Terjerat Cinta Majikan Seksi

Terjerat Cinta Majikan Seksi

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Oleh:  VILNOCTEOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
47Bab
848Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Dunia Diego runtuh saat mendapatkan penolakan yang tak terduga dari wanita yang ia cintai, “Aku bersamamu karena aku hanya tertarik dengan ketampananmu. Aku tidak pernah berpikir untuk menjalin hubungan serius denganmu bahkan sampai ke jenjang pernikahan, kamu tak punya masa depan, Diego!” Menghanyutkan dirinya dengan pekerjaan di kota baru, mempertemukan Diego dengan majikan perempuannya yang begitu sempurna-Ariana. Pertemuan yang akan mengubah nasib Diego, ke tingkat yang tidak pernah ia bisa bayangkan sebelumnya. Bagaimanakah takdir antara Diego dan majikan seksinya itu?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1 Kenyataan Pahit

Diego Martin duduk dengan tenang di sebuah kafe kecil di Madrid, di tangannya, dia memegang sebuah kotak kecil yang dibungkus dengan kertas berwarna emas.

Senyumnya mengembang saat dia menatap kotak itu, kotak berisikan cincin yang dia beli dengan hasil jerih payahnya selama bekerja. Cincin yang akan menjadi simbol dari cinta dan komitmennya kepada Valentinakekasihnya.

Pria berparas tampan itu berniat melamar Valentina. Wanita cantik yang telah menjalin hubungan dengannya selama satu tahun terakhir, tanpa memedulikan statusnya sebagai tukang bersih-bersih.

Menurut Diego, Valentina adalah wanita langka—wanita cantik yang memiliki senyuman yang begitu indah dan hati yang luas.

Suasana di kafe itu ramai, suara tawa dan percakapan mengisi udara. Namun, pikiran Diego sepenuhnya terfokus pada momen yang akan datang. Pintu kafe terbuka, dan hatinya berdegup kencang saat melihat sosok yang dinantikannya.

Valentina muncul di ambang pintu, dengan senyum ceria di wajahnya, memancarkan cahaya yang membuat hati Diego hangat.

“Diego!” panggil Valentina, suaranya lembut dengan raut wajah berbinar-binar menyapanya, bahkan senyuman itu semakin lebar ketika matanya bertemu dengan mata Diego.

Dengan langkah pelan, dia menghampiri Diego, setiap gerakannya seolah dipenuhi dengan keanggunan.

Diego segera berdiri, menarik kursi kosong di depannya, mempersilakan Valentina untuk duduk. “Silakan, sayang, suaranya bergetar sedikit grogi.

Valentina tersenyum lembut, mengucapkan terima kasih sebelum duduk. Mata Diego tidak bisa lepas dari wajahnya, begitu cantik dan anggun, dia adalah segalanya bagi Diego.

Setelah Valentina duduk, Diego mengambil napas dalam-dalam, memanggil pelayan dan kembali ke tempatnya.

“Kami akan memesan makanan,” katanya, berusaha menjaga suaranya tetap tenang meski jantungnya saat ini berdebar cepat saat pelayan tiba.

Pelayan yang datang segera mencatat pesanan mereka. Diego memilih hidangan sederhana, tidak ingin membebani dirinya dengan hal-hal mewah. Dia tahu bahwa Valentina akan menghargai kesederhanaan itu. Sementara pelayan itu pergi, Diego kembali menatap Valentina.

“Bagaimana harimu, sayang?” tanya Diego, senyumnya tak pernah pudar.

“Baik, aku baru saja menyelesaikan proyek di kantor. Bagaimana denganmu?” jawab Valentina dengan suara ceria, matanya berbinar.

 “Aku sangat baik. Sebenarnya, aku ada sesuatu untukmu, sayang,” ucapnya, lalu memberikan kotak kecil di tangan Valentina.

“Wow...” gumam Valentina bahagia saat membuka kotak kecil itu, sebuah cincin yang indah dengan perhiasan kecil di tengahnya, matanya membulat dalam kekaguman yang seketika berubah menjadi keraguan. Valentina seketika menyadari sesuatu.

Sedangkan Diego tersenyum puas, melihat raut wajah bahagia dari Valentina dan ya, itu hanya sesaat. Senyumannya meredup melihat perubahan pada wajah Valentina.

Di depannya, Valentina menarik napas kasar, mengatur ulang emosi yang melanda dirinya. Tatapan wanita cantik itu, yang semula hangat kini berubah dingin.

“Ada apa, sayang?” tanya Diego, suaranya lembut, “Apa dia tidak suka dengan cincinnya?” tebak Diego dalam hati.

Valentina melipat kedua tangannya, bersandar di kursi dengan ekspresi yang tidak bersahabat. Dia tampak jauh dari sosok ceria yang biasanya menghiasi harinya.

“Diego, sepertinya kamu salah paham,” katanya pelan, tetapi dengan nada yang menekankan ketegasan.

 “Maksudnya?” Diego bingung, tidak bisa mencerna makna di balik kata-kata Valentina.

Valentina menatapnya dengan tatapan yang tajam. “Aku bersamamu karena aku hanya tertarik dengan ketampananmu. Aku tidak pernah berpikir untuk menjalin hubungan serius denganmu bahkan sampai ke jenjang pernikahan,” jelasnya dengan nada datar.

Diego tertegun, hatinya seolah terjatuh ke dasar jurang. Tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh kekasihnya. Berpikir jika Valentina sedang bercanda.

Tangannya sedikit gemetar dengan senyum canggung saat dia kembali mengonfirmasi ucapan Valentina, “Sayang, k-kamu bercanda, kan?”

Bukannya menjawab, Valentina hanya menatapnya tanpa ekspresi. Tiba-tiba, wanita itu bangkit dari duduknya, sembari meraih tas kecilnya yang terletak di meja. “Nanti kita akan bicarakan lagi, karena aku harus ke toilet dulu,” ucap Valentina, suaranya datar.

“I-Iya,” jawab Diego, suasana mendadak canggung.

Begitu Diego menjawab, Valentina pun  wanita itu melangkah dengan cepat menuju bagian belakang kafe, meninggalkan Diego yang masih tertegun. Diego terus memperhatikan Valentina sampai sosoknya berbelok ke arah toilet, dia menggelengkan kepalanya cepat, berusaha mengusir bayangan raut wajah Valentina tadi, yang berubah cepat setelah ia mengutarakan niatnya mempersunting sang kekasih.

 Tanpa sadar, Diego meraih cincin yang tergeletak di atas meja, menatapnya dengan senyuman yang kini terasa hampa.

Sudah lebih dari sepuluh menit sejak Valentina pergi ke toilet, hingga Diego yang tadinya duduk sambil menyantap hidangan yang sudah dipesan pesan, kini tak tersentuh lagi.

Sesekali, matanya melirik ke arah pintu toilet, menanti Valentina kembali. Namun, wanita itu tetap tak terlihat

"Kenapa Valentina belum kembali juga? Apa dia sakit?" pikir Valentina sambil mengetuk-ngetukkan jarinya ke atas meja.

Merasa khawatir terjadi sesuatu kepada Valentina, Diego pun bergegas ke arah toilet wanita. Di depan pintu, ia berhenti sejenak, menyadari jika ia tidak bisa sembarangan masuk ke dalam.

Ketika seorang petugas kebersihan kafe melintas, Diego pun menghentikannya.

"Maaf, kekasihku tadi masuk ke toilet, tapi belum kembali. Bisakah tolong bantu aku mengecek ke dalam? Dia mengenakan dress berwarna merah marun, aku khawatir terjadi sesuatu padanya," pinta Diego.

Petugas itu mengangguk dan segera masuk ke toilet. Diego berdiri di luar dengan gelisah, menggigiti bibir bawahnya, mencoba menekan perasaan takut dan khawatirnya

Ting!

Tiba-tiba, bunyi notifikasi pesan masuk terdengar di ponselnya. Ia meraih ponselnya, dan seketika terkejut melihat pesan yang dikirim oleh nomor yang amat dia kenal. Sebuah pesan yang seakan membuat dunianya runtuh detik itu juga.

[Diego, maaf, aku pergi duluan. Aku jijik melihat cincin murahan pemberianmu. Kamu itu hanya tukang bersih-bersih, dan tak masa depan, Diego. Jangan pernah bermimpi lebih dengan pekerjaan rendahanmu itu. Lagipula, bulan depan, aku akan menikah dengan Javier Torres. Dibanding kamu, pria itu lebih bisa menjamin masa depanku.]

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
47 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status