Semua Bab SUAMI KE-15 NONA SERENA : Bab 21 - Bab 30

129 Bab

Ciuman di Tengah Hujan

PLAK!!!“Nico kau melewati batasmu!” teriak Serena kepada pria itu. Tangannya mengepal karena emosi, wajah gadis itu memerah saking marahnya dia saat ini.Pria itu hanya menatap Serena sambil menghembuskan napasnya kasar. Matanya memerah, dan bau alkohol menyeruak di indra penciuman Serena.Memang tidak ada gunanya untuk memarahi orang yang sedang mabuk seperti ini. Tapi, perbuatan Nico tidak bisa ditoleransi lagi oleh Serena.“Kau juga yang mengutus orang itu?” tanya Serena berharap mendapat penjelasan dari Nico.Serena sengaja mengecilkan suaranya walaupun dia sedang tersulut emosi karena keduanya saat ini sedang berada di dalam toilet. Serena takut ada yang mendengar percakapan mereka.Hotel ini jelas milik keluarga Nico, dan CEOnya adalah kakaknya sendiri yang Serena baru tau namanya, Matteo. Jika bukan Nico, siapa lagi yang punya nyali sebesar itu untuk memasang alat penyadap, kamera bahkan yang paling parah mengutus orang untuk membunuh Dante.Nico memang sudah gila!Sebenci apa
Baca selengkapnya

Masalah Baru

“Nona, apa anda mendengarkan kami?”Serena yang sedang duduk di ruangan rapat perusahaannya itu maish melamun sambil memegang pulpen di tangannya.Seluruh karyawan di divisi perencanaan itu menoleh satu sama lain karena tak ada yang berani mengganggu pewaris satu-satunya perusahaan tempat mereka bekerja itu.Pria yang sedang melakukan presentasi itu terlihat menunjukkan wajah yang cemas sambil memberikan kode kepada temannya yang lain untuk menyadarkan Serena dari lamunannya.“Nona, Serena apa anda tidak enak badan?” tanya karyawan wanita yang duduk tak jauh dari tempat duduk Serena.Serena mengerjap dari lamunanya dan menatap seluruh karyawannya yang kini menatapnya juga. “Ahh, maafkan saya. Silakan lanjutkan presentasinya,” ucap Serena dengan cepat saat menyadari dirinya tidak fokus hari ini.Seluruh anggota timnya ini pasti merasa aneh dengan manager mereka hari ini karena tidka biasanya Serena melamun dan tidak fokus apalagi saat rapat penting seperti ini.“Nona, jika anda merasa
Baca selengkapnya

Orang Ketiga

“Pulang bersamaku.”Suara pria yang datang dari arah belakang itu lantas membuat Serena menoleh. Nico datang sambil membawa sebuah payung untuknya.“Maaf Tuan Nicholas, hubungan kita hanya sebatas rekan kerja, dan kau tidak perlu mengantarku pulang,” jawab Serena berusaha berbicara sesopan mungkin.“Tunggu!”Nico berdiri tepat di depan Serena yang hendak pergi menerobos hujan, pria itu berniat untuk menghalangi jalannya. “Kau masih marah karena kejadian waktu itu?” tanya Nico.Guyuran air hujan membuat Serena sedikit kesulitan untuk mendengarkan ucapan Nico. Gadis yang memakai rok mini ketat dan blazer yang memperlihatkan buah dadannya yang sintal itu malah celingak-celinguk memperhatikan sekitar.Sejak Nico datang, seluruh karyawan di perusahaannya menjadi heboh sendiri, Serena hanya takut ada gosip-gosip aneh yang muncul tentang dirinya dan Nico mengingat seberapa terkenal pria ini di negaranya.“Aku tidak akan berbicara lagi denganmu jika kau terus bertindak seenaknya seperti ini,”
Baca selengkapnya

Wanita Asing

“Tentusaja kamu ikut pindah bersamaku ke sana.”“Aku tidak mau!” Serena memberenggut kesal ketika Dante membawanya ke mansion baru yang akan mereka tempati yang hanya berjarak beberapa meter dari mansion milik Serena.Serena menghembuskan napasnya kasar. Berbicara dengan remaja labil seperti ini memang sangat sulit bagi Dante yang usianya jauh hampir kepala empat.“Aku merasa gagal sebagai seorang pria karena punya istri seperti remaja labil seperti ini,” sinis pria itu lagi-lagi menyebut Serena sebagai remaja labil padahal usianya sudah dewasa.Serena menatap Dante dengan tatapan tajamnya. “Kalau aku remaja, maka aku akan memanggilmu Om saja mulai sekarang,” balas Serena membuat Dante geleng-geleng kepala.“Terserah apa maumu, yang penting aku tunggu barang-barangmu sudah dipindahkan besok ke mansion baru kita ini,” ucap Dante tak ingin memperpanjang perdebatannya.Serena tak menyahut ketika Dante melajukan mobilnya melewati mansion Serena dan terus berjalan lurus menuju mansion baru
Baca selengkapnya

Kecemburuan Serena?

“Sebagai istri kau yang harus berjalan paling depan!” ucap Dante sambil menyuruh Serena maju dengan matanya.“APA?!”Dante terkekeh ketika melihat ekspresi terkejut Serena. Pria itu langsung mengacak pelan rambut gadis itu dan berkata. “Aku hanya bercanda, kenapa kau keliatan sangat takut, hm?” tanya Dante tak habis pikir.“Aku tidak takut, hanya malas ikut campur urusan asmara orang lain,” ucapnya memberenggut kesal.“Tidak ada urusan asmara-asmara seperti yang kau katakan, semua urusan di hidupku hanya tentang bisnis,” jawab pria itu dengan nada yang sangat menyebalkan.Serena hanya geleng-geleng kepala membayangkan betapa monotonnya hidup Dante hanya berkutat dengan bisnis, uang, dan semua kemewahan itu.Dengan kesal, Serena berjalan mendahului pria itu sambil menenteng tas herme$ di tangannya. Bunyi heels merah merona setinggi 7 senti yang di pakai Serena berbunyi sangat nyaring ketika bersentuhan dengan paving dari taman mansion itu.Serena memincingkan matanya sambil memperhatik
Baca selengkapnya

Malam yang panas

“Ini dikirim tepat 1 bulan sebelum aku bertemu dengan Dante, dan saat acara pertemuan keluarga aku juga menerima ancaman ini.” Serena berucap sambil melihat kertas-kertas yang berisi isi pesan dari orang yang selalu menguntitnya dari dulu itu sambil berpikir keras.Serena sengaja mengeprint seluruh isi pesan itu beserta tanggalnya dan menempelnya di sebuah papan di ruang kerjanya yang sangat rahasia itu.Setelah kabur dari mansion Dante malam itu, pria itu mengatakan kalau dia ada perjalanan bisnis untuk beberapa hari sehingga Serena memiliki waktu untuk memikirkan rencana selanjutnya tentang pernikahannya ini.“Ini sangat aneh, semenjak aku bertemu dengan Dante, orang ini mengirim pesan ancaman semain sering, apa ini ada hubungannya?” tanya Serena pada dirinya sendiri.Kertas-kertas itu sudah dicoret-coret dengan spidol merah agar Serena bisa memperhatikan polanya. “Nico tidak boleh tau tentang ini dulu sebelum aku mendapatkan beberapa bukti.” Serena sengaja tidak memberitahu siapapu
Baca selengkapnya

Kejadian Aneh

“Euh, kepalaku,” lenguh Serena sambil meminggirkan rambutnya yang hampir menutupi seluruh wajahnya itu.Serena meregangkan tubuhnya sambil mengumpulkan kesadarannya. “Ah, kenapa dingin sekali di kamarku tiba-tiba,” ucapnya kepada dirinya sendiri tapi matanya masih setengah terbuka.Ketika sedang menarik selimut untuk menghilangkan rasa dingin yang dia rasakan, Serena merasakan ada yang aneh pada dirinya.Dengan gerakan cepat, Serena meraba-raba tubuhnya dan langsung membelalakkan matanya terkejut. “HAH! KENAPA AKU TELANJANG?” teriak Serena langsung bangun dari tidurnya dan duduk di kasur yang berantakan itu.Serena celingak celinguk memperhatikan sekitarnya. “Dimana ini?” tanyanya masih dengan nada terkejut. Serena memukul kepalanya untuk mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya.Serena memang sering melupakan kejadian penting di hidupnya, tapi ini sangat aneh. “Sepertinya kemarin aku mabuk,” ucapnya masih mengacak-acak kepalanya karena pening yang Serena rasakan.“Benar! Nico, aku
Baca selengkapnya

Desahan di Rumah Papa

“Selamat datang Nyonya!”Seluruh bodyguard yang ada di jalan paving menuju ke pintu utama mansion milik Jack itu seketika menunduk ketika melihat Serena datang.Gadis itu memakai lipstik merah yang sangat menyala, rok span yang sangat ketat dan stoking hitam yang menutupi paha mulusnya.Bunyi heels yang bersentuhan dengan paving itu membuat suasana hening karena Serena kali ini hanya ingin menemui papanya.Serena langsung melengos saja masuk tanpa mengetuk pintu dan berjalan menuju ke ruangan kerja papanya yang ada di lantai 3 mansion yang megah ini.Serena sengaja memilih lift untuk menghemat waktunya yang sangat berharga itu. Kali ini Serena sengaja datang untuk pertama kalinya mengunjungi papanya itu karena Serena sudah tidak tahan ingin menanyakan tentang fakta yang Dante katakan waktu itu.Serena hanya ingin memastikan apa ucapan pria itu dapat dipercaya?Serena melepas kaca hitam yang dia pakai ketika sudah mau sampai di ruang kerja papanya itu. Tapi, suara aneh yang muncul dari
Baca selengkapnya

Teman atau Musuh?

“HAH! Hampir saja!” Serena kini tengah berada di ruangan kerja papanya untuk bersembunyi dari kedua orang itu.Napasnya terengah-engah karena gadis itu berlari di lorong hingga bersembunyi di sini. “Apa itu tadi?” tanya Serena masih belum bisa memproses keadaan yang terjadi saat ini.Itu sangat jelas suara dari Diego, tangan kanan papanya yang sekaligus menjadi suami pertamanya. Serena sangat yakin. Apalagi tadi gadis yang diajak berhubungan dengan pria itu mengatakan kalau dia sudah menikah.“Diego mengatakan dia memiliki kontrak dengan papa?” Serena sangat kebingungan dengan seluruh keadaan ini.Karena, jika Diego terlibat kontrak untuk menikahinya, berarti seluruh suaminya juga terlibat kontrak dengan papanya kan?Kecurigaan Serena ternyata benar selama ini, pasti ada sesuatu yang membuat seluruh pria ini mau dinikahkan dengan Serena.Tapi pertanyaan besarnya adalah apa tujuan papanya sebenarnya? Apa rumor cucu perempuan itu benar?“Ahhh ini sangat rumit!” Serena memijit jidatnya y
Baca selengkapnya

Wawancara Malapetaka

“Ya, aku akan segera membunuhnya!”“Kau hanya milikku, Serena.”“Kemana kau akan pergi hm?”“Aku akan membunuhmu.”“Kau hanya milikku Serena.”“AKHHH!!!” Serena tiba-tiba berteriak sambil terbangun dari mimpi buruknya itu. Gadis yang masih memakai piama berwarna merah itu mengusap wajahnya yang penuh dengan keringat.“Ahh, mimpi itu lagi,” desah Serena sambil menutup matanya. Dia kesulitan tidur di malam hari tapi ketika dia bisa tidur malah disambut dengan mimpi buruk itu lagi.Serena langsung bangun dan mengambil ponselnya yang ada di meja samping kasurnya.“SIAL! Aku hampir terlambat bagaimana ini?” Serena hampir menjatuhkan ponselnya saat melihat jam sudah menunjukkan hampir pukul 9 pagi.Hari ini sebagai manager di perusahaan milik keluarganya, Serena harus menghadiri wawancara ekslusif dengan sebuah siaran TV yang sangat terkenal di Italia.“Tidak, aku harus cepat-cepat!” ucapnya langsung berlarian mencari baju-baju yang cocok untuk dipakainya hari ini dan langsung cepat-cepat k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status