Haikal berdiri menunggu Abian dan Natasya keluar dari kamar. Ia merasa sangat bersalah sehingga tak tidur semalaman dan berakhir demam.Mama yang baru pulang dini hari, langsung ke kamar Haikal karena melihat mbok Iyem sibuk membawakan air kompresan. Semalam, mama sempat ke kamar Abian untuk meminta bantuan. Tapi kamarnya di kunci. Jadi mama pikir anak dan menantunya sedang sibuk bereproduksi.Ceklek.Natasya yang pertama keluar, “Ical?”Haikal memeluk Natasya, “Mami?”Natasya jongkok, ia yang melihat Haikal sangat pucat memegangi dahinya, “Cal, kamu—sakit?”“Siapa yang sakit, sayang?” Abian keluar dari kamar, “Ical?”“Papi?”Abian memeriksa dahi dan leher Haikal, “Kamu gak perlu sekolah. Yuk ke kamar, papi kompresin.”Haikal menggeleng, “Aku mau sama mami.”“Ya udah, yuk, ikut mami ke ruang makan.” Natasya menuntun Haikal.“Papi gendong aja.” Abian memangku Haikal yang tak banyak protes.Di ruang makan, mama yang sedang menata meja melirik ke arah Natasya yang berjalan se
Last Updated : 2025-02-25 Read more