All Chapters of Pewaris Naga Majapahit: Chapter 221 - Chapter 230

Bab 221. MENUJU KOTA NEW YORK “Betul Mr, mohon maaf jika saya mengganggu waktu anda. Saya hanya ingin mengabarkan kalau tiga hari lagi akan ada rapat pemegang saham di perusahan yang ada di kota New York, apakah Mr bisa hadir untuk mengikuti acara ini?” “Rapat pemegang saham?” kata Jaka Kelud lagi seakan tidak percaya kalau dia harus mengikuti rapat pemegang saham dari salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia. “Iya Mr, perusahaan sudah mengirimkan tiket pesawat untuk perjalanan anda ke kota New York, sesuai alamat yang sudah anda perbaharui pada data pemilik saham.” “Baiklah, saya akan datang setelah tiket itu datang.” “Terimakasih Mr, kami sangat menantikan kehadiran anda di perusahaan.” Setelah mengucapkan terimakasih CEO Everest Oil Corp langsung mematikan panggilan telepon. Jaka Kelud yang memang senang mempelajari berbagai bahasa yang ada di dunia ini secara otodidak sejak di bangku SMP sehingga dia tidak kesulitan menanggapi pembicaraa

Bab 223. DI KOTA NEW YORK Akhirnya mobil yang menjemput Jaka Kelud sampai di hotel bintang lima, yang sudah diatur perusahaan sebagai tempat dia istirahat. “Mr Jaka Kelud, selamat datang di kota New York dan selamat beristirahat. Besok saya akan menjemput anda pukul sepuluh pagi,” kata John Raymond sambil membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat sebelum meninggalkan Jaka kelud di depan meja resepsionis. Jaka Kelud menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, mendapat penghormatan dari John Raymond. Dengan di antara Girl Room, Jaka Kelud di antar ke lantai dua puluh tempat kamarnya berada. Di dalam kamarnya, Jaka Kelud menatap kota New York dari balik kaca jendela besar dengan tatapan kagum. Begitu banyak gedung-gedung pencakar langit menghiasi kota New York, sejauh mata memandang. Jaka Kelud segera membersihkan diri setelah memandangi pemandangan kota New York dari lantai dua puluh. Dengan memakai pakaian bersih, Jaka kelud keluar dari kama

Bab 225. LORONG DI KOMPLEK KELAS BAWAH “Jadilah, kun fayakun. Apapun yang sesat kembalilah kepada kebaikan, kesalahan kembalilah ke kebenaran wahai anak manusia, bertanggung jawablah atas apa yang telah kamu lakukan.” Sebuah cahaya putih melesat dengan ke kepala pria kulit putih kekasih wanita cantik itu, dari mulut Jaka Kelud setelah dia membaca mantra Ajian Peluluh Jiwa dan memerintahkan jiwa pria kulit putih itu untuk menuruti apa perintahnya. Cahaya putih itu begitu kecil seperti sebuah asap atau embun yang melesat secepat peluru memasuki kening pria kulit putih yang sedang di penuhi emosi, karena dimintai pertanggung jawaban untuk menikahi wanita cantik itu. Begitu cahaya putih itu memasuki keningnya, untuk sesaat pria berkulit putih itu terbengong seperti orang bodoh. Ini adalah situasi yang normal, karena otaknya sedang di refresh oleh Ajian Peluluh Jiwa yang dimasukkan Jaka kelud ke otaknya. Ajian Peluluh Jiwa itu membuat alam pikiran pria kul

Bab 227. GENG KALAJENGKING MERAH KOTA NEW YORK Tubuhnya dipenuhi dengan tato yang membuat penampilannya sangat mengerikan, apalagi dengan tato Kalajengking merah di punggung tangannya, sebagai pertanda kalau mereka berasal dari geng Kalajengking penguasa dunia bawah tanah di wilayah ini. Meskipun mereka hanya anggota kelas bawah, akan tetapi kekejaman mereka tidak bisa diragukan lagi. Mereka merupakan momok bagi warga miskin di kota New York, warga sangat berhati-hati jika pulang malam, karena semua orang tahu akan kekejaman anggota geng Kalajengking merah ini. “Kalian tidak perlu tahu siapa saya. Yang pasti apa yang sedang kalian lakukan kepada wanita ini?” balas Jaka Kelud sambil menatap pria di depannya dengan tatapan tajam. “Kurang ajar, sepertinya kamu ini orang asing yang sedang mencari kematiannya sendiri. Saya peringatkan, cepat tinggalkan wanita ini atau kamu ingin merasakan tinju teman-temanku.” “Mr tolong saya….” wanita itu memegangi tangan J

Bab 229. BERHADAPAN DENGAN DON KING Seorang pria dengan kalung emas besar menggantung di lehernya, dan sebatang cerutu menghiasi bibirnya keluar dari dalam mobil Limosin yang memimpin lima mobil van besar menghadang langkah Jaka Kelud. Kemudian puluhan pria kekar dengan pakaian rapi juga ikut keluar dari lima mobil van yang mengiringi Limosin itu. Sekarang puluhan pria kekar dengan pakaian rapi, seketika mengepung Jaka kelud. Pada saat itu juga Aston, si preman tinggi pemimpin para preman yang baru saja di beri pelajaran oleh Jaka Kelud berlari mendekat kearah pria dengan kalung emas besar dan cerutu di mulutnya. “Tuan Don King… untung anda segera datang. Lihatlah pria ini, dia sudah menghajar semua anak buahku,” kata Aston sambil menundukkan wajahnya di depan pria itu dengan ekspresi ketakutan. Plak….Bukannya menjawab sapaan dari Aston, sebuah tamparan malah mengenai wajahnya. “Dasar orang lemah, apa saja yang kamu lakukan selama ini? Hanya me