Semua Bab Ketika Target Jatuh Cinta Pada Pencuri: Bab 11 - Bab 20
31 Bab
11. Hah? hamil
Eoghan tertegun melihat Serena yang berdiri di depan kamarnya. Sesampainya di apartmentnya, Eoghan langsung pergi mandi. Begitu keluar kamar, Serena sudah berdiri dengan cantik di depan kamarnya.Serena mengenakan gaun biru langit yang lembut, terbuat dari kain satin yang ringan dan tergerai lembut. Gaun tersebut memiliki potongan yang sederhana namun anggun, dengan leher bulat dan tanpa lengan. Kulit lengannya yang bening terekspos dengan cantik. Pita sutra kecil yang membingkai pinggangnya, menonjolkan bentuk tubuhnya dengan anggun.Serena merias wajahnya dengan sempurna. Blush on merah muda yang segar di kulit putihnya. Matanya diberi eyeshadow natural, eyeliner tipis dan mascara hitam. Bibirnya dipoles menggoda."Bagaimana?" suara ceria Serena mengagetkan Eoghan."Ternyata kau lumayan bisa diandalkan," puji Eoghan ala kadarnya. 'Lumayan katanya? aku mencoba berias sejak jam dua tadi!'–Teriak batin Serena tidak terima mendapat pujian ala kadarnya.Mengabaikan tatapan mematikan dari
Baca selengkapnya
12. Akal Bulus Eoghan
Mengapa dirinya tiba tiba jadi hamil?Caroline dan Hunter menatap serius Serena, mereka menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut kecil Serena.Serena menunduk memberi hormat. "Maaf, saya akan diam saja di pojokkan."Mendengar jawaban absurd Serena, Eoghan memasang senyum di wajahnya dan merangkul bahu Serena. "Kalian membuatnya takut. Aku yang tergila gila kepadanya, menghamilinya dan memaksanya menikah. Jadi jangan menekannya," pinta Eoghan dengan tenang tanpa ngegas.Hunter menghela napas, putra dan istrinya sama sama memiliki sifat keras. Jika sudah berkeinginan sulit untuk digoyahkan. "Baiklah, aku akan menerimanya sebagai bagian dari keluarga Thornton jika dia memberikanku cucu."Tetapi Caroline tetap tidak merubah pendiriannya, "Sayang, Putraku seharusnya menikah dengan wanita terhormat," gerutu Caroline karena suaminya tidak bisa tetap teguh menolak Serena."Serena lulusan NYU, dan dulu bersekolah di SMA Stuybesan," ungkap Eoghan. "Tidakkah itu cukup?" tanyanya kemudian."A
Baca selengkapnya
13. Baru sehari sudah kangen
Eoghan memiliki meja kerja besar di ruangannya, tempat di mana banyak keputusan penting diambil. Di belakang meja, terdapat lukisan-lukisan seni modern yang elegan. Sorotan utamanya adalah jendela kaca besar yang memungkinkan cahaya matahari pagi masuk, memberikan pemandangan kota yang dinamis. Tirai minimalis di sisi-sisinya memungkinkan pengaturan cahaya. Dia menatap layar laptopnya dengan serius. Sofie, sekretaris pribadinya yang bertanggung jawab untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar dan terorganisir dengan baik, seperti biasa memberikan update terkait laporan-laporan terbaru.Dengan penuh perhatian, Sofie membaca laporan-laporan terbaru yang telah disiapkan sebelumnya. Dia menganalisis data dengan teliti dan menyajikan informasi yang relevan kepada Eoghan dengan jelas dan singkat.".... direncanakan ada pertemuan dengan dewan direksi pada pukul 10 pagi, di ruang konferensi lantai 12—,""Sofie, apakah kau percaya dengan karma?" sela Eoghan, menghentikan penjelasan So
Baca selengkapnya
14. salah paham
Karena tidak ingin membuang waktu, dengan sebuah taxi Serena segera pergi ke gedung VisionBS, kantor pusat perusahaan yang didirikan Eoghan. Dia bahkan tidak sempat untuk merubah penampilannya. Jadilah dia pergi dengan pakaian santai yang dikenakannya. Kaos putih longgar dan celana jeans biru yang nyaman. Rambutnya diikat messy bun yang kasual dengan beberapa helai lepas. Dengan sepatu sneakers putih dia siap melangkah masuk ke gedung VisionBS setelah turun dari taxi.Secara bersamaan, sebuah mobil mewah juga berhenti di belakang taxi yang ditumpangi Serena.Seorang wanita cantik bak model turun dari mobil mewah tersebut. Mia White tampil anggun dengan kardigan tweed broken white yang dipadu dengan rok lipit flowy warna senada, sepatu hak tinggi hitam yang elegan, dan tas Chanel hitam. Rambutnya terurai berkilau di setiap lekuknya.Begitu Mia berjalan dengan anggun, tiba tiba beberapa orang bergegas menyambutnya. Mereka bahkan menyingkirkan Serena yang hendak berjalan menuju pintu m
Baca selengkapnya
15. Professional Shopper
Eoghan merasakan desiran aneh dengan Serena. Dia berpikir itu adalah seperti ketertarikan karena majikan seperti dirinya sangat wajar menyukai pekerja yang tekun dengan pekerjaannya. Dan ingin mempertahankan pekerja tersebut menjadi orangnya.Dan Serena adalah seorang pekerja yang rajin itu.Tetapi...Mengapa dia sangat royal kepada Serena?Eoghan memperhatikan Serena yang sumringah menatap layar ponselnya. Bibir merah alami gadis itu kembali mengusiknya."Lalu... ada apa Tuan meminta saya datang ke sini?" tanya Serena dengan wajah ceria menghentikan pemikiran kotor Eoghan.Eoghan melirik ke arah meja kerjanya. Setumpuk dokumen ada di sana. "Ada hal penting, tapi, setelah aku menyelesaikan pekerjaanku," ucapnya sembari berjalan ke mejanya.Mendengar ucapan tak bertanggung-jawab Eoghan, Serena mendengus kesal, "Jika Tuan ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, mengapa meminta saya segera datang?""Duduklah dengan diam di sana!" perintah Eoghan. Memikirkan Serena yang mungkin meng
Baca selengkapnya
16. Yok buat anak
Serana makan dengan canggung karena Eoghan terus memperhatikannya. Dirinya kemudian dikejutkan oleh Eoghan yang tiba-tiba berpindah duduk ke sebelahnya. Mengabaikan Eoghan, Serena memilih tetap fokus menghabiskan makan siangnya. "Berhentilah menemui pria dari Elysium itu," kata Eoghan dengan membuat senyum lembut di wajahnya. Namun nada bicaranya terdengar seperti ancaman. Dengan jemarinya dia merapikan anak rambut Serena. Serena menelan ludah, membiarkan Eoghan memainkan rambutnya. Dia sudah menduga pria itu memiliki sisi yang menyeramkan di balik senyum dan gerakan lembutnya.Apakah yang dimaksud Eoghan adalah Ewan? Eoghan menyelidiki kehidupan pribadinya!"Saya hanya sebatas mengenalnya saat melamar pekerjaan di Elysium," elak Serena. "Itulah mengapa sangat penting menggunakan identitas lain sebagai istri Tuan, jadi kehidupan pribadi saya tidak akan mengganggu Tuan. Jangan khawatir, saya sudah cukup mahir merias wajah, saya jamin tidak ada yang akan mengenali saya."Eoghan me
Baca selengkapnya
17. Sekarat
"Pizza?""Maaf, tidak ada pasta," Eoghan meletakkan sekotak pizza di atas tempat tidur. Kedua matanya tidak lepas dari tubuh indah Serena yang memakai piyama sutra dengan potongan rendah di bagian depan menampilkan lekuk indah dadanya.Dia sengaja memilihkan pakaian itu untuk dipakai Serena. Dengan gentle dia juga memandikan Serena setelah pergulatan panas yang dilakukannya. Tidak berselera dengan pizza yang dibawa Eoghan, Serena kembali berbaring dan menutupi dirinya dengan selimut, "Saya ingin makan pasta seafood," pintanya memelas dari balik selimut.Eoghan mengerutkan keningnya, dan menarik selimut Serena hingga wajah gadis itu menyembul keluar. "Tidak ada layanan pesan antar untuk makanan seperti itu."Serena menatap Eoghan tajam, "jangan pedulikan saya yang sekarat ini, biarlah saya mati setelah dibuat hamil.""Kau tidak akan mati, Serena." "Siapa coba yang membuat saya jadi sakit begini?"Eoghan tersenyum canggung menatap hasil perbuatannya di kulit putih Serena, ada beberap
Baca selengkapnya
18
Keesokan paginya, Eoghan sangat bersemangat bangun pagi, terus mandi, tidak lupa menggosok gigi.Saat melewati tempat tidurnya, Eoghan tersenyum melihat tempat kejadian pekara pergulatannya dengan Serena.Dia pun bersenandung kecil melakukan aktivitas paginya. Membuat sarapan di dapurnya.Setelah selesai menghangatkan roti isi daging dan susu di microwave, dia melirik pintu kamar Serena."Dia belum bangun?" gumamnya.Karena Serena belum keluar kamar, Eoghan kembali membuat sesuatu. Dia harus terlihat sibuk di mata Serena.Piring yang tadinya hanya ada sepotong roti, kini telah dipenuhi oleh telur rebus, beberapa potongan buah buahan, sosis panggang, hingga pancake. Tetapi Serena masih belum keluar kamar.Eoghan menyerah untuk melanjutkan pencitraannya. Setelah bolos semalam siang, dia harus pergi bekerja pagi itu.***Drrrrttt! DrrrtttDengan segenap tenaganya Serena mencari-cari ponselnya."Hallo?" sapanya setelah menjawab panggilan teleponnya. Kedua kelopak matanya masih enggan te
Baca selengkapnya
19. Latihan
Orang tua Eoghan datang menawarkan dukungan kepada ayah Mia White yang ingin mencalonkan diri kembali menjadi gubernur, dengan syarat Mia White bersedia menikah dengan Eoghan.Awalnya dia menolak, tawaran yang menguntungkan ayahnya itu pastilah pria yang akan dinikahkan dengannya sangat buruk.Kenyataannya, pria itu tampan, bertubuh bagus, tidak ada alasan untuk menolaknya. Mia mulai mempertimbangkan tawaran Caroline dengan serius.Namun, ketika Mia mengetahui bahwa Eoghan telah memiliki istri, hatinya terasa hancur. Perasaannya berubah menjadi campuran antara kekecewaan dan kemarahan. Bagaimana mungkin orang tua Eoghan menawarkan pernikahan kepada Mia tanpa memberitahukannya bahwa pria itu sudah menikah?Mia menghubungi Caroline, "Hallo Bibi, hari ini aku bertemu dengan istrinya Eoghan."Ada keheningan sejenak di ujung saluran telepon sebelum Caroline menjawab dengan suara khawatir,["Kau bertemu dengan wanita itu? apa yang dia katakan?"]"Bibi tidak memberitahu ayahku tentang hal ini
Baca selengkapnya
19. Pergi Ke Pesta dengan Mesra
Eoghan duduk di ujung meja konferensi, wajahnya diterangi oleh cahaya samar dari layar proyektor yang memancarkan grafik dan angka-angka penting.Sementara tim perencanaan berdebat tentang strategi masa depan perusahaan, telepon Eoghan berdering dengan intensitas yang menyita perhatian semua orang. Matanya yang tajam menatap layar telepon. Dimitri Copper, nama teman baiknya muncul di layar.Eoghan mengangkat teleponnya dengan gerakan mantap, menunjukkan bahwa meskipun gangguan, ia masih memegang kendali penuh."Ada apa?" tanya Eoghan, suaranya tegas tanpa basa-basi.Dimitri terdengar gugup saat bertanya, ["Eoghan, ada rumor bahwa kau akan menghadiri pesta yang diadakan oleh Tim Cooker nanti malam. Apakah itu benar?"]Eoghan mengernyitkan kening, tidak terkesan. "Rumor itu benar," jawabnya singkat, tanpa banyak penjelasan.Dimitri terkejut mendengarnya. ["Aku tidak mengira kau akan menghadiri acara semacam itu."]Eoghan menyeringai tipis. "Terkadang kita harus membuat pengecualian, buk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status