Ganendra menatap Andini dengan tajam, seolah-olah ingin mencari sesuatu dari tatapan Andini. Namun, selain keraguan, dia tidak menemukan apa pun di sana. Oleh karena itu, dia pun kembali memanggil dengan lembut, "Nona Andini ...."Andini baru menunjukkan ekspresi tak berdaya. "Tubuh Pangeran Ganendra masih lemah, menemanimu satu malam lagi juga seharusnya."Saat mengatakan itu, Andini duduk di tepi ranjang sambil mengulurkan tangannya dan menarik selimut untuk Ganendra.Ganendra terus menatap Andini dengan cahaya lilin terpantul di mata dan senyuman di bibir, seolah-olah sudah terpikat oleh Andini.Andini benar-benar tidak sanggup menahan tatapan Ganendra yang seperti itu. Namun, dia dan Surya sudah bekerja sama dengan begitu baik saat berada di aula depan tadi, memainkan peran mereka dengan sempurna. Jika sekarang dia goyah, semua usahanya akan sia-sia. Oleh karena itu, meskipun merasa jijik, dia hanya bisa tersenyum lembut pada Ganendra."Pangeran, cepatlah istirahat, aku akan berjag
Read more