Lelakinya Amira yang katanya sudah landing pesawat dari Singapura, nyatanya belum muncul-muncul juga. Sambil tidak sabar menunggu, Dimas pergi ke toilet untuk buang air kecil dan membasuh mukanya yang dia rasa jadi suntuk. Namun, percakapan dengan suara kecil di seberang depan pintu toilet mencuri perhatiannya. Dimas pura-pura menghampiri wastafel diluar toilet untuk membasuh tangan dengan lama. “Sabtu besok, bawa dia ke kamar yang akan kukirim padamu.” Suara lelaki yang Dimas merasa seperti tidak asing. “Siap, Engku Zayn!” Dimas terkejut, tetapi terus terlihat membasuh tangan dengan fokus. Engku Zayn…? Zayn yang menipu Amira kah? Bukankah sudah dibawa polisi saat di Indonesia hari itu? Namun, suaranya memang tidak asing. Lalu siapa yang dimaksud agar dibawa ke kamar? Dimas coba bergeser ke wastafel satu lagi yang ada kaca dan mesin pengering tangan. Pucuk dicinta bulan pun tiba, dua sosok terpantul pada kaca. Zayn…! Meski baru bertemu satu kali, yakin jika lelaki itu memang
Last Updated : 2025-06-26 Read more