Michael masih berdiri di bawah panggung, matanya menatap tajam ke arah wanita yang baru saja memukau seluruh ballroom. Sahira, atau Alexa Alexander, berdiri anggun dalam balutan gaun merah menyala, menyampaikan pidato bisnis dengan penuh percaya diri dan kecerdasan. Suaranya merdu, pilihan katanya tajam, dan ekspresinya membuat semua orang terdiam mendengarkan.Michael tersenyum miring.“Pintar, cerdas, dan ... um, seksi,” gumamnya sambil menggeleng pelan, seolah tak percaya bahwa wanita yang dulu sempat ia rendahkan kini bersinar begitu megah.Tiba-tiba, ponselnya bergetar keras. Getarannya seolah mengusik kesempurnaan momen itu.Drrrt … Drrrt ….Michael melihat nama yang tertera di layar: Evelyn. Alisnya langsung bertaut.Tanpa banyak pikir, ia melangkah cepat ke luar ballroom, menjauh dari keramaian. Ia tahu panggilan dari Evelyn tidak akan sederhana—wanita itu bukan tipe yang menelepon hanya untuk menyapa.Sementara itu di dalam ballroom, Sahira baru saja menyelesaikan pidatonya.
Terakhir Diperbarui : 2025-05-11 Baca selengkapnya