Saat kami tiba di Restoran Juanda, Tio tercengang. Dia tidak pernah menyangka bahwa dalam situasi seperti itu, kami berani datang ke Restoran Juanda.Tio berjalan mendekat dengan marah sambil menutup hidungnya dengan plester, "Apa yang kalian lakukan di sini?"Aku berkata sambil tersenyum, "Pak Tio memberi kami hadiah tadi, bukankah seharusnya kami membalasnya?"Kiki mengambil kotak di tangannya dan berkata, "Yah, hidangan ini disiapkan dengan saksama oleh kami. Kami membutuhkan banyak usaha."Tio menatap kotak makan di tangan kami dengan tatapan waspada. "Apa kalian sebaik itu? Menurutku, kalian nggak punya niat baik."Zudith juga berkata sambil tersenyum, "Meskipun kita nggak berniat baik, Pak Tio juga bukan orang baik. Kalau Pak Tio benar-benar ingin berbisnis, kamu seharusnya berbisnis dengan baik."Kata-kata Zudith memang sangat ampuh.Perkataannya membuat aku dan Kiki tertawa.Tio berkata dengan sangat marah, "Keluar. Kalian semua keluar, Restoran Juanda nggak menyambut kalian."
Read more