Bu Mala menatap putrinya dengan sorot mata penuh cinta. “Mama tahu, Sayang. Tapi Mama mohon, jangan abaikan kekhawatiran Mama. Kalau kamu mau kerja, Mama izinkan. Tapi biar Surya yang antar kamu. Gak ada motor-motoran, ya?” Nilam terdiam sejenak, menimbang-nimbang. Akhirnya ia mengangguk pelan. “Baiklah, Ma. Aku naik mobil aja. Tapi Mama juga harus janji… Jangan terlalu khawatir lagi, oke?” Bu Mala tersenyum kecil, meski air mata masih membasahi pipinya. “Mama janji…” Surya, yang mendengar percakapan itu, akhirnya menghembuskan napas lega. “Ayo, Mba Nilam. Kita berangkat sekarang,” ujarnya sambil membuka pintu mobil. Nilam mengangguk, lalu melangkah masuk ke dalam mobil. Sebelum menutup pintu, ia menatap ibunya sekali lagi. “Ma, aku sayang sama Mama. Jangan sedih lagi ya…” Bu Mala tersenyum, melambaikan tangan. “Hati-hati di jalan, Sayang…" *** "Sebenarnya Mama itu kenapa sih? Apa-apa selalu berlebihan. Gak pernah percaya sama aku, terus selalu overprotective. Aku kan udah b
Terakhir Diperbarui : 2025-01-09 Baca selengkapnya