Di malam yang dingin, kabut tipis mulai turun menyelimuti tanah Kekaisaran Tianyang. Angin menggigit kulit, namun tak satu pun dari puluhan ribu prajurit mengeluh. Mereka berdiri dalam barisan yang rapi di dataran luas, senjata di tangan, mata menatap ke depan dengan sorot yang menyala.Tanah bergetar hebat. Suara dentuman dari kaki pasukan iblis yang datang seperti badai mulai terdengar, mengguncang dada para prajurit.Di garis depan, Zhao Xueyan berada di atas kudanya yang gagah, mengenakan zirah perak kebesarannya. Di sampingnya, berdiri Jenderal Gao Lin, dan tak jauh di sisi kiri, kaisar Zheng Yu menghela napas, juga di atas kudanya, memandang pasukan iblis yang dari kejauhan tampak seperti lautan hitam.Zhao Xueyan menyipitkan mata, menatap ke depan.“Jumlah mereka … lima kali lipat dari kita,” gumam Jenderal Gao Lin, suaranya rendah namun tenang.Zhao Xueyan tidak menjawab. Ia menarik tali kekang kudanya perlahan, lalu mengangkat tangannya memberi isyarat agar barisan pasukan di
Last Updated : 2025-05-08 Read more