All Chapters of Rantai Gen Mekanik: Chapter 341 - Chapter 350

"Oke. Kalau begitu mari kita mulai berlatih sekarang!" Holden mengangguk, ekspresinya masih tenang, ia berjalan ke perapian dan menekan tombol dan kenop.Dengan dengungan yang lembut, seluruh pondok bergetar. Klik, klik, klik! Suara roda gigi yang saling mengunci terdengar, dan seluruh pondok langsung berubah.Keempat boneka mekanis, yang duduk di sekitar meja makan, bersama dengan kursi mereka, tenggelam ke tanah. Modul-modul di dinding di sekitarnya meluncur dan terbuka, memperlihatkan roda gigi mekanis yang berputar, batang penghubung yang digerakkan secara pneumatik, dan komponen mekanis lainnya.Pada saat yang sama, meja kerja kecil itu pindah ke tengah pondok, dan banyak tentakel mekanis tiba-tiba muncul dari tanah yang semula tenang, terhubung ke meja kerja.Dilihat dari kejauhan, itu tampak seperti jaring laba-laba mekanis raksasa, di mana-mana ada roda gigi dan kunci geser yang terbuka, membungkus seluruh pondok di dalamnya.Neo melihat se

"Aku mengerti. Pasti kemampuan gravitasiku, ketika aku mengikuti metode pengelasan sisik ikan orang dahulu, tidak dapat menyatu, jadi itu pecah. Mencari titik temu sambil menyimpan perbedaan. Kemampuan Holden Tua dan metode api orang dahulu memiliki kesamaan, tetapi kemampuanku, gravitasi, tidak. Jadi Holden Tua memintaku untuk mengembangkan teknik penempaanku sendiri. Aku benar-benar bodoh!"Neo menampar pahanya dan tiba-tiba tercerahkan."Kalau begitu, mari kita coba pemahamanku."Dengan keyakinan di hatinya, ia mengambil dua potong Baja Karat lagi dan mengayunkan palu virtualnya.Simpul yang tersebar, di bawah palunya, mulai berubah bentuk. Tidak lagi menggunakan metode pengelasan dan penggabungan sebelumnya, tetapi mengikuti lintasan jalinan sarang burung, ia menggunakan kekuatan mentalnya untuk menghubungkan simpul satu per satu, seperti kumpulan ikan di laut, padat seperti bola.Hum! Cincin Gravitasi berputar dan menempel di bawah palu virtua

Itu bukan karena ia ingin mengubah keluhannya menjadi kekuatan, tetapi karena layar besar yang diproyeksikan di atas hutan menara. Di dalam layar, di ruang kepala sekolah, Maureen dan beberapa instruktur akademi, bersama dengan beberapa pemimpin akademi distrik militer lainnya, sedang menunggu pemeliharaan selesai melalui Jaringan Langit, bersiap untuk pekerjaan penyebaran uji coba bertahap berikutnya."Kepala Sekolah Maureen, apakah kau baru saja mengatakan bahwa pemeliharaan antarmuka data di bawah harus dilakukan secara pribadi oleh Holden Tua? Apakah semua Ahli Mekanik lain di sekolahmu hanya makan gaji buta? Bukankah akademi Anda dikenal sebagai akademi nomor satu di Amerika, yang penuh dengan bakat?" Sean, yang mewakili Space City Criminal Investigation University, duduk di antara Bruce dari Heavy Machinery University dan Vivian dari Women's Special Forces Officer Academy, melihat pekerja pemeliharaan yang bekerja keras seperti kuli di hutan menara di layar, dengan ejekan di sud

"Neo?" Henry juga tercengang. Kemudian, api kemarahan langsung melonjak di hatinya. Tapi untungnya, dia masih tahu diri dan dengan paksa menekannya."Huh, aku di sini melakukan kerja keras, bukankah itu semua berkatmu? Kau beruntung, kau telah memeluk kaki Holden Tua. Aku tidak seberuntung itu. Jika kau ingin menertawakanku, silakan. Tapi, huh..." Henry tampak sedih, dan meskipun dia membenci Neo di dalam hatinya, dia tidak berani menghadapi Neo secara langsung. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan pergi bersama rekan-rekannya."Berkat aku?" Neo mengerutkan kening, lalu dia tiba-tiba menyadari. Reputasinya sangat dihormati sekarang, dan Henry telah menyinggung perasaannya sebelumnya, jadi dia pasti telah disingkirkan oleh beberapa orang yang berkepentingan.Dan ini tidak membuatnya merasa bersalah sama sekali. Henry masih berutang permintaan maaf kepada adiknya. Hanya saja sekarang bukan waktunya untuk berurusan dengannya."Akan ada kesempatan. Bekerj

Neo memberi acungan jempol ke Holden di bawah."Benar-benar selesai." Henry, yang telah mundur jauh sebelumnya, bergumam, matanya sedikit memerah. Dan beberapa rekannya di sampingnya, tanpa sadar, menjauh darinya."Henry, kami baru saja menerima perintah dari atas untuk pergi ke area 71 untuk membantu, jaga dirimu." Rekan Henry yang berwajah kurus, setelah melirik Henry, berkata sambil tersenyum masam, lalu pergi bersama yang lain dengan cepat."Bajingan!"Henry sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar. Melihat Neo telah turun dari menara mekanis dan menuju ke menara berikutnya, kebencian di matanya semakin dalam.Ia menarik napas dalam-dalam, mengertakkan gigi, dan menyalakan komunikatornya."Halo, apakah itu Ethan? Aku setuju dengan apa yang kau katakan sebelumnya. Bagaimana kalau kita bertemu?"...Di sebuah rumah mewah di Space City.Henry, mengenakan topi bisbol abu-abu, duduk di seberang Ethan, menatap ko