Qio Ren memiliki suasana hati yang sangat buruk. Liu Tong bukan hanya bawahan, melainkan juga temannya, dan kematian itu meninggalkan bara dendam di dalam dadanya. Wajahnya yang biasanya dingin kini semakin gelap, dipenuhi kebencian yang tak tertahan. Setiap tarikan napasnya seperti bara api yang siap menyala, dan matanya penuh dengan niat membunuh. “Xiao Tian, apa pun caranya, aku pasti akan membunuhmu!” Dengan gerakan tegas, Qio Ren mengeluarkan sebuah gulungan. Gulungan itu tampak usang, serat-serat kertasnya dipenuhi goresan samar yang menandakan umurnya yang panjang. Dari permukaan gulungan tersebut seolah terpancar hawa kuno, tenang namun menyimpan sesuatu yang tak bisa ditebak. Qio Ren menatap benda itu dengan wajah serius, kedua matanya menyipit, sorotnya menyala oleh tekad yang membara. “Mungkin kali ini kamu akan menjadi andalanku,” katanya pelan, suaranya seperti desis pisau yang menggores malam. Kalimat itu tidak sekadar ucapan, melainkan sumpah yang menekan udara sekita
Terakhir Diperbarui : 2025-09-15 Baca selengkapnya