Suara Tiffany tetap tegas dan serius seperti biasanya. Tangan Sean yang sedang menopang tubuhnya tiba-tiba terhenti dengan keras. Dia bahkan bisa membayangkan, wanita sekecil dan selemah Tiffany berpura-pura kuat. Penampilannya pasti sangat membuat orang merasa iba.Beberapa saat kemudian, suaranya yang dalam terdengar sedikit serak karena emosi, lalu dia berbicara dengan sungguh-sungguh, "Mulai sekarang, aku ada di sini. Jadi, kamu nggak perlu lagi berusaha sekeras itu.""Kamu adalah pahlawan bagi anak-anak, dan aku adalah pahlawan untukmu."Tiffany menyandarkan wajahnya ke punggung Sean dan mendengarkan detak jantungnya yang teratur."Hmm."Beberapa saat kemudian, dia menarik napas dalam-dalam, lalu memanggil dengan wajah memerah, "Sayang."Sean hampir kehilangan keseimbangan. Seluruh tubuhnya menegang secara tiba-tiba.Setelah beberapa saat, dia menurunkan Tiffany ke lantai. Melalui cahaya bulan, matanya menatap tajam pada Tiffany, "Kamu panggil apa barusan?""Sayang," jawab Tiffany
Read more