“Rakhan, tunggu!” Mentari ikut bangkit dari duduknya dan menghalangi langkah Rakhan. “Satu kali seminggu sampai aku hamil.”Mentari merasa dirinya tidak punya pilihan lain. Ia mengambil keputusan kilat dan tak rasional demi bisa mendapatkan bantuan mencari Arya. Meskipun ia dan Rakhan sudah resmi sebagai suami-istri, tetapi Mentari masih belum bisa menerima hal itu. Baginya, Arya adalah segalanya. Pengorbanan yang ia lakukan untuk menemukan Arya akan sebanding dengan hasilnya kelak. Terlepas Arya akan menerima kenyataan atau tidak, Mentari sudah berusaha untuk tetap menjaga cintanya untuk Arya. Setidaknya, itulah yang Mentari pikirkan saat ini.“Rakhan, jika kau tidak terlibat dengan hilangnya Arya—““Sudah kukakatakan kepadamu, aku tidak tahu menahu soal kekasihmu,” sela Rakhan, “aku bukan tipe pria yang suka merebut kekasih orang lain. Lagi pula, kau bukan tipeku. Tidak ada kesepakatan di antara kita!” lanjutnya sambil menatap tajam Mentari.Ucapan Rakhan melemahkan, bahkan membuya
Baca selengkapnya