Lahat ng Kabanata ng Pesona Istri Pengganti: Kabanata 11 - Kabanata 20

“Apa yang bapak pikirkan, apakah bapak memikirkan Vivian? “ tanya istrinya Pak Mun. “Tentu, Bu. Apa lagi setelah mendengar pengakuan Vivian dan ucapannya nyonya besar. Rasanya bapak sangat menyesal menikahkan Vivian dengan tuan muda, Vivian anak yang baik, dia rela kuliah sambil kerja demi tidak merepotkan kita, bapak pikir, menjadi pengganti nona Linda akan membuat hidupnya nyaman, tapi nyatanya… ? “ ucapan Pak Mun terhenti. Terlihat jelas penyesalan di wajahmu laki-laki tua yang menjadi nyaman dari Vivian itu. “Kalau ibu sih nyesel karena gak kebagian uang mahar Vivian. Ibu pikir akan ada uang apa kek yang bisa di kasih ke kita, eh nyatanya malah zonk. Dan ditambah penghinaan nyonya, untung bukan anak kita yang menggantikan. Kalau sampai anak kita, ibu gak tahu, bagaimana nasib anak kita yang gak pernah menyentuh cucian sama sekali, “ ujar istrinya pak Mun. “Hanya uang saja yang ibu pikirkan, aku akan bicarakan dengan tuan Rahadian nanti. Siapa tahu beliau bisa membantu agar

“Kau mau kemana?” tanya Mamanya Darryl ketika Vivian sudah rapi. “Kuliah, Ma, “ jawab Vivian. “Alah, kau sudah terlambat untuk kuliah. Biasanya kau sudah Wisuda dari dulu, “ ucapnya dengan nada merendahkan. “Lebih baik, sekarang kau buatkan aku minuman jus, udah panas tenggorokanku, dan… “Nona Vivian, mobilnya sudah siap. Tuan Rahadian meminta anda untuk tidak terlambat kuliah,” ucap Pak Sam, membuat nyonya Rahadian langsung terdiam. “Baik, Pak. Ma… Vivian berangkat dulu,” ucap Vivian seraya mengambil jangan mama mertuanya dan mencium punggung tangan itu tanpa izin. Seketika mata nyonya Rahadian membulat dengan sempurna. Namun ia hanya diam kala melihat Vivian sudah menjauh dan di ikuti oleh pak Sam.“Dasar, wanita sialan! Papa lagi, kenapa selalu membela anak itu. Isss… anakku lebih pantas mendapatkan wanita yang jauh lebih baik darinya. Ini dari Linda malah turun drastis. Gak bisa apa dapat yang jauh lebih atas dari Linda? Heran deh mama, bisa-bisanya cari pengganti yang udik k

“Baiklah, kalau begitu… Aku kembali ke kantor dulu. Nanti aku akan datang lagi, “ ucap Darryl pada Linda. “Janji? “ tanya Linda yang di anggukkan kepala oleh Darryl. Tentu Linda tersenyum bahagia melihat itu. Ia merasa tidak ada yang berubah dalam sikap Darryl. Mungkin pertanyaan Darryl waktu baru datang hanyalah pertanyaan tak sesuai dengan hatinya. Namun tanpa Linda ketahui, Darryl tentu akan terus menyelidiki hal itu. Karena Darryl percaya jika ayahnya sudah mengatakan hal seperti itu maka itu adalah kebenarannya. Kini Darryl tinggal mencari bukti yang nyata. “Hati-hati, sampaikan salamku pada om dan tante, “ ucap Linda. “Mereka pasti akan kemari, “ ucap Darryl. “Aku pasti akan menunggu mereka, “ ucap Linda yang dibalas senyuman oleh Darryl. Darryl dan Noah pun pergi meninggalkan kediaman Linda. “Loh, Nak Darryl sudah mau pergi? Kenapa cepat sekali? “ tanya mamanya Linda. “Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, Tante. Nanti pasti akan mampir lagi,” uc

Entah kenapa, malam ini Darryl tak bisa tidur nyenyak ia pjn bangkit dan berdiri di dekat jendela, membuka sedikit tirai membuat angin hanb berhembus masuk. Tak sadar itu membuat Vivian yang tertidur di sofa merasakan jauh lebih dingin dari biasanya. Semua yang terjadi hari ini seolah bermain di depan mata Darryl. Bayangan tentang papanya yang begitu marah dan bayangan dimana Linda berkata serta bayangan kebahagiaan Vivian ketika mengetahui Linda sadar. Darryl ingin bahagaia ketika Vivian mau minta pisah, namun tak bisa di pungkiri ada rasa tidak rela jika ia melepaskan Vivian begitu saja. Tanpa sadar, Darryl menatap ke arah Vivian, ia melihat wanita itu semakin meringkuk di atas sofa dengan selimut putih. Darryl melangkah mendekati Vivian tanpa menutup tirainya, seolah membiarkan angin itu terus berhembus. Darryl menatap wajah Vivian. "Hanya kamu satu-satunya wanita yang tidak suka denganku, Apakah wajahku dan hartaku tak mampu mengikatmu? Hanya kamu satu-satunya wanita y

“Ma, apakah Linda sudah cantik?” tanya Linda ketika sudah cantik dengan dandanannya. “Sempurna, anak mama sangat cantik. Maka yakin Darryl akan terpukau melihat penampilanmu saat ini sayang. Badan yang sempurna dan wajah jamb cantik, sungguh ciptaan Tuhan yang paling seksi, “ ucap mamanya Linda dengan penuh pujian. “Mama bisa saja memujiku. Aku akan membuat Darryl membuang wanita itu dan meyakinkan orang tuanya untuk kembali menikahiku. Tentunya dengan obat ini, semuanya akan berhasil, “ ucap Linda seraya menatap botol obat yang ada di tangannya. Sedangkan di sisi lain, Aldo memakai pakaian santai yang biasa dipakai ketika berlibur dengan Darryl, meskipun banyak pertanyaan dalam pikirannya, namun mendapatkan balasan pesan dari Darryl, membuat Aldo merasa lebih tenang. (Aku hanya ingin liburan seperti biasa kita lakukan dulu, Al. Karena seharian aku sibuk, makanya aku minta Noah untuk mengabarimu. Aku sudah bersiap ke Villa, di sana sudah ada orang-orangku yang menyiapkan makana