Kebingungan yang dia rasa, makin membuatnya hilang selera. Meskipun Juan sudah berusaha membujuknya, Intana tidak mau makan juga. “Sebetulnya kalau hamil dan tidak mabok, makan yang banyak saja, Intana. Kan kamu makan untuk dua orang. Kamu dan embrio....” Juan membujuk kesekian kali dengan canda. “Nanti saja ya, Mas, aku makannya agak nantian, biar aku angetin juga .” Intana sambil tersenyum, berusaha untuk tidak membuat kecewa suaminya. “Jangan lama-lama nantinya, Intana, nggak bagus.” Juan meninggalkan ranjang dan pergi ke kamar mandi. Juan kembali dari kamar mandi tidak lama kemudian. Melihat Intana duduk di tepi ranjang dengan gelisah “Ada apa? Bagaimana jika perginya besok pagi saja denganku? Kita pergi bertiga.” Juan duduk di samping Intana. Talita kembali terbang ke nirwana setelah Intana menemani membaca doa sebelum tidur. “Tapi, segan dong aku, Mas. Jika ada apa-apa dengan Clara bagaimana? Terus di antara kerabat, aku sendiri yang ketinggalan, kan gak enak.”
Terakhir Diperbarui : 2025-09-28 Baca selengkapnya