Setelah beberapa hari penuh emosi dan kejutan, Ruby dan Julian akhirnya kembali ke rutinitas mereka di kantor. Meskipun Ruby berusaha bekerja seperti biasa, Julian tidak bisa menahan diri untuk terus memperhatikannya.Saat mereka tiba di kantor, Julian berjalan di samping Ruby dengan ekspresi protektif yang jelas. “Kau yakin tidak mau aku membawakan tasmu?” tanyanya, melirik tas kerja Ruby yang tidak terlalu besar.Ruby mendesah. “Jul, aku masih bisa membawa tasku sendiri. Aku hamil, bukan sakit.”Julian terkekeh. “Baiklah, baiklah. Tapi kalau kau butuh sesuatu, beri tahu aku, oke?”Ruby memutar matanya sambil tersenyum. “Iya, Tuan Protektif.”Begitu mereka masuk ke kantor, beberapa rekan kerja mereka langsung menyapa. Beberapa orang tampak menyadari sesuatu yang berbeda dari Ruby, tetapi tidak ada yang bertanya langsung.Saat Ruby sedang fokus membaca laporan di mejanya, Julian muncul dengan secangkir teh hangat.“Kau tidak minum kopi lagi, jadi aku bawakan teh,” katanya sambil melet
Terakhir Diperbarui : 2025-04-23 Baca selengkapnya