Semua Bab Pernikahan Rahasiaku dengan CEO: Bab 51 - Bab 60
82 Bab
51. Hari Pertama
"Nona Jovanka, jangan membuat Tuan Rich marah. Masuk lah ke dalam dan biarkan bunga-bunga itu."Seperti yang Rich katakan, Ken tidak lagi ikut ke kantor menemani tuannya. Mulai hari ini dia ditugaskan menjaga Jovanka mulai berangkat ke kampus sampai gadis itu kembali ke vila lagi. Ken pikir pekerjaannya akan menjadi ringan, ternyata gadis di depannya juga sangat merepotkan."Nona Jovanka, tolong dengarkan perkataanku," ulang Ken, dan hanya dilirik oleh gadis itu."Tenanglah, Tuan Kendrick, ini hanya sebentar. Aku akan masuk begitu selesai dengan bunga-bunga ini, mereka sangat menyedihkan."Menyedihkan? Ya, sejak tadi itu lah yang Jovanka katakan. Bunga-bunga yang tidak terurus di pinggiran pagar dia anggap kasihan, karena tidak tumbuh subur seperti yang lainnya. Dan satu lagi, setiap kali Jovanka selalu memanggilnya dengan sebutan tuan, membuat Ken tidak nyaman."Aku akan memanggil tukang kebun esok, Anda tak perlu melakukannya. Ingat pesan Tuan Rich, Anda harus menjaga bayi itu baik
Baca selengkapnya
52. Tolong Maafkan Aku
"Jovanka, hei, aku tidak bermaksud begitu."Rich mengikuti Jovanka dari belakang, berbicara di belakang gadis itu. Dia sudah salah bicara dan membuat Jovanka tersinggung. Tapi, Jovanka tidak mengatakan apa pun dan masuk masuk ke dalam vila, mengabaikan Rich di belakangnya."Jovanka... ayolah, jangan hanya diam. Katakan kau sudah tak marah, aku salah bicara," kata Rich lagi, mengikutinya sampai ke depan pintu kamar.Gadis itu berhenti, melihat ke belakang dan berkata, "Aku akan masuk, Tuan, jangan mengikutiku.""Tapi masalah kita belum selesai, Jovanka. Kau tidak boleh pergi sebelum menyelesaikan masalah."Jovanka tanpa ekspresi pun menjawab, "Kita tak ada masalah, Anda yang berlebihan."Dia masuk dan menghilang dari pandangan, begitu pintunya kembali tertutup."Hei, kenapa sesulit itu dia mengerti?" Kesal Rich tak dipikirkan oleh Jovanka, hanya peduli dengan kesalnya sendiri. Padahal seharusnya Rich lah yang marah karena gadis itu melakukan sesuatu yang... bisa membahayakan janin di
Baca selengkapnya
53. Kenapa Jadi Jovanka?
Tidak. Tidak. Meski pun pria itu memiliki saudara kembar, tidak mungkin datang ke depan Jovanka untuk meminta maaf. Pria itu tentulah Rich.Gila. Yang pertama kali muncul di benak Jovanka adalah menduga Rich mungkin mulai gila, karena masalah yang dihadapinya dengan Cataline. Bisa saja begitu, kan?Lihatlah, Rich masih berlutut di depan Jovanka dengan buket yang tadi dibawa pria itu, dia menatap Jovanka lama sampai gadis itu merasa dirinya pun akan ikut gila sekarang."Tuan Cullen, apa yang Anda lakukan? Ini tidak lucu, tolong berdiri lah," kata Jovanka kemudian, melihat Rich yang masih tetap berdiri."Aku tidak akan berdiri sebelum kau memaafkanku, Jovanka." Rich memasang wajah memelas, sungguh membuat Jovanka semakin bingung."Kenapa Anda meminta maaf? Berdiri lah, jangan membuat aku dalam keadaan sungkan."Melihatnya tak kunjung berdiri, Jovanka berinisiatif membantu Rich berdiri. Dia pegang lengan pria itu agar tidak terus berlutut di depannya. "Tolong lah berdiri, Tuan, tubuh An
Baca selengkapnya
54. Sifat Lain Cataline
Ken memang gila. Hanya karena ucapan asisten dia meninggalkan rumah dan memilih menetap di vila, untuk menemani gadis itu. Padahal Rich sudah menempatkan Ken di sana untuk menjaga Jovanka, sementara Cataline tinggal sendiri tanpa seorang yang menemaninya.Malam ini akhirnya Rich tidak kembali ke vila, setelah pulang dari kantor dia lantas menuju rumah. Tapi saat tiba di rumahnya, Rich tidak menemukan Cataline di sana. Ketika dia bertanya pada pelayan, mereka hanya berkata tidak tahu.Ke mana Cataline? Apakah istrinya itu sangat tersakiti oleh ucapan Rich, sampai-sampai tidak kembali ke rumah? Rich mencoba menghubungi nomor Cataline, sama sekali tidak tersambung.Rasa menyesal setelah mengabaikan sang istri pun membuat Rich tertekan. Dia berbaring di atas ranjang tidurnya, menyesali semua perkataannya pada Cataline.Apakah Cataline pergi karena Rich tidak peduli padanya? Apakah mungkin Cataline sangat terluka, oleh pilihan Rich untuk mempertahankan bayinya di perut Jovanka? Dia menjad
Baca selengkapnya
55. Kenapa tak Melihatku?
"Tuan Cullen, kita akan ke mana?"Jovanka bingung diajak turun di depan sebuah Rumah Sakit, oleh Rich. Dia mendongak melihat bangunan tinggi yang ada di depan sana. Tak biasanya mereka ke Rumah Sakit itu, sebab selama ini yang Jovanka tahu, mereka memiliki dokter khusus di tempat lain."Tuan Cullen?" panggil Jovanka lagi.Rich memutar badan menatap Jovanka dan berkata, "Ke Rumah Sakit, kau tak melihatnya?"Oh, Jovanka tahu itu dan tak perlu dijelaskan, dia hanya ingin menanyakan kenapa mereka ke sana, bukan ke tempat biasanya."Maksudku, Tuan Cu-""Satu lagi, jangan panggil aku dengan nama itu terus menerus. Itu nama keluargaku dan aku punya nama sendiri."Kenapa juga dia marah? Lihat saja matanya sangat tak bersahabat, membuat Jovanka memiringkan sebelah bibir. Berapa waktu lalu Jovanka pernah memanggilnya dengan nama sendiri, dan Jovanka takut pria itu akan marah. Tapi, baik lah... jika dia lebih nyaman dipanggil dengan namanya, Jovanka akan melakukan itu."Jadi, Tuan Rich, kenapa k
Baca selengkapnya
56. Alergi Melihat Wajahku?
Sungguh pria yang aneh. Dia bisa marah hanya karena Jovanka tidak melihat padanya ketika berbicara. Padahal, Jovanka hanya takut matanya tidak bisa lekang dari wajah Rich, seperti di Rumah Sakit tadi. Jovanka merasa dirinya bisa gila jika terus mengagumi ketampanan pria itu.Tapi... tunggu.Bukankah baru saja Rich berkata Jovanka terus melihatnya di Rumah Sakit? Bahkan pria itu tahu kenapa Jovanka berjalan di belakangnya, untuk bisa melihat Rich dari belakang. Dia menjadi ngeri, mungkin pria itu memiliki mata di belakang kepalanya."A-anda... tahu?" tanya Jovanka gugup, sekarang dia tak berani langsung menatap mata Rich."Kau pikir aku tak bisa melihatmu? Kau terus menatapku ketika dokter memeriksamu, seakan ingin memakanku hidup-hidup!"Oh sial! Jovanka sangat malu, jika bisa ingin dia buang kepalanya ke luar mobil agar Rich tak melihat wajahnya lagi.Dia membuang wajah ke samping saking sangat malu, Jovanka benar-benar malu."Kenapa? Kau mengalihkan wajahmu lagi saat aku bicara?" ta
Baca selengkapnya
57. Memanfaatkan Cinta Jovanka?
"Bagaimana, Tuan, Anda sudah mengatakan pada Nona Jovanka, untuk tetap menjadi ibu bayinya?"Kenrick menanyakan kembali idenya tempo hari, membuat Rich menghentikan pekerjaan. Pria itu menggeser laptop ke arah kiri untuk bisa melihat wajah sang asisten di depannya. "Apakah aku harus mengatakannya sekarang?" Alih-alih menjawab, dia bertanya kembali.Alis Ken mengerut, dia pun bingung apakah sudah tepat waktunya meminta pada gadis itu."Kemarin Anda menemaninya pemeriksaan, kalian baik-baik saja?" Sekali lagi Ken mengeluarkan pertanyaan, yakin lah Rich pasti melempar asistennya dengan laptop yang masih menyala."Sebenarnya, apa yang ingin kau katakan datang ke sini? Kau hanya bertanya sejak tadi.""Aku hanya ingin memastikan, Tuan. Janin itu akan semakin besar dan perut Nona Jovanka pun juga. Anda tidak mungkin terus menunggu, sampai bayi itu benar-benar lahir 'kan? Jadi maksudku, apakah Nona Jovanka sudah menunjukkan ketertarikan pada Anda?"Rich terkekeh pelan oleh pertanyaan dari
Baca selengkapnya
58. Berselingkuh
Di kantin kampus, Jovanka hanya menatap menu yang sudah dia pesan tadi. Memang bukan makanan mewah seperti yang biasa dihidangkan di vila, tapi salad sayuran dengan saosnya yang begitu wangi sungguh menggoda selera. Setidaknya, itu sebelum Rich menelepon, Jovanka tidak sabar ingin segera melahap makan siangnya. Tapi setelah pria itu meneleponnya, Jovanka seperti orang yang kehilangan selera. Bahkan, dia tak tertarik meski sekadar mencicipi sedikit."Jova, kenapa? Bukannya kau berkata salad sayuran di sini sangat enak?" tanya Sarah.Jovanka masih terdiam dengan ponsel yang menempel di telinga, membuat Sarah bertanya-tanya."Siapa, apa itu klienmu yang menelepon? Apa yang dia katakan sampai kau mematung?" Dia berpikir klien itu mungkin mengatakan sesuatu yang membuat Jovanka menjadi tidak nyaman.Gadis di depannya meletakkan ponsel ke dalam tas dan mengangguk."Ya, itu dia. Tapi dia sangat aneh menyuruhku tidak makan siang di kampus.""Apa? Bagaimana bisa seorang calon orang tua menyuru
Baca selengkapnya
59. Menjadi Istri Kedua
"Sarah, dia sudah di depan. Maaf, aku harus pergi sekarang sebelum dia masuk dan membuat semua orang geger," ucap Jovanka lantas berdiri dari kursinya, dia meninggalkan Sarah yang melongo menatap ke luar sana."Bukankah itu Rich Cullen? Jovanka berurusan dengan keluarga itu?"Sarah tak percaya, ternyata klien sahabatnya adalah Rich Cullen, salah satu CEO terkenal di kota itu. Bukan hal aneh jika Sarah mengenalnya, sebab beberapa kali Sarah ikut menghadiri pesta bersama orang tuanya dan bertemu dengan orang-orang kelas atas. Di luar, Jovanka mengajak Rich masuk ke mobil, seakan dia lah pemilik mobil itu. Dia bahkan membentak saat Rich tidak bergerak sama sekali."Tuan Rich, jika Anda tak masuk sekarang, aku akan pergi dengan mobil ini!" ancam Jovanka kemudian.Rich bergegas masuk ke bangku kemudi, entah kenapa gadis itu justru marah ketika dia berbiak hati datang menjemputnya."Ada yang masalah, Jovanka? Kau sepertinya tidak senang dengan kedatanganku."Maksudnya, Jovanka harus berter
Baca selengkapnya
60. Aku Menyukaimu, Jovanka.
Mimpi! Bahkan di dalam mimpi sekali pun, Jovanka tidak akan pernah berminat menjadi istri kedua pria itu. Dia mundur semakin jauh sampai punggungnya bersentuhan dengan tembok."Jovanka," panggil Rich, berdiri menyusul gadis itu. Dia berlutut sekali lagi, seperti yang dilakukan di vila tempo hari. "Aku menyukaimu, Jovanka, aku harap kau bisa menerima semua pemberianku."Jovanka membuat kepalanya menggeleng pertanda dia tak ingin mendengarkan apa pun. Pengakuan Rich yang tiba-tiba sungguh membuatnya tidak mampu berdiri dengan benar. Jovanka sampai terduduk di atas lantai restoran.Rich yang terkejut lantas berlari untuk menolongnya, tapi Jovanka membuat tangannya ke depan sebagai isyarat 'stop'."Jangan mendekat. Tolong... menjauh dariku," ucap Jovanka lemah.Sebelum mereka terikat perjanjian ini, Rich sudah menuduhnya mengincar pria itu. Ditambah lagi dengan semua tuduhan Cataline, bahkan sampai membuat Jovanka masuk Rumah Sakit saat itu. Pasangan suami istri itu adalah orang kejam ya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status