Tok!Tok!Tok!Ketukan pintu itu terdengar jelas di tengah keheningan suasana kamarnya.Eva yang duduk selonjoran di tepian tempat tidur dengan ponsel di genggamannya seketika mendongakkan wajah. “Ini saya, Nyonya.”Eva mengenali pemilik suara itu, yang tak lain adalah Rosa, salah satu pelayan mereka. Perlahan, dia bangkit dan melangkah ke arah pintu, dan membukanya. Rosa berdiri di sana, dengan senyum hangat dan tangan tertaut di depan perutnya.“Maaf mengganggu, Nyonya,” ucapnya ramah. “Makan malam sudah siap. Tuan Henry sudah menunggu di meja makan.” Eva diam beberapa saat, lalu menjawab dengan datar, “Nanti saja, Rosa. Aku belum lapar.” Tangannya mulai menarik pintu dan menutupnya kembali.Tapi, Rosa memberanikan diri. “Nyonya ….”Eva mengurungkan niatnya, pintu tak sepenuhnya tertutup. Dia menatap Rosa dengan alis sedikit terangkat. Rosa kembali melanjutkan dengan berhati-hati saat memilih kata. “Maaf, Nyonya. Saya tahu ini bukan rana saya berbicara. Tapi, saya lihat, sedari
Last Updated : 2025-05-16 Read more