"Batu giok yang indah tertutup debu, perlu orang yang benar-benar mengenalinya untuk menghapuskan kotorannya. Surya itu kasar, hanya punya tenaga besar. Dia tegas, sama sekali nggak mengerti hati perempuan, nggak romantis, bicara pun datar, bahkan membujuk saja nggak bisa."Nada bicaranya penuh penghinaan, merendahkan Surya seolah-olah benar-benar tak berharga. "Aku berbeda darinya. Andini telah menyelamatkan nyawaku. Budi sebesar itu mana mungkin hanya kuingat di hati? Tentu saja harus kubalas dengan 'sepenuh hati'."Agos langsung memahami maksud Ganendra. Hatinya menegang. "Maksud Pangeran adalah ....""Lukaku kambuh lagi, sangat berbahaya." Ganendra memerintah dengan santai, sorot matanya penuh perhitungan yang semakin jelas, "Segera pergi ke Kediaman Gutawa. Minta Nona Andini datang secepatnya untuk menyelamatkan nyawaku.""Baik!" Agos menerima perintah itu. Dia tidak berani menunda sedetik pun, segera berbalik dan menghilang di balik pintu.Tengah malam, di Kediaman Gutawa.Andini
Read more