Suasana restoran yang semula tenang berubah begitu Juan menarik kursi dari meja di sebelahnya dan tanpa izin menggesernya hingga dekat dengan Ariana. Dengan percaya diri yang berlebihan, dia duduk, menyilangkan kakinya, dan menatap Ariana dengan tatapan familiar—tatapan seorang pria yang merasa memiliki segalanya.Diego, yang sedari tadi sudah merasa tidak nyaman, hendak membuka mulut. “Tuan, apa yang kamu la—”Namun, sebelum kalimatnya selesai, Juan mengangkat tangan, menghentikannya dengan tatapan tajam penuh penghinaan.“Diam.” Suaranya tegas dan menusuk. “Aku sudah tahu siapa kamu, hanya seorang asisten pribadi Ariana.” Senyuman sinisnya merekah, lalu dia melanjutkan, “Kamu seharusnya tahu diri. Uang yang membayar gaji kamu itu berasal dari hasil jerih payah ayahku.”Mata Diego menyipit. Tangannya mengepal di atas paha, bersiap untuk membalas. Namun, Ariana lebih dulu memberi isyarat dengan meletakkan tangannya di atas punggung tangannya, seolah meminta Diego untuk menahan diri.D
Terakhir Diperbarui : 2025-04-02 Baca selengkapnya