja." Verlyn terdiam sesaat. Ia menyentuh dagunya, pura-pura berpikir, lalu menoleh kembali ke arah Kaze sambil tersenyum lebar. "Tapi.
Terakhir Diperbarui : 2024-08-02 Baca selengkapnya