Sinar matahari menyelinap lembut melalui tirai bambu di Paviliun Naga, memantul indah di atas benang-benang rajut yang tergeletak di pangkuan Zhao Xueyan. Jemarinya yang lentik dengan tenang bergerak, mencoba merangkai simpul demi simpul syal dari benang wol berwarna giok muda. Wajahnya tenang, sesekali mengerutkan dahi saat simpulnya meleset.“Aih, kenapa bisa miring lagi?” gumamnya pelan, bibirnya membentuk senyum tipis.Namun sebelum ia sempat membetulkan benang itu, suara langkah cepat bergema dari luar. Tak lama, tirai tersingkap dengan cepat dan muncullah Niuniu, wajahnya sedikit memerah karena berlari.“Permaisuri! Permaisuri, kabar penting!” serunya dengan suara sedikit terengah.Zhao Xueyan menoleh, sedikit terkejut, “Niuniu? Apa yang terjadi? Kau berlari seperti hendak dikejar harimau.”Niuniu berdiri tegak, matanya berbinar, “Kabar dari medan perang, Permaisuri! Kaisar... Kaisar telah menang! Kekaisaran Zhengtang telah jatuh! Kaisar Zheng Yu ... telah tewas!”Benang di tang
Huling Na-update : 2025-06-05 Magbasa pa