Malam telah jatuh. Langit hanya menampilkan bintang-bintang kecil, tertutup awan tipis yang menyapu perlahan. Tak ada angin. Hanya suara debu yang merayap di tanah kering, seperti bisikan lembut dunia yang menyimpan rahasia.Bingwen duduk di tempat yang sama. Pohon kecil yang mati kini tak lagi menemaninya. Tapi di sampingnya, kecambah baru itu tetap tumbuh, seolah tak peduli dengan dunia. Cahaya tipis dari batu giok kecokelatan masih mengendap di telapak tangannya, berdenyut pelan seperti nadi bumi.Ia tak tidur. Tak lapar. Tak haus.Entah kenapa, setelah keluar dari celah tanah itu, tubuhnya seperti diselaraskan. Energi mengalir dalam aliran-aliran halus, bukan dari kekuatan luar, tapi dari dalam dirinya sendiri.Namun, malam ini berbeda.Tanah di bawahnya terasa gelisah.Awalnya, hanya getaran kecil. Tapi kemudian, seperti langkah kaki. Berat. Perlahan. Tapi pasti.Bingwen membuka mata. Ia tak bergerak, hanya mendengarkan.Satu... dua... tiga langkah.Tanah bukan hanya berbicara pa
Terakhir Diperbarui : 2025-06-12 Baca selengkapnya