Semua Bab Aku yang Hebat Ditolak Nikah?: Bab 821 - Bab 830

Saat melihat sepasang mata yang jernih, Fandy yang pada awalnya ingin menipu Fitri malah mengakui semuanya."Benar, aku yang melakukannya."Fitri melambaikan tangannya tanpa mengatakan apa pun, maksud untuk meminta Fandy pergi sudah sangat jelas.Fandy sama sekali tidak bisa menebak isi pikiran wanita ini, dia juga tidak tahu apakah surat Helen berguna atau tidak.Entah kenapa Fandy merasa lebih lega, dia sudah melakukan apa yang harus dia lakukan, sedangkan niat baik yang tersisa sudah tidak penting lagi.Langit sudah gelap setelah Fandy kembali ke Kota Hira. Begitu membuka pintu, Fandy melihat Casella yang sedang mengenakan celemek berkata sambil tersenyum."Kamu sudah pulang? Ayo makan."Waktunya diatur sampai setepat ini, Fandy tidak ingin bertanya lagi karena dia memang sudah merasa lapar."Terima kasih."Fandy menyeka mulutnya setelah selesai makan, lalu meminta Casella untuk jangan mencuci piring terlebih dahulu, karena ada yang ingin dia katakan padanya."Kamu meninggalkan kehi

Setelah tiba di klinik, Fandy melihat seorang gadis berusia 17 atau 18 tahun sedang duduk di kursi dengan ketakutan, sedangkan Imelda sedang berusaha untuk berbicara dengannya.Pakaian gadis itu sangat sederhana dan terlihat sangat tertutup."Aku adalah Fandy, apakah kamu mencariku?"Fandy sama sekali tidak pernah bertemu dengan gadis ini, apalagi kakaknya?Setelah mendengar nama ini, gadis itu langsung berdiri dengan ketakutan."Ha ... halo, Kakak."Fandy berusaha membuat dirinya terlihat lebih ramah."Jangan takut, siapa nama kakakmu? Dia mengenalku?"Gadis itu terlihat ingin berbicara, tapi tidak bisa menyusun kata-katanya dengan tepat. Jadi gadis itu mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah video."Calon kakak ipar, Melly dan aku punya hubungan yang baik. Kalau dia mengalami kesulitan, aku harap Kakak bisa membantunya."Carista?Fandy sedikit tidak berdaya, dia tidak menyangka jika kakak yang dimaksud oleh gadis ini adalah Carista."Aku memang mengenal Carista. Katakan apa masalah

Almaz tersenyum sambil menunjuk dirinya sendiri."Kenapa? Apakah kamu menyukaiku atau mengenalku?"Setelah beberapa kali menarik napas dalam-dalam, Ibra memaksa dirinya untuk tersenyum sambil melambaikan tangannya."Maaf, aku salah orang."Fandy baru berkata setelah Almaz pergi."Apa yang terjadi? Apakah kamu benar-benar salah orang?"Sebelum ini Ibra menatap Almaz dengan ekspresi terkejut dan ketakutan, semua ini tidak masalah jika dia adalah orang bisa. Tapi Ibra adalah seseorang yang berada di Alam Pemisah Darah Tahap Sempurna. Tidak ada banyak orang yang bisa membuatnya berekspresi seperti itu.Setelah terdiam selama beberapa saat, Ibra baru berkata sambil menggertakkan giginya."50 tahun yang lalu, aku terluka dan kabur ke dalam hutan, lalu kebetulan lihat dua orang sedang bertarung. Tapi pertarungan ini langsung berakhir dalam sekejap mata, karena orang tua itu dibunuh oleh seorang pemuda."Fandy tersenyum setelah mendengar ini."Jangan-jangan kamu mau bilang kalau pemuda itu ada

Fandy mengambilnya dengan penuh semangat, tapi ternyata itu adalah buku medis."Nggak disangka Guru suka bermain rahasia?"Fandy benar-benar kesal, dia diam-diam mengutuk Master Medis di dalam hatinya."Kenapa buku ini nggak ada isinya?"Fandy sama sekali tidak melihat tulisan apa pun di dalam buku setelah membukanya."Guru bilang kamu baru bisa membacanya setelah meneteskan darahmu."Fandy semakin bersemangat setelah mendengar ini. Ini adalah benda yang bagus jika baru bisa dibaca setelah diteteskan dengan darah.Tidak lama kemudian, buku ini langsung memasuki tubuh Fandy seperti terompet kecil itu.Fandy tenggelam dalam pikirannya saat membaca buku itu sampai tidak mendengar ucapan Gina."Kakak akan pijat kakimu, dulu kamu sangat suka aku memijat kakimu."Entah sudah berapa lama waktu berlalu, Fandy yang merasakan sesuatu langsung membuka kedua matanya. Dia melihat wajah Gina yang sudah memerah, sedangkan kedua tangannya diletakkan di suatu tempat."Kak Gina, bukankah kamu mau pijat

Sekte Langit Hebat?Fandy mengerutkan kening dan ekspresi inilah yang membuat Rupert yang ketakutan mendapatkan kegembiraannya kembali."Haha! Benar sekali, kakakku adalah selir Ketua Sekte Langit Hebat. Kalau kamu berani menyakitiku, nggak cuma kamu, tapi seluruh keluarga dan temanmu akan mati! Kamu juga seorang seniman bela diri, jadi pasti tahu apa yang diwakili oleh Sekte Langit Hebat sebagai sekte nomor satu di Negara Limas."Awalnya Kento yang berlutut di sana mengira semuanya akan selesai dengan munculnya Fandy, tetapi tidak disangka ternyata ada Sekte Langit Hebat sebagai pendukung besar Rupert.Kalau sudah seperti ini, apa yang bisa Fandy lakukan?"Kalau Sekte Langit Hebat benar-benar ingin melindungi makhluk sepertimu, sekte itu nggak perlu ada lagi."Setelah beberapa jarum perak ditusukkan, Fandy melemparkan Rupert ke lantai sebelum mengangkat Melly yang ketakutan dan juga menusukkan jarum perak ke tubuh. Gadis itu pun langsung tertidur.Jarum yang ditusukkan ini akan membua