Jeanet yang ketakutan bersandar di pelukan Farnley. Dengan suara lembut, ia menenangkannya hingga perlahan-lahan menjadi tenang.Menjelang dini hari, akhirnya Jeanet tertidur.Mungkin karena masih merasa takut, meskipun sudah tertidur, ia tetap menggenggam tangan Farnley erat-erat, tidak mau melepaskannya.Farnley hanya bisa tersenyum pasrah, namun hatinya terasa sangat lembut dan penuh kasih sayang. Ia menundukkan kepala, mengecup kening Jeanet dengan lembut, “Sekarang tahu aku baik, kan?”Setelah semalaman sibuk, ia pun merasa lelah. Ia memeluk Jeanet erat-erat, memejamkan mata, dan tertidur dengan tenang.Berbeda dengan Jeanet, Farnley memiliki jadwal tidur yang ketat dan disiplin.Meskipun semalam tidurnya tidak nyenyak, keesokan paginya ia tetap terbangun tepat waktu. Melihat wanita di pelukannya, ia dengan hati-hati memindahkannya, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, lalu bangun dari tempat tidur.Setelah selesai berolahraga pagi dan mandi, saat dia keluar dari kamar mandi,
Read more