Xiao Hu menunduk, tubuhnya membeku dalam sikap penuh hormat. Walaupun dia telah memanggilnya dengan sebutan Kakak, rasa segan dalam dirinya belum pudar. Kepalanya tetap tertunduk dalam, tak berani diangkat meski ruangan kini hanya diisi oleh mereka berdua.“Xiao Hu, apakah maksud kedatanganmu hanya untuk menyampaikan pesan kompetisi?” tanya Xiao Jian, suaranya datar namun menyimpan ketajaman yang tak bisa diabaikan.“Kakak, benar,” jawab Xiao Hu tanpa mengangkat pandangan. “Aku diperintahkan oleh Kakak, Xiao Qinyan, untuk memberitahu Kakak, bahwa tuan muda Xiao Tian sudah berada di Alam Langit Berbintang, dan ada kemungkinan dia akan mengikuti kompetisi ini. Jadi Kakak Xiao Qinyan menyuruhku agar Kakak kembali,” ucapnya, dengan nada penuh kehati-hatian.Alih-alih menjawab langsung, Xiao Jian mengalihkan pandangannya ke atas. Langit-langit istana yang semula tampak biasa kini seperti tidak ada batasnya. Pandangannya menembus jauh ke luar, melampaui cakrawala ruang dan waktu, seakan sel
Terakhir Diperbarui : 2025-05-22 Baca selengkapnya