Sore hari setelah dari siang sibuk menyusui Noah, Tania menuruni tangga. Rumah terasa sepi. Ia memangku Noah dan akan makan lebih dulu dari yang lain, karena sudah lapar lagi. Mama benar, busui selalu lapar. “Non, den Noah biar mbok yang pegang.” Mbok Dar membawa Noah dari pangkuan Tania. “Terima kasih, mbok. Mama kemana?” “Ibu pergi arisan, non, di ujung komplek.” Tania menyiuk nasi dan lauk yang sudah disiapkan di meja. “Oyah, non, tadi den Adrian bilang akan ada baby sitter yang akan datang kesini untuk menemui non.” “Kenapa harus menemui saya? Dia tidak langsung bekerja?” “Katanya takut non tidak cocok dengan baby sitternya. Jadi den Adrian membawa tiga kandidat.” Tania berhenti mengunyah, “Tadi dia pulang?” “Iya, non. Tapi katanya gak mau ganggu non Tania yang lagi tidur.” “Saya gak tidur.” tutur Tania. Ia sedikit kecewa Adrian tak menghampirinya ke kamar. “Oyah, non, bodyguard yang di depan itu—harus kita kasih makan?” Tania melotot, “Mbok gak memberi mer
Last Updated : 2025-01-14 Read more