Berbagi Suami

Berbagi Suami

last updateHuling Na-update : 2025-01-20
By:  Rahmani RimaKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 Mga Ratings. 4 Rebyu
105Mga Kabanata
2.3Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Tania mabuk berat karena patah hati. Ia tidak sadar merelakan tubuhnya pada lelaki asing, dimana ketika bangun, ia tak mengingat wajahnya sama sekali. Tak lama ia hamil. Meski sudah menyembunyikan hasil tespek, orang tuanya tetap tahu dan memintanya segera menikah untuk menghindari malu. Hingga tanpa persetujuannya, Tania di nikahkan paksa dengan Adrian Kiehl, seorang pengusaha kaya raya yang sudah memiliki istri, namun belum mempunyai keturunan karena ia mengalami Infertilitas. Apakah Tania akan bahagia menjadi istri kedua lelaki yang tak dicintainya? Apa saja cara yang ia lakukan untuk mencari orang yang sudah merenggut masa depannya?

view more

Kabanata 1

1. Pria Asing di Bar

1 bulan sebelumnya...

"Kamu akan mati, Romi!" teriak Tania dengan suara kencang mengalahkan musik. Beberapa pengunjung menoleh risih.

Pekerja bar perempuan yang melayani Tania sedikit takut. Bodyguard yang berjaga terus melirik ke arah mereka, siap mengambil tindakan karena sedari tadi Tania terus bicara dan khawatir mengganggu yang lain.

"Mati? Siapa yang akan mati?" pria yang baru datang itu duduk disebelah Tania. Tangannya mengangkat, "Pesanan seperti biasa."

Pekerja bar yang berdiri memantau Tania mengangguk. Ia tentu tahu pesanan pelanggan setianya.

"Silakan, pak."

Pria itu meneguk air haram pesanannya dengan ringan. Wajahnya tak berubah masam. Ia sudah terlalu sering minum, sehingga terasa seperti air mineral dimulutnya.

"Kamu datang sendiri?"

Tania bergeming. Ia asyik sendiri dengan gelasnya yang tinggal setengah minuman.

"Aku bisa menemani kamu dan—”

Tania melirik sekilas, "Saya tidak bicara dengan orang asing."

Pria itu manggut-manggut. Ia menjulurkan tangannya, "Maka dari itu, kenalkan, saya—”

Tania menepak tangan itu kasar, "Dengar, semua laki-laki itu brengsek. Romi saja kekasihku yang katanya sangat mencintaiku, malah selingkuh dengan sekretarisnya. Apalagi kamu orang asing yang tidak ku tahu asal-usulnya."

Pria itu tersenyum, "Kalau begitu kamu salah. Saya bukan laki-laki seperti itu. Saya setia pada pasangan meskipun—”

Tania bangkit dari kursi. Ia berjalan sempoyongan tak tentu arah, "Tidak ada yang bertanya. Mbak, sudah saya bayar tadi. Ambil saja kembaliannya."

"Hei, kamu mau kemana?"

"Pulang."

Pria itu menahan lengan Tania, "Biar saya antarkan."

Tania menatap pria itu acuh tak acuh. Lengannya mendorong pelan tubuhnya, "Saya tidak butuh bantuan anda."

Tania menjauhi area meja bar. Ia berjalan sempoyongan mengikuti arah. Sejujurnya ia lupa kemana jalan keluar, ditambah lampu disko mengganggu penglihatannya yang tiba-tiba memburuk efek minuman haram itu.

“Sial! Lampunya sangat mengganggu.”

Masih setengah sadar, Tania berjalan sambil merogoh remot mobilnya di tas. Sudah dicari beberapa kali, remot itu tak pernah terjamah oleh tangannya. Ia pun terpaksa berjongkok di pojok ruangan.

Suara langkah kaki terdengar, "Mana remot mobilnya, biar saya antarkan pulang." pria itu berdiri dihadapan Tania, sengaja agar Tania tak punya pilihan untuk pergi.

Tania menggeleng, "Aku bisa pulang sendiri."

"Saya sebenarnya tidak begini, tapi pekerja bar memaksa saya membantu anda. Dia pasti khawatir karena punya kakak perempuan seusia anda Jadi izinkan saya bantu."

Tania berdiri mendorong tubuh pria itu, "Aku bilang bisa sendiri."

Pria itu membiarkan Tania berjalan ke depan. Ia ingin tahu sejauh apa perempuan keras kepala yang baru dikenalnya mampu melakukan semuanya sendiri.

Di parkiran, Tania malah terduduk lemas disamping mobil miliknya. Ia tak lagi merogoh tas tangannya untuk mencari remot mobil.

Pria itu bergerak mendekati, "Sudah ku bilang aku bantu."

Tak ada jawaban. Tania langsung hilang kesadaran karena tubuhnya tidak biasa menerima hampir tiga botol minuman yang sama sekali tak pernah disentuhnya selama 27 tahun hidup.

"Mbak?" pria itu berusaha membangunkan Tania dengan menepuk kedua sisi pipinya.

Mata Tania mengerjap. Pandangannya terasa berputar. Lampu diskotek sudah tak lagi menggangggu penglihatannya, tapi ia tetap tidak bisa melihat dengan jelas.

Pria berbadan jangkung itu merundukkan badan dihadapannya yang terkulai lemas. Wajahnya terlihat seperti Romi.

“Rom?”

“Hm? Mbak panggil saya—Romi?”

Tania berusaha bangkit dibantu pria itu. Ia melirik tamu yang baru datang, juga dua penjaga diskotek berbadan besar. Seketika wajah mereka berubah menjadi seperti Romi semua.

Tania menggelengkan kepala untuk mendapatkan kesadarannya, tapi yang terjadi malah badannya ambruk hingga harus dipangku pria asing yang sedari tadi mengganggunya.

Kini kesadaran Tania tak sepenuhnya hilang. Ia hanya merasakan kantuk yang teramat sehingga pasrah ketika tubuhnya dibawa kembali masuk ke dalam sebuah ruangan di diskotek.

Ketika tubuhnya diturunkan ke ranjang, Tania memegangi pipi pria yang membawanya, "Romi, aku sayang padamu, kamu tahu itu ‘kan?"

Pria itu menahan nafasnya ketika jaraknya dengan wajah Tania sangat dekat. Ia bahkan bisa merasakan hembusan nafas Tania yang bau alkohol bercampur dengan aroma Berry dari lipstik nude itu.

"Rom, apa yang harus aku lakukan untukmu? Kita akan tunangan satu bulan lagi, tapi kamu malah selingkuh. Apa kurangku?"

Pria itu tersenyum, "Mbak, saya bukan Romi."

Tania menaruh jari telunjuk dibibir pria itu, "Sssst. Kalau alasan kamu selingkuh dariku karena aku tak pernah memberikan tubuhku, maka lakukanlah sekarang."

"Hm?" mata pria itu membulat kaget.

Tania membuka satu persatu kancing blouse kerjanya, "Lakukan seperti yang kamu mau, Rom. Asal jangan pernah tinggalkan aku."

Pria itu meneguk ludahnya lagi ketika mata elangnya menatap dua aset Tania yang menyembul indah.

Tania mengambil kedua tangan pria itu dan menuntunnya untuk melakukan pemanasan, "Lakukanlah, Rom."

Mata pria itu fokus menatap dua benda yang tak pernah ia bayangkan akan ada sedekat ini dari pandangannya.

"Rom...." suara lenguhan Tania tak bisa membohongi. Sesuatu dibawah sana mendesak keluar tidak tahan, "Aku percaya kamu bisa membuatku suka dengan apapun yang kamu lakukan."

Pria itu menutup matanya.

“Sayang... aku cuma mau kamu malam ini.”

Pria itu bergerak membuka kancing kemejanya. Mumpung ada kesempatan, ia melumat bibir Tania dengan liar, dan semua terjadi seperti pinta Tania.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Ai Hendayani
meskipun bukan komedi sy akan coba baca. ayo mbak bikin yg komedi LG. sy suka sekali buku2 mbak yg bikin ketawa dan lupa waktu semangat yah ...
2025-02-07 11:18:46
1
user avatar
Jwsh Dating
ditunggu update lg nya ya thor,ceritanya seru bgt
2025-01-09 21:27:27
1
user avatar
Csm2 Grup
cerita nya bagus tulisan nya enak di baca jalan cerita nya seruuuu
2025-01-09 19:20:18
1
user avatar
Tuti Awaliyah
sangat menarik, ceritanya bikin penasaran dan ga sabar nungguin kelanjutannya, semangat trs ya thor
2024-12-20 19:38:34
1
105 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status