Udara pagi masih basah. Embun menempel di ujung rumput, dan cahaya matahari menyelinap lembut di antara dahan pohon, melukis siluet tenang di halaman megah kediaman Ariana.Di tengah barisan marmer yang mengilap, Andrew berdiri tegap, menghadap deretan staf rumah tangga yang sudah berkumpul rapi.Diego berdiri di antara mereka, canggung. Kemejanya bersih, tapi tangan di belakang punggungnya tak henti bergulir gelisah. Bukan karena dingin pagi, tapi karena sesuatu yang lebih dalam, keraguan yang belum bisa ia jinakkan.Semalam, Andrew memanggilnya secara pribadi. Satu kalimat yang diucapkan pria itu masih terngiang jelas: “Besok pagi, semua akan tahu posisi barumu sebagai asisten pribadi Nyonya Ariana.”Diego nyaris tak bisa tidur sejak itu.Matanya kini melirik ke arah Jorge, teman lamanya yang merekomendasikan pekerjaan ini. Tatapan Jorge tajam, bukan marah, tapi menyelidik.Mereka sempat saling bertukar pandang, dan itu cukup untuk Jorge membaca ketegangan Diego.“Ada apa, bro?” bisi
Huling Na-update : 2024-11-23 Magbasa pa