Sepasang mata Hazel milik Velicia membelalak. "Tidak. Tidak mungkin," ucapnya lirih sembari menutup bibir mungilnya dengan tangan kanannya."Kenapa Mama berubah pikiran? Bukankah tadi Mama menginginkan--""Dari mana saja kamu, Ray? Sudah sejak tadi kamu meninggalkan rumah kami. Untung saja kami bertemu denganmu, jika tidak ... sia-sia saja kami datang ke sini," sahut Alexander sambil berjalan menghampiri sang putra.Pria paruh baya itu melihat sekilas ke arah jendela rumah putranya. Dia sengaja mencegah Raymond agar tidak membahas tentang warisan keluarga mereka dengan mamanya. Ekor matanya menelisik, dan dia yakin jika sosok di balik tirai pada jendela tersebut adalah Velicia, menantu yang kini akan mereka pertahankan demi mendapatkan warisan dari sang kakek.Raymond terkekeh. "Ada apa ini, Pa? Tumben sekali Papa datang ke sini. Lagi pula sejak kapan Papa mengurusi kepulanganku?" tanyanya sembari menatap heran pada papanya."Pa! Kenapa jadi membahas hal lain?!" tegur sang istri, kes
Last Updated : 2025-05-09 Read more